Lee Soo berjalan sendirian di malam yang larut . Tanpa ada seorang pun dayang yang mengikuti dibelakangnya . Hanya ada Park Yeol yang mengawasinya dari jarak yang cukup jauh . Ia sengaja menyendiri di setiap malamnya yang kian terasa sepi .
Sudah 3 bulan setelah kepergian Yeonsoo . Namun setiap hari yang terlewati menjadi tak berarti lagi . Ia hidup hanya karena masih diberi kesempatan untuk bernafas meski sebenarnya ia lebih memilih untuk mati .
Di setiap langkahnya selalu ada bayangan Yeonsoo yang setia menemani . Di sudut istana mendiang Putri Mahkota yang kini sedang ia pijaki , terdapat pohon sakura yang Seja tanam sendiri untuk Sejabin yang sangat menyukai sakura . Disitulah putera mahkota menghentikan langkahnya . Mengingat kembali kenangan-kenangan indah saat mereka bersama menatap gugurnya kelopak sakura . Pohon Sakura yang dulunya masih pendek kini sudah tinggi dengan lebatnya kelopak sakura di setiap tangkainya . Namun sayang seribu sayang , Putri Mahkota tak sempat menyaksikan keindahan itu .
Kini Istana bagian timur tempat tinggal Putri mahkota masih dibiarkan kosong . Bangunannya dan semua properti yang ada masih dibiarkan utuh . Seperti terakhir kali Putri Mahkota menempatinya . Hal itu sengaja Lee Soo lakukan sebab tidak ada yang boleh menggantikan posisi Putri Mahkota Hong Yeonsoo di Istana. Meski faktanya Lee Soo telah dipaksa menikah dengan putri Perdana Menteri karena hanya dengan cara itulah keluarga kerajaan bisa bertahan hidup dari segala kekacauan dan konspirasi serta desakan dari seluruh fraksi , namun dengan segala cara Lee Soo tidak mau mengakui Yoon Sooah sebagai permaisurinya . Sehingga Lee Soo tidak mengijinkan sooah menempati kediaman mendiang Putri Mahkota . Itulah bukti balas dendam Lee Soo terhadap Sooah , karena berkat campur tangan wanita itulah Yeonsoo meninggal dunia .
Malam ini , meski telah ditetapkan sebagai tanggal baik untuk mereka bermalam bersama , namun Seja tetap memilih kabur seperti yang biasa ia lakukan . Ia bahkan tidak sudi untuk melihat wajah perempuan itu apalagi sampai tidur bersama . Bayangan wajah pucat nan dingin Hong Yeonsoo selalu hadir dalam ingatan disetiap ia berpapasan dengan sooah .
Berbeda dengan Lee Soo yang nampak tenang , di dalam istananya , Yoon Sooah tertawa getir seorang diri . Membuat dayang han meringis cemas . Ini adalah kali keempat Seja Jeoha mangkir dari ritual tidur bersama . Padahal Yoon Sooah sudah menyiapkan segala cara untuk menjerat Seja dengan kecantikan yang ia miliki . Namun pria angkuh itu masih terus saja mengelak dan melarikan diri .
Prang
Brakk
Cawan miras yang ada dihadapannya sengaja ia lempar . Tak peduli jika hal itu bisa saja menyakiti dayang han . Meja yang ada di hadapannya pun telah dijungkir balikkan . Sooah menggeram marah bercampur frustasi .
" Jika Seja tidak mau berjalan kemari , maka aku yang akan merangkak kesana " , wajahnya dipenuhi gurat amarah yang menggebu-gebu . Meski terlihat cantik , namun tak pelak menghilangkan kesan ambisius dan keangkuhan di wajahnya . Ia sangat mirip dengan ayahnya .
" Yang mulia , tolong jangan seperti ini , anda adalah wanita bangsawan yang terhormat , bagaimana mungkin anda menurunkan harga diri anda hanya demi seorang lelaki "
" Hanya demi seorang lelaki kau bilang ? Dia adalah seja , suamiku !!!! Milikku " , sooah menatap tajam dayang han sambil berdiri .
" Aku bertindak sejauh ini hanya untuk mendapatkannya , dan aku harus mendapatkannya bagaimana pun caranya aku tidak perduli !!!!!! "
" Semakin anda mengejarnya maka Seja Jeoha akan semakin menjauh yang mulia , saya mohon bersabarlah sedikit , berikan Seja Jeoha waktu untuk berfikir "
" Arrrgghhhhhhhhhh "
Sooah berteriak histeris . Ia melepas hiasan rambutnya dan mengacak-acak pakaiannya .
Kelakuannya itu membuat seluruh dayang yang berjaga di depan istananya merinding takut . Ini bukan pertama kalinya mereka mendengar Sooah berteriak .
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Secret (END)
Fanfictionsaat cinta harus bersembunyi di balik gemerlapnya dunia fana