Memilih

60 5 5
                                    

Apa peranku?

.

.

.

.

Aria belum menyentuh makan malam yang disiapkan oleh Gempa untuknya,ia hanyut terlalu dalam pada pikirannya sendiri.

Ia kebingungan mengambil keputusan.apa ia harus ikut campur dengan masa depan Halilintar dengan mengubah segala hal yang ia telah ketahui melalui Monsta Novel atau hanya diam menonton live action sebagai reader saja?

[Btw kalo kalian jadi Aria bakal ngapain guys?]

Setiap hari,Aria memang selalu menyempatkan untuk membaca Monsta novel.ia bahkan hampir menghafalnya..

Namun,semakin hari ia merasa terhubung oleh keluarga kembar elemental ini.setahunya tujuh kembar elemental tak terlalu dekat dengan seorang gadis hinga mempersilahkan nya masuk kamar seperti yang ia alami sekarang ini,Aria semakin canggung namun juga merasa nyaman.

Memang ada dua gadis yang nantinya menjadi sahabat baik tujuh kembar,salah satunya akan muncul tak lama lagi.

Monsta novel tak menyelipkan adegan romance apapun,tapi tetap saja Aria sedikit iri karena kedua gadis itu pasti lebih diperhatikan dimasa depan oleh tujuh kembar elemental.ya..mereka tokoh yang ada didalam novel,tidak sepertinya yang hanya merupakan reader biasa yang tersesat.

Memikirkannya saja membuat kepala Aria pusing.bahkan jika ia memilih untuk mengubah masa depan,bagaimana caranya?

Ia tak punya kekuatan dan hanya sekedar merepotkan alias beban,seperti yang ia alami saat ini.meski Aria jujur nantinya jika dunia ini adalah novel semata,siapa yang akan percaya omong kosong itu?

'Lupakan,pikirkan besok saja.perut lebih utama!' ujarnya dalam batin karena perutnya mulai berbunyi.

>>>skip,3 hari kemudian

[Malas mikir authornya:v]

"Spesial hot coklet datang~~" Taufan melayani Aria yang datang sebagai pelanggan cofe tok aba.

"Makasih,Taufan." senyum tipis Aria.

"Tak nak pesan yang lain ke?" tanya Tok aba yang baru datang bersama Ochobot.

"Kak upan,jangan berdiri saja.bantu tolong aku sini!" seru Gempa yang membawa beberapa kotak kardus kepada Taufan.

"Ok!" Taufan kemudian membantu Gempa.

"Kue cokelat satu,tanpa stowberry.hehehe." pesan Aria setelah kepergian Taufan.

Ochobot pun mengambil satu kue cokelat tanpa hiasan Stowberry pada Aria."kau tahu,Hali suka sangat stowberry,tapi tak nak ngaku!" Ceplos Ochobot memberikan kue coklat pada Aria.

Aria hanya mangut mangut saja,tak menyadari jika yang dibicarakan sedang membersihkan meja dibelakang Aria dan mendengar ucapan ochobot tadi.

"Aria,dari semua cucuku,mana yang paling membuat kau tertarik?" Tok aba tiba tiba bertanya dengan senyum mengoda.Aria tersedak dengan pertanyaan itu,apa lagi yang menanyakan adalah kakek cucu tersebut.

Aria segera mengambil minuman disampingnya,belum sempat ia menelannya ia tak sengaja menyemburnya ke tanah karena ucapan ochobot.

"Kalau bisa semua,napa harus satu tok?"

[Siapa ni yang sepemikiran dengan ochobot?>.<]

"Berhenti mengoda ku,ochobot!!" seru Aria geram pada ochobot.

"Betul juga tu ochobot.napa atok tak kepikiran ya?hahaha!" Tok aba tertawa renyah,sedangkan Aria merasa geram terus digoda alias salting,wajahnya sedikit memerah.

Ice yang kebetulan tidur di meja tak jauh dengan mereka melirik Hali,ternyata Hali juga melirik Ice.entah apa yang mereka bicarakan menggunakan telepati saat mendengar percakapan antara Tok aba,Ochobot, dan Aria.

'Dasar,bagaimana bisa aku memilih jika aku tahu masa depan masing masing cucumu akan mengalami takdir yang tragis?'

'Aku tak ingin menyakiti diriku sendiri dengan berharap masa depan akan berubah tanpa melakukan perubahan apapun.' Batin Aria bermonolog.

Tok aba dan Ochobot pergi untuk melanjutkan pekerjaan karena pelanggan mulai datang beramai ramai.

Kaki Aria tak sengaja menyenggol paperbag putih disampingnya,ia pun mengambil paperbag tersebut dan mengerahkan pandangan nya ke semua tempat cofe untuk mencari seseorang.

'Aku harus mengembalikan jaket ini..' iris biru malam itu mencari sosok berjaket merah dengan garis petir merah.ternyata sosok itu sedang melayani gadis di meja lain,Aria dapat melihat gadis itu menyukai Halilintar dan seperti menanyakan sesuatu.

Ia terus menonton adegan itu,tampaknya gadis itu menanyakan nomor Hali,tapi cowok dingin berwajah datar itu menolaknya dan langsung pergi sehingga ia kecewa.

Melihat Hali hendak menuju tempat Ochobot untuk mengambil pesanan pelanggan lain,Aria pun segera berjalan mendekat sembari membawa paperbag tersebut.

"Hali,ini jaketmu.makasih untuk jaketnya." Aria menyerahkan paperbag tersebut pada Aria dengan senyum tipis.

"Hn.." jawab Hali dingin dan mengambil paperbag tersebut.

"Aku juga membawa susu stowberry untukmu.aku tak sengaja membeli nya karena sedang memikirkanmu.jumpa esok disekolah."

Aria segera beranjak pergi setelah membayar nya di meja ochobot.

Hali mematung sebentar setelah memperhatikan isi paperbag tersebut,disana ada jaket hitam miliknya dan dua susu kotak stawberry.

'Dari mana ia tahu aku suka ini...'

Ochobot tersenyum jahil saat melihat telinga Hali yang sedikit memerah,"Ho Ho~senang diperhatikan ayang ya~"

"Diam!" sarkas Hali dan melayangkan tatapan tajam pada ochobot.ia pun meletakkan paperbag tersebut di motor tok aba dan melanjutkan pekerjaannya.

.

.

.

.

Hello raader tersayang~
Gimana ceritanya?

Mungkin ada yang bertanya tanya kenapa aku ngak jadiin Aria sebagai Y/N atau YourName.

Alasan pertamanya yaitu:
Saya authornya:v

Alasan kedua:
Insial nama author A dan juga diakhiri A:v

Alasan ketiga:
Tidak bisa diberitahu sekarang,nanti malah spoiler:v hahaha.<

Sekian dan terima kasih
Tolong vote dan ramaikan kolom komentarnya dong~~

Ni ♡ dari BoEl kesayangan kalian:)

Apa Peranku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang