Di larang plagiat
Saat pulang sekolah Haikal jalan menyusuri gang gang kecil.haikal memilih untuk berjalan kaki dari pada naik kendaraan karena menurut Haikal lebih dekat kalau dia menyusuri gang gang kecil dari pada harus mengeluarkan ongkos.
Saat haikal hampir dekat dengan kosannya, dia melihat dari jauh sudah ada Rio dan ketiga temannya yang sedang berdiri di gang tersebut, tanpa takut Haikal menghampiri Rio dengan wajah songongnya.
"Heh bangsat pada ngapain Lo disini?pasti pada nungguin gue,jadi terharu gue"jawab haikal dengan wajah tengilnya
"Bacot"ucap Rio yang tiba tiba menonjok wajah Haikal Sampai Haikal tersungkur kebelakang.
Dengan amarah Haikal pun membalas memukul Rio dan temannya.Perkelahian pun tidak dapat di bendung lagi haikal melawan ke empatnya dengan tenaga yang dia punya namun saat haikal hampir menang melawan mereka sala satu dari mereka malah memukul kepala haikal dari belakang dengan kayu.
"Anjing"umpat Haikal memegang kepalanya yang mengeluarkan darah
Dengan amarah yang menggebu gebu Haikal melawan keempatnya hingga mereka semua tumbang dan pergi dari sana
"Udh selesai?"ucap pria misterius itu tiba tiba keluar dari kegelapan
"Anjing Lo bukannya bantuin gue malah nonton"ucap Haikal kesal
"Jangan banyak bacot ikut gue"ucap Raka menarik tangan haikal menuju motor yang dia simpan
Pria misterius itu Raka sedari tadi Raka memang berada di sana, niat Raka hanya membeli beberapa makanan namun terhenti karna mendengar suara orang yang sedang berkelahi dan ternyata itu Haikal yang sedang melawan Rio dan temannya.tak ada niat sedikitpun untuk Raka membantu Haikal karena dia melihat Haikal yang mampu melawan keempatnya.
"Kemana"ucap lirih haikal sebari menyandarkan kepalanya pada bahu Raka
"Rumah sakit"jawab Raka datar
"Gue gamau"rengek Haikal tanpa sadar.
"Pala Lo bocor kal"ucap Raka masih tetap menjalankan motornya ke arah rumah sakit yang tak jauh dari sana.
Dengan banyak drama akhirnya Haikal pun hanya mampu pasrah di geret ke rumah sakit oleh Raka, untungnya luka di kepala Haikal tidak terlalu dalam hanya mendapatkan dua jahitan saja.
"Naik cepet gue anterin pulang keburu hujan"ucap Raka
Raka pun menjalankan motornya dengan arahan Haikal, Raka sempat berpikir kalau ini juga jalan menuju kosannya namun Raka masih berfikir bahwa mungkin kosan Haikal dekat dengannya, namun tak di sangka sangka memang benar dugaannya Raka Haikal satu kosan dengan haikal.
"Kayaknya gue lagi dapet sial deh kal"ucap Raka
"Kenape Lo?"jawab haikal bingung dengan keterdiaman Raka
"Gaada yaudah lah ayo cepet masuk"Raka pun memasuki kosannya dengan tampang datarnya
"Ka?ngapain Lo ikutan masuk juga"jawab Haikal kesal karna di tinggal Raka
"Gue juga ngekos di sini btw"ucapnya datar
"Wah serius YESS gue punya Tebengan"Haikal dengan semangat melompat lompat seperti orang gila
"Dahlah males gue"Raka pun meninggalkan Haikal sendiri di ruang tengah
Jadi memang kosan yang di tempati oleh haikal dan Raka memang seperti rumah biasa bedanya memiliki 4 kamar di dalamnya
Haikal sedang duduk di ruang tv sembari memakan cemilan,sedangkan Raka sedang membuat makan untuk makan malam mereka berempat,Yap berempat,ibu kos tadi bilang bahwa akan ada 2 orang lagi yang akan mengisi kosan itu malam ini bersama mereka.
Tak lama belpun berbunyi menandakan sudah datang penghuni lainnya
"Kal bukain tuh pintunya"teriak Raka dari arah dapur
"Siap"teriak Haikal berlari ke arah pintu.
Saat haikal membuka pintu ia terkejut setengah mati ternyata penghuni baru mereka yaitu teman sekelasnya yaitu Jovan dan jaemin.
"Wah emang takdir kita ini kal nih tolong bawain barang gue ya, nanti gue kasih satu botol bir"ucap jaemin senang langsung masuk kedalam tanpa permisi.
