❥・•
POV orang lain :
"Temen temen kamu itu gabakal bisa liat aku, sayang.."
Chanhee yg sedang berkutat dengan ponselnya di depan meja belajar itu dibuat terlonjak kaget kala mendengar suara Younghoon, yg kini terlihat sedang berbaring nyaman diatas ranjang milik Chanhee.
Entah sejak kapan ia berada disana.
"Kok gitu?" Tanya Chanhee sembali melangkah gontai lalu menelusup kedalam dekapan Younghoon.
"Udah dibilangin kita ga akan pernah bisa bersinggungan antar dimensi walaupun hidup di tempat yg sama. Karna punya kehidupan sendiri sendiri yg mungkin terasa ga masuk akal bagi satu sama lain. Mungkin kehidupan di dimensi kamu ini keliatannya normal normal aja bagi yg ngejalanin, tapi belum tentu keliatan normal buat penghuni dimensi lain. Begitu juga sebaliknya. Makanya pas aku ceritain kisah hidupku, aku ga maksa kamu buat percaya, anggep aja itu dongeng. Emangnya sebelum ini kamu ekspek kalo naga itu beneran ada? Engga kan? Padahal segala macam magis itu hal biasa di dimensiku. Jadi, apa yg ada di film film kaya Harry Potter, The Lord of the Rings, Narnia, Percy Jackson, Snow White, atau Ariel sekalipun mungkin aja beneran ada di dimensi yg lain."
"Tapi aku bisa ngeliat kakak."
"Kita emang ditakdirin buat bersama. Jadi semua ini diluar kuasa kita."
"Terus, preman preman yg waktu itu?"
"Alasan dasarnya tetep kamu kan? Buat ngelindungin kamu. Itu otomatis aja sih. Aku juga gabisa ngendaliinnya."
"Beneran kaya film genre fantasi."
"Iya terserah kamu aja. Sampe sekarang aja kamu masih nyebut aku manusia jadi jadian. Padahal aku bukan siluman."
"Tapi naga hehehe kayanya orang orang udah pada muak gara gara aku bahas naga mulu."
"Ya karna mereka ga percaya. Soalnya gabisa liat. Coba kalo ngalamin sendiri, mungkin beda cerita."
"Tapi kadang aku kepikiran sama apa yg orang orang bilang kak."
"Apa tuh?"
"Ini beneran nyata? Aku ga halu kan? Aku takut kalo semua ini cuma imajinasi.."
"Mungkin semua percakapan ini bisa kamu bikin sendiri skenarionya di dalam kepala, tapi kamu gabisa ngerealisasiin raga ini. Aku bisa kamu sentuh. Bahkan udah ga terhitung berapa kali kita ciuman. Aku bilang apa? Percaya sama aku aja, jangan kisahnya. Anggep aja semua itu cuma dongeng. Oke? Udah ya gausah dibahas lagi? Udah malem mending kita bobo biar ga overthinking. Ohya, besok mau kemana sayang? Masih libur kan ya? Libur panjang?"
"Mau ikut kakak pulang aja."
"Gamau main sama temen temen kamu emangnya? Kan lagi liburan."
"Engga. Aku lebih suka ada disana. Soalnya disana aku bisa jadi princess, punya istana, dan pangeran yg ganteng. Walaupun naga hehe.. maksudnya disana kita bisa ngapain aja sesuka hati tanpa takut ada yg ganggu soalnya cuma ada kita berdua. Bener bener definisi dunia cuma milik kita yg lain ngontrak, eh mati."
Younghoon tersenyum simpul karenanya. Mendengarkan segala macam celotehan Chanhee tentang hubungan mereka dengan begitu bersemangat, membuat Younghoon tak henti hentinya bersyukur.
Walaupun terkadang Chanhee masih meragukannya dan menganggap dirinya hanya teman imajinasi, karna ambang batas nyata dan tak nyata diantara keduanya terlalu sukar untuk dijelaskan. Namun Younghoon tak peduli.
Jadi, apakah Younghoon benar benar nyata?
Atau hanya sekedar imajinasi Chanhee semata?
Who's know?
❥・•
Selesai.
See you in the another universe..
— nad.