Younghoon terlihat mengerjap ngerjapkan kedua matanya. Rasanya seperti dejavu saat ia menyadari bahwa kini sedang berada di tepi pantai, tengah berbbaring di kursi santai dengan payung besar yg menaunginya agar terhalang dari teriknya sinar matahari.
Saat melihat ke sekeliling, Younghoon menemukan Chanhee sedang duduk diatas pasir tak jauh dari kursinya. Lalu ia pun bangkit dan ikut duduk tepat dibelakang tubuh Chanhee dengan meregangkan kedua kakinya, mengulurkan tangannya ke depan untuk membantu Chanhee membangun istana dari pasir. Saat pemuda berparas cantik tersebut menengok kebelakang, Younghoon mengecup bibirnya singkat, dan keduanya pun tersenyum hangat, lantas melanjutkan kegiatannya tanpa suara, tak tau harus bereaksi seperti apa, yg jelas keduanya sedang berbahagia.
Tak peduli akan tatapan para pengunjung pantai yg melihat keromantisan mereka dengan rasa iri, Younghoon yg merupakan tipikal seorang yg lembut dan penyayang itu terus memusatkan atensi dan melimpahkan berbagai macam afeksinya pada Chanhee. Mulai dari mendekapnya dari belakang, mencuri curi kecupan dari bibirnya, mengusilinya dengan menceburkan ke dalam air, hingga berlarian ditepi tepi pantai sembari bergandengan tangan. Cinta mereka benar benar mengalahkan segalanya. Bahkan ruang dan waktu sekalipun..
Tanpa mereka sadari bahwa ada seseorang yg tengah menatap mereka dari kejauhan. Dan orang tersebut mengetahui bahwa Chanhee adalah makhluk asing yg berasal dari luar bumi.
"Tunggu!" Ujar Chanhee menghentikan keseruannya bersama Younghoon.
"Kenapa sayang?"
"Radarku nangkep sesuatu kak."
"Sesuatu apa?"
"Makhluk sebangsaku."
Setelahnya, Chanhee memutar kepalanya secepat yg ia bisa, bahkan sampai membuat Younghoon terkejut karna pergerakannya yg tiba tiba. Lalu, Chanhee memusatkan pandangannya pada salah satu titik di depan sana, dipinggir jalan yg jauh dari tepi pantai.
Younghoon dibuat semakin penasaran karna setelahnya Chanhee tersenyum lebar, lantas menyeretnya untuk menghampiri tempat yg sebelumnya di perhatikan oleh Chanhee.