Haikal menatap Jovan yang hanya diam di ambang pintu masuk
"Ayok masuk Jovan,Lo ngapain malah diem aja di sana"ucap Haikal heran
"Kenapa?"Jovan malah balik bertanya dengan datar
"Apanya? Lo gajelas banget sih,udahlah kalau gak mau masuk, gue aja yang masuk jangan lupa tutup lagi tu pintu, ini lagi ngapain juga gue mau mau aja di suruh si babi"misuh Haikal sembari mengeret koper jaemin
"Heh babi,ni koper mau di taro di mana? malah enak enakan Lo tiduran di sofa ya"teriak Haikal sembari membanting koper milik jaemin.
"Sabar dong yang,jangan di banting taro aja di kamar yang masih kosong"ucap jaemin nyengir kuda pada Haikal,lalu berlari kecil ke arah Raka sebelum Haikal ngamuk, jaemin berniat membantu Raka masak di dapur.
"Yang yang gue lurus ye anjing,dasar jaemin babi"balas Haikal,setelah menyimpan koper milik jaemin Haikal menghampiri kamar Jovan
"diem diem bae sariawan ya Lo"ucap Haikal tanpa permisi langsung membaringkan tubuhnya pada kasur milik Jovan
Jovan tidak menggubris ataupun menjawab pertanyaan Haikal sehingga Haikal kesal lalu duduk berhadapan dengan jovan
"Jovan gue curiga kalau Lo itu bisu"ucap Haikal yang tiba tiba mendekatkan wajahnya pada wajah Jovan
"Apa urusannya sama lo"jawab Jovan dingin dengan lebih mendekatkan wajahnya pada Haikal hingga hidung mereka hampir beradu
"Sifat Lo emang kaya gini ya"Haikal tetap pada posisinya bedanya Haikal mengunci tatapannya pada mata Jovan
"Masalah?"Jovan membalasnya dengan datar, Jovan melihat luka luka yang berada di wajah Haikal mata Jovan berhenti di sudut bibir Haikal yang sedikit membiru di sertai darah yang keluar dari sana setiap Haikal berbicara.
Jovan mengusap sudut bibir Haikal dengan lembut namun segera ditepis kasar oleh haikal,Haikal yang tak suka sedikit mundur kebelakang menjauh dari jovan
"Lo tauran?"Jovan bertanya dengan wajah datar tanpa ekspresi
"Kenapa khawatir ya?"jawab Haikal dengan tampang tengilnya entah kenapa Haikal tidak bisa melihat ekspresi yang lain dari Jovan selain ekspresi datarnya
Entah pemikiran dari mana tapi Haikal ingin melihat ekspresi lain dari Jovan seperti merasa kesakitan, sedih ataupun eksperesi marah dan lainnya Haikal sangat penasaran ini tantangan yang akan menyenangkan menurut haikal
__________________________________________
Mereka berempat pun makan malam bersama dengan haikal yang berhadapan dengan jovan dan Raka yang berhadapan dengan jaemin
Dengan tengilnya, di saat mereka berempat sedang makan,haekal sengaja mencomot daging yang berada di piring Jovan,namun seperti biasa Jovan memakan makanannya dengan tenang dan tampang datarnya seolah tidak terusik dengan tingkah haekal.
"Jovan perkedelnya dimakan engga"tanpa iyahan dari Jovan,Haikal juga mencomot perkedel yang berada di piring Jovan hingga yang tersisa hanya nasi saja.
"Haikal Lo tuh ya! udh ada bageannya ngapain Lo nyomot punya Jovan juga?"geram Raka sembari mencubit tangan haikal yang berada di sebelahnya
"Aw sakit babi lagian si Jovan juga kagak perotes,kenapa Lo yang perotes! "jawab Haikal tanpa acuh
"Lagian kenapa Lo diem aja jov mau makan nasi aja emang?"tanya jaemin
Jovan tidak membalas pernyataan dari jaemin, dia tetap dengan wajah dingin dan angkuhnya menghabiskan sisa nasi yang ada lalu menyimpannya di westafel setelah mencucinya. Jovan kembali kekamarnya dengan tenang dan tanpa ekspresi
Haikal semakin jengkel dengan sifat Jovan yang satu ini, tapi haikal tidak mau menyerah dengan semrik andalannya Haikal sudah memikirkan segudang rencana liciknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Semestinya I 00L
Randompertemuan yang tidak di sengaja hingga menjadikan mereka dekat bagai perangko dan menimbulkan rasa satu sama lain yang seharusnya tidak ada bagaimana kelanjutannya Jovan si kulkas berjalan Haikal si berandal Raka si emosian jaemin si playboy bagai...