Author's Pov
Clair keluar dari rumah dengan penampilan casual ala Clairiana. Ia memakai atasan kemeja lengan panjang dengan tangan yang digulung sampai siku dengan rok selutut berwarna hitam,ditambah dengan sepatu snickers dan rambut brunetenya yang dibiarkan tergerai menambah keeleganannya. Clair menghampiri Charlie yang bersandar dimobilnya dengan style yang tidak kalah coolnya.
"You are amazing you know" ucap Charlie setelah Clair berada dihadapannya.
"Thank you,and you look so perfect too"balas gadis itu.
Mereka sekarang berada di tepi sebuah danau,setelah tadi mereka mampir makan di cafe. Clair dan Charlie benar-benar sangat cocok. Disepanjang pembicaraan mereka,tawa selalu menjalar ditempat itu. Charlie tidak pernah membiarkan suasana canggung menyelimuti mereka. Charlie merasa dirinya adalah seorang yang sangat penting jika berada didekat gadis ini. Ia merasa bahwa hanya dirinyalah yang bisa melindungi gadis itu dan ia bangga bisa melakukan itu. Clairpun sangat merasa nyaman didekat pria yang baru dikenalnya beberapa hari lalu. Dan sudah lama Clair tidak tertawa selepas ini,karena ia bukan orang yang pandai dalam bergaul.
Disela canda dan tawa mereka ,tiba-tiba saja air muka Charlie berubah. Ia tampak memandang gadis disebelahnya itu. Senyumannya,tatapannya dan semua yang gadis itu lakukan dapat meluluhkan hatinya,ia menyukai Clair lebih dari apapun. Perasaan itu ia dapatkan setelah beberapa bulan lalu ia melihat sebuah foto seorang gadis di Handphone Aiden. Lalu ia berusaha mencari tahu tentang gadis itu yang ternyata adalah adik Aiden sendiri. Bahkan Ia sudah terang-terangan kepada Aiden bahwa ia menyukai adiknya dan berjanji akan melakukan apapun demi Clair,dan Aiden juga telah memberi jalan kepada Charlie untuk mendekati adiknya itu. Walaupun belum pernah bertemu Clair sebelumnya, ia sudah merasakan seauatu yang aneh dengan dirinya jika dihubungkan dengan gadis itu. Ia jatuh cinta pada gadis ini walapupun hanya mendengar cerita dari Aiden tentang Clair. Dan ketika ia pertama kali bertemu Clair dengan melukainya,Charlie sangat tersiksa saat itu. Ia marah dengan dirinya karena telah melukai gadis yang dicintainya pada pertemuan pertama mereka. Bahkan saat Charlie mengobati Clair,dia menganggap moment itu adalah yang terindah dalam hidupnya,berlebihan memang. Memang sangat aneh perasaan yang dimiliki Charlie,tapi itulah cinta yang susah ditebak.
"Clair..."ucap Charlie masih menatap Clair
"Ehmmm"gumam Clair tanpa mengalihkan perhatiannya.
"Aku akan berada disampingmu apapun yang terjadi....I promise"ucapnya dengan nada suara yang lembut
"Ya,aku tahu. Karena jika tidak, Aiden akan menghajarmu sampai babak belur"
"Tidak Clair, ini bukan karena Aiden" Charlie kecewa dengan jawaban Clair.
"Aku tidak mengerti dengan candaanmu yang satu ini,sama sekali tidak lucu" ucap Clair sambil tertawa hambar, berusaha mencairkan suasana.
"Ya memang tidak lucu,lupakan saja"ucap Charlie sambil memanyunkan mulut.
Lalu raut wajah Charlie kembali berubah,bahkan lebih mengkhawatirkan dari sebelumnya. Sepertinya ia berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Ada apa?are you okey?"tanya Clair khawatir setelah menyadari keadaan Charlie
Charlie lalu mengulas senyum yang selalu bisa membuat Clair nyaman dan berkata" hahahah, I catch ya" lalu mengacak rambut Clair.
"Oh jerk you Charlie,kau membuatku sangat khawatir tadi" ucap Clair sebal. Charlie hanya membalas dengan cekikikan yang sangat menawan itu.
Clair lalu melanjutkan kegiatannya yang tadi terpotong,menatap langit malam yang dihiasi bintang indah. Dia tidak memperdulikan Charlie lagi. Sebuah bunyi dari tasnya menyadarkan Clair. Ternyata sebuah sms,ia lalu membuka dan membacanya.