Happy Reading
Kyungsoo membereskan beberapa barang yang akan ia masukkan ke dalam koper . Tidak ada banyak pakaian . Hanya berisi beberapa album foto , buku diary milik Yoonjoo , boneka pororo milik yoonjoo dan beberapa barang lainnya .
Setelahnya kyungsoo duduk di pinggir ranjang . Menatap ke sekeliling kamar yang terasa lebih luas akibat kehampaan tanpa kehadiran yoonjoo di dalamnya . Kamar yang dipenuhi banyak kenangan mereka . Tawa yoonjoo , binar bahagia yoonjoo dan suara manja yoonjoo saat memanggil namanya . Kyungsoo masih mengingat semuanya dengan jelas .
Senyum sendu menghiasi wajah kuyu kyungsoo . Rambut lebatnya kini semakin panjang tak terurus . Kumis tipis juga mulai tumbuh diatas bibirnya . Sungguh sebuah keadaan yang sangat jarang terjadi . Meski selalu berpenampilan sederhana , namun kata rapi tak pernah lepas dari wujud penampilannya .
Tangannya meraba ranjang . Mengingat kenangan demi kenangan yang tersimpan apik dalam memory . Ada gurat senyum tipis di sudut bibirnya saat mengingat ekspresi yoonjoo yang terlihat panik dan gelisah saat malam pertama mereka waktu itu .
" A-apa yang ma-mau kau lakukan ? " , mata yoonjoo mengedip lucu sementara kedua tangannya menyilang di depan dada .
Ia bernafas gugup saat kyungsoo menindih tubunya dengan senyum seringai menggoda sambil sesekali meniup-niup wajah yoonjoo . Akibatnya Yoonjoo semakin menutup rapat kedua matanya .
Namun yang ia rasakan hanyalah kecupan lembab di keningnya disertai bisik lirih .
" Aku sangat mencintaimu Yoonjoo "
***
" Haaahh , ini tidak mudah yoonjoo "
Ujarnya sembari menghapus likuid bening yang jatuh dari sudut matanya . Punggung tegapnya tampak luruh gemetar . Kesendirian dan fakta kepergian Yoonjoo membuatnya semakin tak berdaya . Bisakah Tuhan mencabut nyawanya saja agar ia dan Yoonjoo dapat bertemu lagi ? Keinginan itu terus mendesaknya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Secret (END)
Fanfictionsaat cinta harus bersembunyi di balik gemerlapnya dunia fana