🍬EIGHT🍬

55 9 0
                                    

-HAPPY READING:)-

Wahh gila, nikmat apa lagi yang kau dustakan? Batin Arraya. Sepertinya hari ini dirinya sangat hoki bisa melihat otot otot cogan yang sedang Berolahraga. Arraya melihat sekelilingnya. Cewenya cuman gue? Batin Arraya. Gapaa lah, bodo amat. Lanjutnya.

Matanya beralih menatap Leo. Otot tangan itu terlihat membesar ketika sang pemilik mengangkat besi berat di kedua tangannya. Bajunya yang basah karena Keringat bercucuran menambah kesan seksi padanya. Sangat menggoda hati.

"Le le, itu si Arraya kenapa liatin lo kayak gitu?" Arga di sebelahnya bertanya karena sedari tadi, orang yang duduk di sofa itu terus menatap Leo sambil senyum senyum sendiri.

Leo mengikuti arah tunjukan Arga. "Terpesona kali." Pede Leo.

"Yaelah, gue akui lo emang ganteng. Tapi narsis lo melebihi sungai dan lautan."

"Eh itu si cece sama Reifan udah dateng." Lanjut Arga saat melihat Reifan dan Celcia memasuki Gym.

"Sorry ya telat. Gue masih bisa ikut nge gym kan?"

Defan menatap Reifan sinis. "Apasih! Lo ga di ajak."

"Bangsat!"

"BerchandYaa."

"Yaiyalah, lo kan bestie ter the best gue." Lanjut Defan. Dia langsung memeluk Reifan diikuti oleh Gara. Alay sekali bukan?

Celcia yang masih berdiri di samping Reifan menatap mereka berdua dengan garang. "Ih, Lepasin ayang Cece!" Celcia segera menyingkirkan mereka berdua dari Reifan.

"Oh iya lupa ada cewenya." Celetuk Gara.

Leo yang melihat perdebatan mereka menggelengkan kepalanya. "Ce, mending lo duduk di sebelah Arraya dari pada berdiri disana." Titah Leo.

Celcia menengok ke arah sofa mendapati Arraya sedang menatap nya dengan menggelengkan kepala.

Celcia ikut mendudukan dirinya di samping Arraya. Dia hanya duduk saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Arraya membuka suara untuk mencairkan suasana. Dia melambaikan tangannya. "Hai, nama lo Celcia kan?" Dia kemudian mengulurkan tangannya. "Kenalan dong, nama gue Arraya."

Celcia menatap uluran tangan itu. Dia melihat Arraya dari atas sampai bawah, dan setelah Celcia pikir pikir lagi, sepertinya Arraya ini baik kok. Jadi dia memutuskan untuk menerima uluran tangan itu.

"Oke sekarang kita temenan"

Arraya bersorak dalam hati. Ternyata si cece mau juga temenan sama gue. Batin nya.

"Ce, lo tau gak? Otot kaka lo seksi banget." Celetuk Arraya sambil tersenyum geli.

Dengan antusian Celcia menjawab. "Otot kak Leo emang seksi, tapi ada yang lebih seksi lho."

"Siapa?"

Belum juga menjawab tapi Celcia sudah salting sendiri. Dia mendekatkan kepalanya untuk berbisik. "Kak Reifan hihi."

Celcia menunjuk Reifan yang sedang mengangkat barbel. "Liat deh, tuh tuh. Otot tangannya gede banget. Jadi pengen pegang lagi deh." Ucapan Celcia membuat Arraya melotot. Anjir ni anak udah pernah pegang otot orang?. Batin Arraya.

DIARY ARRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang