7

2.9K 189 11
                                    

Lanjut

Di larang plagiat

*
*
*

"Raka gue boleh minum gak?tanya Haikal

Sekarang Jovan Karin Raka dan Haikal, sedang berada di restoran setelah selesai mengerjakan sains minus jaemin dan Amel

Karena Amel ada kegiatan lain jadi dengan senang hati jaemin mengantar Amel pulang, dengan menggunakan motor Amel,jaemin kukuh ingin mengantar pulang Amel terlebih dahulu walaupun dia nanti akan ke restoran naik goj*k,pada dasarnya sudah jadi buaya yah begitulah

"Boleh kal asal jangan sampe mabok,gue gak urus Lo kalau Lo sampe mabok,kita janjinya cuman makan bukan minum"sanggah Raka yang sedang memanggang daging sapi

"Halo epribadeh"teriak jaemin yang baru datang untung saja keadaan restoran tidak terlalu ramai kalau ramai bisa habis si jaemin di tangan raka

"Wah minum Lo kal bagi dong"jaemin hendak mengambil gelas milik Haikal namun di tahan oleh Jovan,entah kenapa tapi Jovan memberi gelas baru pada jaemin

*Wah apeni si Haikal udh berhasil kah*dalam hati jaemin yang melirik Jovan dan Haikal kini posisi mereka karin-jovan- Haikal lalu di depan mereka ada Raka dan jaemin

Sebelum mereka duduk ada sebuah tragedi kecil di mana Haikal dan Karin ingin duduk di samping Jovan mereka berdua tidak mau mengalah namun untung saja ada Raka yang menjadi penengah dia memberikan usul agar Jovan duduk ditengah diantara mereka walau sempat di debat oleh Karin karna dia ingin duduk berdua saja dengan Jovan

"Jovan aku mau daging nya dong"manja Karin pada Jovan

"Jijik banget gue dengernya kaya kagak punya tangan aja"ucap Haikal yang terus menenguk bir milik nya

"Kenapa Lo sirik aja yang ada gue yang jijik sama Lo udh item dekil lagi"sahut Karin ak terima

"Apa! Lo bilang gue item Lo tuh yang kaya nenek lampir jadi cewek ko murahan"jawabnya sembari memberikan wajah tengilnya

Karin hendak menimpal namun di tahan oleh Jovan
"Makan"dingin Jovan pada Karin

Haikal memeletkan lidahnya pada Karin di sela sela dia makan,Karin tentu saja kesal

*Awas aja Lo nanti*timpal Karin di dalam hati

"Raka udh mateng blm dagingnya gue mau"

"Udh dari tadi kal makanya jangan minum terus gue udh bilang kan jangan sampe Lo mabok"

"Gue masih sadar!"sanggah Haikal

"Masih sadar apanya itu muke lu udh merah gitu!sini minumannya buat gue aja"jaemin merebut botol dari Haikal

Haikal menadahkan udang pada Jovan tentu mendapatkan kerutan di wajah Jovan
"Kupasin gue mau udang"Jovan menerima udang dari Haikal tanpa berkata apapun

"Apa apaan lu kupas sendiri aja"Karin merebut udang yang sudah di kupas oleh Jovan

"Nih kal,habis ini kita pulang"Raka menyodorkan udang yang sudah dia kupas dengan senyum merekah Haikal menerima udang dari Raka

*
*
*
*
*
*

Jovan mengantarkan Karin bersama dengan haikal yang sudah tepar di dalam mobil Jovan

"Udah nyampe?"tanya Haikal setengah sadar

"Udah"Jovan memarkirkan mobilnya di depan kosan mereka bisa dilihat ada jaemin yang terlihat menunggu mereka

"Sini kal gue papah"ujar jaemin membuka pintu mobil Jovan

"Gendong jaem gue gak kuat jalann"rengek Haikal mengangkat kedua tangannya minta di gendong oleh jaemin

"Hadeh ni babi satu udah baik gue papah eh malah Minte di gendong"omel jaemin tapi tetap ia gendong sampai kamar Haikal yang diikuti Jovan di belakangnya sedangkan Raka dia sudah tidur dengan nyenyak di dalam kamarnya

Jaemin sadar sedari tadi apa yang dia lakukan bersama haikal tak lepas dari sorotan tajam Jovan tapi jaemin mah bodo amat

__________________________________________

"Jaem,si Haikal dah bangun belum?"tanya Raka yang sedang membuat sarapan dibantu jaemin

"Udh dia lagi mandi,si Jovan juga udh siap bentar lagi juga mereka datang"

"Morning alllll"teriak Haikal dia mendudukkan dirinya di samping Jovan yang entah sejak kapan sudah ada di sana

"Nih minum"Raka menyodorkan ramuan obat herbal buatannya untuk Haikal

"Apaan nih gamau gue gak suka minuman kaya gini rakaaa"rengeknya menutup bibirnya rapat dengan kedua tangannya

"Minum kal kalau sampe lo gak minum habis Lo di tangan gue"tekan Raka yang kembali menyodorkan gelasnya pada Haikal dengan setengah hati karena takut pada raka Haikal pun meneguk habis ramuan Raka dengan sekali teguk

"Makanya jangan suka mabok kal"ujar jaemin terkekeh kecil melihat wajah Haikal yang tertekan

Waktu sudah menunjukan jam 06:15 mereka pun berangkat dengan biasanya jaemin dan Raka dan Jovan dengan haikal

"Jovaaan aku buatin kamu bekal di makan yaa"sahut Karin dengan nada di imut imut

"Hm"jawabnya tanpa menoleh sedikitpun pada Karin Jovan hanya fokus pada buku sains nya

Setiap hari Karin memang membuatkan jovan bekal meskipun Karin tau Jovan tak pernah memakannya

Sebenarnya Jovan jengah dengan kelakuan Karin yang selalu menempelinya dengan di ining imingi tunagannya padahal Jovan tidak pernah menerima perjodohan dari orangtuanya meskipun Jovan menolak dengan keras namun di balas oleh pukulan sang ayah hingga Jovan pun mau tak mau harus menerimanya

"Jovaaan ini dimakan gak?"Haikal menghampiri Jovan setelah Karin pergi

"Alah tiap hari juga Lo yang makan kal,gausah basa basi ambil aja si Jovan juga kagak akan makan"timpal Raka di sebelah Jovan

"Beneran no?"tanyanya lagi karena waktu Haikal membuka bekalnya tampak seperti sangat spesial

"Habisin aja"kini atensi Jovan sudah beralih pada Haikal sepenuhnya,Haikal melahap bekal dari Karin seperti tidak makan berhari hari namun tak jauh dari bangku mereka Karin memperhatikan Haikal lalu tersenyum tipis

"Tenang kal makan tuh harus tenang keselek baru tau rasa Lo"Raka risih melihat cara makan Haikal yang seperti sedang kesurupan

"Iyambwalel lu (iya bawel lu)"balas Haikal dengan mulut penuh

"Telen dulu baru ngomong udah berapa kali gue kasih tau lu"omel Raka kembali sedangkan Haikal hanya cengengesan saja

Jangan ada yang tanya dimana jaemin kalian juga pasti udah tau dia di mana ya kan?dia lagi Ama target barunya dahlah lupain aja si jaemin mah

Entah apa yang terjadi pada perut Haikal setelah akan memasukan suapan terakhir tiba tiba perutnya sakit seperti ditusuk tusuk pisau haikal juga merasa sesak pada dadanya

"Rak-kha kha.. ha.. ha... sakit..akh"Haikal memengang dadanya yang terasa sesak nafasnya sudah terengah engah wajah Haikal sudah merah padam keringat keluar terus menerus diiringi erangan sakit dari haikal bahkan kini Haikal tidak dapat melihat dengan jelas,telinganya juga terus berdenging

Cinta Yang Tak Semestinya I 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang