Asing

66 6 6
                                    

Apa peranku?

.

.

.

.

Aria menatap kosong layar hpnya,ia duduk bersandar ditepi ranjang sembari menekuk lututnya,sedangkan tangan kanannya sibuk mengambil snak keripik kentangnya yang berserakan.

/"kau siapa?"

Halilintar mematung karena syok,keranjang buah yang ia bawa jatuh,jeruk pun mengelinding di lantai rumah sakit tapops.

Yaya memejamkan matanya,tak tega melihat wajah Halilintar yang seolah dunianya runtuh.air mata berlinang di iris ruby itu,menatap penuh rasa bersalah pada adik bungsunya itu.

Ia mendekat ke ranjang pemilik iris kelabu bintang yang menatapnya dengan kosong,wajahnya terlihat seperti boneka tanpa ekspresi.Halilintar meraih tangan lemah adiknya,ia berusaha untuk mengucapkan sesuatu dengan setegar mungkin,

"Ini kakak,Solar.apa kau tidak ingat?"/

Air mata mengalir dipipi kiri Aria,tak dipungkiri lagi jika Monsta Novel selalu berhasil membuatnya menangis.

Hari ini ia kembali membaca novel itu kembali untuk yang ke 22 kalinya,meski begitu ia tak pernah mendapatkan pesan lagi dari pengirim file Monsta Novel itu,ia merasa bodoh karena mengharapkan si pengirim akan memberikan kelanjutan selanjutnya dari Monsta Novel.

Dari banyaknya pertanyaan yang tak kunjung memiliki jawaban,seperti siapa Author Monsta Novel?kenapa dunia berubah menjadi Monsta Novel?kenapa hanya dirinya yang mendapat file Monsta Novel? dan pertanyaan lainnya,ada satu pertanyaan yang hampir mendorongnya untuk melakukan hal gila,

Bagaimana caranya ia kembali kedunianya?

'Apakah dengan bayaran nyawa?'

Aria menengadah melihat langit langit kamarnya dengan tatapan kosong,pikirannya juga ikut kosong untuk waktu yang lama.

Kemudian ia berdiri dengan linglung,tubuhnya sedikit lemas karena belum makan dari tadi pagi.ia kemudian pergi mencari tangga panjang didapur.

Wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi apapun,ia membawa tangga itu ke luar dan memanjat atap rumahnya sendiri.

Kaki telanjangnya menyentuh genting atap rumah,pandangannya menengadah melihat langit biru,tubuhnya dapat merasakan angin berhembus menyapa dirinya.

Tidak ada binar dimata biru malam Aria,tanpa melihat ke tanah ia mengambil langkah kosong diudara dan..,

Bruk!!

●●●

Hali menatap heran bangku kosong disampingnya,tidak biasanya gadis pecinta novel misteri itu tidak masuk kelas tanpa kabar yang jelas alias alpha.

Tanpa sadar ia terus menatap keluar jendela tadi melihat gerbang untuk menunggu kedatangan Aria,namun yang ditunggu tak kunjung datang hingga jam istirahat berakhir.

Ia merasakan hpnya bergetar,ternyata ia menerima notif pesan WA dari solar.

BENSIN
online


°Li,nanti kerumah Aria


°Ngapain?bw blaze aj
dan panggil aku kakak,bocah!😡


°nanti klo kak blaze ngangguin,
lagian cuma kk yg tahu rumah Ari

°hn,bawa Tron nanti,Aria
pengin ketemu..

°kk punya no Ari,bagiin napa!!


°hn!

Solar melirik tajam kebelakang untuk mempolototi kakak sulungnya,namun yang dipolototi sedang melihat keluar jendela dengan wajah datarnya.

'Tumben solar tertarik cewek...,'

>>>SKIP,PULANG SEKOLAH

Hali membuka pintu kamar dua adik bungsunya tanpa mengetuk terlebih dahulu.saat pintu terbuka,terlihat lah si adik polos bermata hijau pandan sedang memakai topi kesayangannya sambil bercermin.

"Kak Hali!!"

Tron berlari riang ke arah kakak sulungnya,ia melompat dan meraih leher sang kakak,Hali dengan sigap menangkap sang adik agar tak terjatuh dan mengendongnya.

"Udah gede masih minta digendong?"
ledek Hali pada Tron yang hanya dijawab senyuman manisnya.

"Kak,kita mau kemana?"tanya Tron dengan wajah polosnya.

"Nanti Tron juga tahu."jawab Hali sembari mencari si sulung.ternyata si maniak kacamata orange itu masih sedang memilih bajunya.

Dengan kesal ia mendekat setelah melepaskan menurunkan Tron,ia mengambil sembarang baju yang ada didalam lemari dan melemparnya ke wajah solar."lu kira kita bakal ke konser,cepat pasang baju!!"

"Sabar napa,gledek!"

Hali kemudian menjitak kepala Solar,ia kemudian berbalik dan membawa Tron yang hanya menatap keduanya dengan senyuman kucing,mengabaikan solar yang mengaduh sakit.

"E-eh!!tunggu,kak!"

Gempa yang baru saja dari supermarket menghampiri Hali,Tron dan Solar yang baru saja keluar dari pagar rumah,"nak kemane?"

"Jenguk Ari..," jawab singkat Hali.

"Bawa ini sekalian,tak kan datang dengan tangan kosong."

Tron mengambil sekantong buah jeruk dari tangan Gempa,ia menatap ngiler buah tersebut dan hampir memakannya jika tak dilirik tajam kakaknya.

"Kak,aku dah HANDSOME,kan?" tanya Solar sembari berpose.

"Narsis!!"

.

.

.

.

Segini dulu ya
Jangan lupa ninggalin vote biar Cia semangat nulisnya
Semoga terhibur~~



Apa Peranku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang