Hello salam dari author. Semoga kalian suka ya sama ceritanya. Ini cerita pertama jadi maklum ya kalo banyak yang salah.
-HAPPY READING:D-
"Leo!" Panggil seorang gadis sambil berlari ke arah Leo yang sedang berdiri di lapangan basket.
"Nih minuman dari gue. Lo cape kan? Kalo iya terima aja. Gue ga nerima penolakan" ujar gadis itu yang langsung mengambil tangan leo dan meletakan botol minumnya disana.
"Arraya. Gue udah banyak dapet botol minum." Ujarnya sambil menunjuk bangku di dekatnya yang dipenuhi dengan botol minum. Arraya mengikuti arah tunjukan Leo dan mendesah kecewa.
"Ah lo mah pake di terima segala. Yaudah punya gue aja yang lo minum."
-------------
"Leo! Leo tungguin gue!"
Arraya berlari menyusul Leo yang berjalan tanpa memedulikan panggilannya.
Grepp
Akhirnya Arraya berhasil mencekal pergelangan tangan Leo membuat sang empu berbalik badan menatap nya.
"Apa?" Ketus Leo.
Arraya cerengesan. Dia kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makan, lalu menyerahkannya pada Leo.
"Nih buat lo. Pokoknya lo harus terima." Arraya langsung mengambil tangan Leo dan meletakan kotak makannya di sana.
Leo menatap kotak itu. "Tapi gue-" dia tidak jadi melanjutkan ucapannya karena Arraya sudah terlebih dahulu meninggalkan Leo di tempat.
"DIMAKAN YA!"
---------------
"Arraya!" Panggil Leo pada Arraya yang sedang mengepel di kelas sendirian.
Arraya langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Leo dengan semangat.
"Iya?"
"Ini lo yang bikin surat surat ini?" Tanya Leo menunjukan tumpukan surat yang di simpan dalam totebag.
Arraya menatap totebag yang di pegang Leo lalu segera mengangguk. "Iya! semua surat surat nya gue yang bikin."
Leo memutar bola matanya malas. Dia menyimpan totebag berisi surat surat itu di atas salah satu meja dekat tempat Arraya berdiri. "Ini lo aja yang baca. Gue males bacanya." Setelah mengucapkan itu, Leo segera keluar dari kelas Arraya.
Arraya menatap totebag itu dengan sendu sambil memegang gagang pel dan Bibir yang ia manyunkan kedepan. "Pokoknya gue gak akan nyerah dapetin hati lo Leo!" Teriak Arraya.
---------------
Arraya berbaris di lapang mendengarkan rentetan pidato guru yang sangat panjang. Upacara adalah kegiatan paling menyebalkan. Dia harus berdiri panas panasan di bawah terik matahari. Kepalanya sudah terasa pusing dari tadi karena Arraya belum sempat sarapan sebelum berangkat sekolah.
Arraya menyerit memegangi kepalanya. Rasa pusing mulai menguasai dirinya. Kepalanya serasa di putar putar. Perlahan, penglihatannya memburan hingga dia limbung dan pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY ARRAYA
Teen Fiction"Masa gue harus berjuang dua kali?" _____________ Arraya Zulfa Veranica. Seorang gadis SMA yang mati matian mengejar cinta seorang anak basket. Arraya terus berusaha mendapatkan hati Leonardo dervana Athariz. Pende...