❥・•
Saat berada di tengah perjalannya menuju rumah, Chanhee menimbang nimbang apakah ia harus melewati jalan pintas yg gelap dan sepi namun dengan waktu temput yg lebih cepat, atau rute biasanya yg terang dengan lalu lalang orang namun memutar lebih jauh.
Karna hari telah mulai larut dan takut membuat sang ibu khawatir, maka Chanhee memutuskan untuk melewati jalan pintas agar segera sampai dirumah.
Tanpa ia sadari, di jalan yg gelap tersebut sebuah bahaya sedang menantinya. Karna pada saat Chanhee sampai setengah jalan, dikejauhan ia melihat segerombolan pria tengah berkumpul sembari menenggak alkohol. Baunya sangat menyengat, bahkan Chanhee dapat menciumnya dari jarak 100 meter.
Dan ia dibuat gemetar saat beberapa dari mereka berdiri, berusaha menghampiri Chanhee.
"Hai cantik.."
"Mau kemana malem malem gini?"
"Dianterin mau ga cantik?"
Rasa takut mulai menyelimuti Chanhee. Pasalnya, kalimat kalimat tersebut terlontar dengan nada yg menggoda, serta tatapan mata lapar yg terarah padanya, seolah sedang menelusuri lekuk tubuhnya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Sampai pada akhirnya sebuah lengan besar mendekap tubuhnya dari arah belakang. Dan Chanhee seketika tenang setelah mendengar suaranya.
Untuk yg kedua kalinya, kakak tampannya tadi pagi telah menyelamatkan hidupnya.
"Jangan gangguin punya gue."
"Widihhh ada pahlawan kesiangan.."
"Gabisa gitu lah bro.. kan kita duluan yg ketemu sama dia."
"Atau lu pacarnya ya? Sabi lah bagi dikit sama kita. Kita kan juga pengen nikmatin yg seksi seksi kaya gini. Cuma pengen tau rasanya kok. Gabakal kita rebut."
Hening.
Tak ada jawaban sama sekali.Namun saat Chanhee menoleh kebelakang, ia kembali dibuat gemetar saat mendapati kedua bola mata pemuda tampan tersebut tengah berkilat merah sembari menyeringai memperlihatkan taringnya yg tajam.
"Anjing! Bukan manusia! CABUT CABUT!!"
Sontak, segerombolan preman tersebut membubarkan diri dan lari tunggang langgang demi menyelamatkan diri.
Dilihat-lihat, pemandangan tersebut terlihat lucu juga. Namun Chanhee tak sanggup untuk tertawa saat melihatnya karna ia sendiripun sedang ketakutan.
Sampai pada akhirnya, kedua mata Chanhee ditutupi oleh salah satu telapak tangan si tampan dari arah belakang.
❥・•