열셋

2.5K 173 16
                                    

Lanjut

Di larang plagiat

*

*

*

"Jaem,Jovan mana?"tanya Haikal,Haikal hanya bingung,saat dia kembali dari air,Jovan tidak ada.

"Di tarik si Karin,gatau kemana dah"jawab jaemin,yang kembali menggoda Raka di sebelahnya,

"Yaudah deh gue cari bentar,bayy"Haikal pun pergi meninggalkan dua sejoli yang terus bertengkar,dikarenakan ulah jaemin yang terus menggoda Raka.

"Sekali lagi,kalo Lo ngusak rambut gue,gue pastiin Lo mati detik ini juga jaem"jengah Raka tanpa menghiraukan Haikal.

"Galak amat pacar gue"kekeh jaemin tidak mendengarkan ocehan Raka.

"Tch,terserah"jengah Raka mengabaikan jaemin,yang kini pindah mencubiti pipi Raka.

*

*

*

"Mana sih,taman belakang kali ya?"benar saja dugaan Haikal,mereka berdua ada di taman belakang,namun Haikal hanya bisa melihat Karin,karna posisi Jovan yang membelakanginya.

Haikal tersenyum semrik saat melihat Jovan dan Karin tengah berciuman,bahkan Karin tersenyum remeh pada Haikal.

"Ouh gitu cara main lo?lo liat aja permainan gue selanjutnya karin."semrik Haikal,pergi dengan hati sedikit dongkol.

POV Jovan

"Apa?"dingin Jovan

"Malem ini kita kencan,bisa kan?"antusias Karin yang dengan tidak tau malunya,menarik Jovan ke taman belakang.

"Hmm"balas Jovan acuh,mau tak mau Jovan harus mau,jika tidak papanya akan bertindak lebih jauh lagi.

Tanpa Jovan tau,Karin melihat Haikal dari kejauhan,dengan tiba tiba Karin mencium Jovan,sedangkan Jovan hanya diam memaku karna kaget.

"Maksud Lo apa?"sargak Jovan setelah sadar,dia mendorong Karin cukup keras.

"Kenapa?wajar dong kalau aku cium kamu,kamu calon suami aku Jovan"senyum Karin pada Jovan.

"Anjing"jawab Jovan pergi,dengan terus menggosok bibirnya.

"Bagaimana pun,Lo bakal berlutut di kaki gue jovan"tawa Karin yang terus menatap kepergian Jovan.

*

*

*

"Gue pulang duluan,izinin gue"ucap Haikal memasukan buku kedalam tasnya.

"Kemana Lo?gak akan gue izinin kalo Lo mau tauran"sargak Raka memicingkan matanya penuh curiga.

"Gak,gue cuman mau nongkrong Ama bang Marka"jawab Haikal yang sudah memakai tas di punggungnya.

"Ouh,oke gue yang izinin.dah sana keburu Dateng pak Erik nya"balas jaemin berdiri dari tempatnya,lalu sedikit menepuk kepala haikal.haikal pun mengangguk lalu berlari cepat untuk menghindari amukan Raka.

"Enak aja,gue gak izinin ya anjing!"bentak Raka pada jaemin,beraninya jaemin mengijinkan Haikal tanpa izin darinya.

"Udahlah yang,seminggu ini juga Haikal engga bolos kan?."ucap jaemin setenang mungkin.

"Memang anjing Lo!"ujar Raka merolingkan matanya.raka memang punya tanggung jawab penuh pada Haikal sekarang,setelah ibu Haikal secara pribadi menitipkannya padanya.

Ibu Haikal memang sengaja ke kosan Haikal, untuk melihatnya,dan menurut ibu Haikal selama dia melihat gerak gerik semuanya, bisa dia pastikan bahwa pemegang tahta di kosannya adalah Raka.bahkan Haikal yang notabennya tidak takut pada dirinya bahkan ayahnya bisa takluk pada Raka,oleh sebab itu ibu Haikal menitipkannya pada Raka.

Cinta Yang Tak Semestinya I 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang