keputusan

61 5 4
                                    

Apa peranku?

.

.

.

.

Aria meminum susu vanila kotaknya dengan nikmat.ia memperhatikan bangku disampingnya sekilas,tak biasanya kakak sulung yang emosian itu sedikit terlambat.

'Aku ingat,Taufan pasti membuat masalah dengan Hali.' Batin Aria sambil terkekah.

> Taufan keluar terlebih dahulu bersama Thorn dan Blaze.ketiganya melompat riang untuk menyambut pagi yang cukup indah.

   Iris sapir indah milih Taufan tak sengaja melihat balon merah yang sedang dibawa oleh anak kecil berbaju biru dengan kepala kotak,ia juga sedang membawa mainan mobil berwarna merah bersamanya.

  Tiga kembar itu saling memandang,kemudian saling tersenyum menyeramkan.sebuah ide jahil untuk mengganggu kakaknya terbesit pada ketiga otak kembar Trio Traublamaker tersebut.

  Blaze berlari merampas balon merah tersebut dari anak kecil tadi,anak kecil itupun menangis dengan suara amat kencang.Thorn tiba dan menghamburkan bunga mawar padanya sambil tersenyum polos.

  Ketiganya pun segera kembali kerumah,aksi mereka terlihat oleh Gempa.namun karena mendengar suara tangisan anak kecil,ia bergegas untuk menenangkannya.

  Taufan menunggu kakak sulungnya keluar,dengan senyap ketiganya menunggu sang kakak keluar dari pintu sambil tersenyum lebar,mereka benar benar sedang menahan tawa.

  Hali memutar kenop pintu rumah,saat hendak membenarkan topinya.iris ruby nya melihat benda licin yang bulat tepat didepan matanya.

   "Tengok ni,kak Hali.cantik~~" Taufan menggoyang goyangkan balon merah tersebut di depan mata sang kakak yang syok dan tubuhnya bergetar hebat.

  "Ja-jangan..." iris rubynya melebar saat melihat Blaze mengambil balon tersebut dan menekan nekannya

  Nafas Hali semakin memburu saat melihat jarum duri Thorn yang semakin dekat dengan benda licin tersebut.

  "DOR!"

  "PEDANG HALILINTAR!!"

   Hali terlalu syok hingga menyentrum ketiga adiknya itu,kemudian pingsan di depan pintu bersama ketiga adiknya yang telah gosong.

  "Kak Hali!!" panik Gempa yang mendapati kakak dan adiknya pingsan diambang pintu rumah.

  "Eh,apa jadi ni?" tanya Tok aba.         <


/kriet/

Aria melihat Hali duduk disampingnya dengan wajah pucat dan tangan yang masih gemetar.sekitar 2 menit lagi sebelum ia terlambat.

'Ya..aku tidak perlu mengkhawatirkannya.' batin Aria membuka buku pelajarannya.

Pak guru pun datang dan pelajaran pun dimulai.

Karena sekarang pelajaran sejarah,Aria merasa sangat bosan.pak guru itu malah mengulang kembali cerita tentang kakeknya yang merupakan salah satu veteran perang saat gerakan g30 s PKI.

Ini sudah ke tiga puluh sembilan kalinya pak guru mengulang cerita yang sama,muridpun sudah bosan dan mengantuk,termasuk Aria.

'Mulai besok,aku tidak ingin sekolah saja..' batin Aria bosan.

Ia melihat Ice yang sedari tadi telah tidur diatas buku uniknya,hampir semua bukunya berbulu bulu putih yang kelihatan nyaman dijadikan bantal tidur di kelas.

[Hayo,siapa yang tidur kayak ice disekolah?]

Solar kabur entah kemana,biasanya di Monsta Novel bungsu elemental itu selalu menyelip masuk ke labolatorium untuk membuat eksperimen.

'Apa sih yang di eksperimen kan oleh solar?kalo ngak salah kan...' Aria mengalihkan matanya keatas mengingat ngingat cerita Solar di Monsta Novel.

>Solar tersenyum lebar,ia terlihat senang dengan hasil eksperimennya.ia berhasil membuat cairan kuning emas misterius,Solar berpikir siapa yang akan dijadikannya tikus percobaan.

Thorn tiba tiba datang bersama Blaze hendak mengacau pekerjaan adiknya,namun mata keduanya tampak penasaran dengan air kuning emas disamping Solar.

Thorn dan Blaze saling berpandangan,kemudian tertawa kecil.Thorn pun menggunakan Akar menjalar untuk memcuri botol berisi air kuning emas tersebut.

"Hoi,jangan sentuh cairan tu!!" teriak panik Solar yang baru saja sadar akan kehadiran dua kakaknya.

Thorn dan Blaze mengabaikan perkataan Solar,keduanya berlari di koridor sekolah untuk mencari kakak angin mereka.

"Kak Upan!!" Thorn dan Blaze menghampiri Taufan yang sedang makan bersama Hali dan Gempa di kantin.

"Jangan lari lari di Kantin!!" seru Gempa memegang pelipisnya,ia pusing dengan tingkah konyol adiknya.

"Kak,minum ni!" Blaze meminumkan cairan kuning emas itu pada Taufan.

"Jangan!!" teriak Solar dari belakang yang berlari menyusul kedua kakaknya.

//posh//

Kantin pun menjadi ricuh melihat tingkah kekonyolan keluarga elemental,para gadis mulai berteriak histeris saat melihat anak kecil yang sangat imut setelah asap yang mengelilinginya.

"Eght??"

Taufan dengan bola matanya yang bulat dan pipi temban menatap kedua adiknya dengan mata berkaca kaca.

"Hu...HUWAAA!!!"                                      <

'Ah..lebih baik aku kekantin hari ini.aku ingin melihat Hali mengendong Taufan.kekeke' tawa Aria dalam batin.

.

.

.

.

Gimana chapter ini guys?
Author sebisa mungkin menuliskan komedy untuk cerita elemental.
Maaf kalo garing T_T
Semoga ini cukup menghibur kalian
Jangan lupa vote and komen ya guys.

Tbc

Apa Peranku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang