Seventeen

105 15 14
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Kyungsoo membereskan beberapa barang yang akan ia masukkan ke dalam koper . Tidak ada banyak pakaian . Hanya berisi beberapa album foto , buku diary milik Yoonjoo , boneka pororo milik yoonjoo dan beberapa barang lainnya .

Setelahnya kyungsoo duduk di pinggir ranjang . Menatap ke sekeliling kamar yang terasa lebih luas akibat kehampaan tanpa kehadiran yoonjoo di dalamnya . Kamar yang dipenuhi banyak kenangan mereka . Tawa yoonjoo , binar bahagia yoonjoo dan suara manja yoonjoo saat memanggil namanya . Kyungsoo masih mengingat semuanya dengan jelas .

Senyum sendu menghiasi wajah kuyu kyungsoo . Rambut lebatnya kini semakin panjang tak terurus . Kumis tipis juga mulai tumbuh diatas bibirnya . Sungguh sebuah keadaan yang sangat jarang terjadi . Meski selalu berpenampilan sederhana , namun kata rapi tak pernah lepas dari wujud penampilannya .

 Meski selalu berpenampilan sederhana , namun kata rapi tak pernah lepas dari wujud penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya meraba ranjang .  Mengingat kenangan demi kenangan yang tersimpan apik dalam memory . Ada gurat senyum tipis di sudut bibirnya saat mengingat ekspresi yoonjoo yang terlihat panik dan gelisah saat malam pertama mereka waktu itu .

" A-apa yang ma-mau kau lakukan ? " , mata yoonjoo mengedip lucu sementara kedua tangannya menyilang di depan dada .

Ia bernafas gugup saat kyungsoo menindih tubunya dengan senyum seringai menggoda sambil sesekali meniup-niup wajah yoonjoo . Akibatnya Yoonjoo semakin menutup rapat kedua matanya .

Namun yang ia rasakan hanyalah kecupan lembab di keningnya disertai bisik lirih .

" Aku sangat mencintaimu Yoonjoo "


***


" Haaahh , ini tidak mudah yoonjoo "

Ujarnya sembari menghapus likuid bening yang jatuh dari sudut matanya . Punggung tegapnya tampak luruh gemetar . Kesendirian dan fakta kepergian Yoonjoo membuatnya semakin tak berdaya . Bisakah Tuhan mencabut nyawanya saja agar ia dan Yoonjoo dapat bertemu lagi ? Keinginan itu terus mendesaknya .

Behind The Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang