🍬TEN 🍬

27 3 0
                                    

Sorry guys aku baru up lagi. Kemaren kemaren sibuknya minta ampun. Sibuk ngapalin ulangan buat Try out nanti.

HAPPY READING ALL😍
°°°°°°°°°¥°°°°°°°°°

Perempuan itu terkekeh sinis. "Lo gatau? Cewek ini kepergok lagi di bar kemaren."

Arraya sempat terbengong beberapa saat. Dia menoleh ke arah Gizelle yang sedang menunduk.

"Lu beneran ke bar zel?"

Gizelle tidak menggubris. Dia masih diam seraya menundukan kepalanya kebawah. Arraya kembali menatap perempuan di depannya.

"Oke, kalo emang Gizelle datang ke bar, urusannya sama lo apa? Bikin lo rugi gak?!" Bentak Arraya.

Perempuan itu tertawa. "Haha, lucu banget. Masih ada aja orang yang mau belain cewe psikopat kaya dia. Lo gatakut deket deket sama cewe ini? Semua orang aja gamau deket deket sama dia. Oh, mungkin lo gak tau ceritanya kali ya." Ujar perempuan itu dengan nada sinis.

Arraya melipat kedua tangannya di dada dengan dagu yang ia angkat tinggi tinggi. Bibirnya menyugingkan senyum miring, menatap perempuan di depannya remeh.

"Gue udah tau tuh ceritanya. Terus masalahnya apa?"

Perempuan itu sempat terdiam tak berkutik mendengar ucapan Arraya yang terdengar sangat dingin dan sinis.

"Laura, udah! Mending sekarang kita balik kekelas, urusan ini kita bahas lagi nanti." Ujar Geby, salah satu teman Laura. Perempuan yang sedari tadi berdebat dengan Arraya.

Laura pun mengalah dan memilih untuk kembali kekelasnya. "Lu berdua, liat aja nanti!" Ujar Laura sebelum pergi. Laura akhirnya pergi meninggalkan kelas bersama Geby, menyisakan teman sekelas yang sebagiannya masih menatap Gizelle dengan sinis.

Arraya menatap mereka semua satu persatu. "Ngapain lu semua masih liatin kita?!" Bentakan Arraya yang tersengar sinis cukup untuk membuat mereka semua ciut. Gizelle yang berdiri di sebelahnya tiba tiba berlari meninggalkan kelas, entah akan pergi kemana.

Arraya tadinya ingin menyusuli Gizelle, tapi bell sudah berbunyi membuat Arraya urung untuk menyusuli Gizelle.

°°°°°°°°°°

Daun pohon beringin itu berjatuhan karena terkena hembusan angin yang cukup kencang. Dibawah pohon beringin, seorang gadis terlihat duduk sambil memeluk lutut dengan kepala yang ia telungkupkan. Suara isak tangis gadis itu terdengar sangat menyakitkan.

"Ibu..... Kapan pulang?"

°°°°°°°°°°
Bel istirahat akhirnya berbunyi. Tanpa mampir ke kantin, Arraya langsung meninggalkan kelas untuk mencari keberadaan Gizelle. Arraya celingak celinguk meneliti setiap sisi tempat di koridor ini. Ah, sepertinya Gizelle tidak ada di koridor!

Duh, si Gizelle kemana sih?

Arraya sudah mencari Gizelle di toilet sekolah, taman, katin, lapangan, gudang, tapi nihil! Gizelle tidak ia temukan dimanapun. Sampai bel masuk berbunyi, Gizelle masih belum menunjukan batang hidungnya. Arraya memutuskan untuk bolos di jam pelajaran kedua dan fokus mencari Gizelle sampai ketemu. Dia tidak mau anak itu kenapa kenapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY ARRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang