🍬NINE🍬

55 8 1
                                    

-HAPPY READING:)-

"Lo lucu kaya bocil."

Ucapan Leo membuat Arraya menatapnya sebal.

"Ish, kok bocil sih. Arraya kan sebentar lagi SMA." Ujarnya dan kembali fokus mengobati luka di muka Leo pelan pelan.

"Kan belum, jadi masih bocil."

Arraya menempelkan plester di dahi Leo. "Selesai." Ujarnya kemudian menyimpan kotak P3K itu di atas meja.

"Kak Leo, cowo tadi punya masalah ya sama kaka?" Tanya Arraya.

Leo menghela nafas. "Iya, tapi gue gak tau, itu salah gue atau bukan."

"Masalah apa sih? Arraya pengen tau."

"Kepo."

Arraya menatap Leo kesal. Jurus terakhirnya adalah menatap Leo dengan puppy eyesnya agar Leo mau bercerita.

"Kak Leo cerita dong, pliss." Ujarnya dengan puppy eyes. Seperti anak kucing sangat lucu di mata Leo.

Leo berdehem sejenak. "Tapi lo jangan kaget."

Dengan cepat Arraya mengangguk.

"Cowok yang tadi lo tendang namanya Edgar. Dia ketua dari geng yang namanya gerengseng. Sesuai nama geng nya, mereka tuh cowo cowo yang suka nyari masalah, padahal seumuran mereka harusnya udah cari kerja bukannya tawuran sana sini."

Arraya fokus mendengarkan penuturan Leo dengan seksama. Dia mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Edgar punya adik yang satu sekolah sama gue. Namanya Liona."

Liona? Dia kan cewe yang suka banget ngejar ngejar Leo dulu. Ternyata Liona si shibalsekya itu punya kakak yang sama shibalnya. Batin Arraya.

"Liona dari dulu suka banget sama gue. Ga ada hari tanpa hama kaya Liona kayaknya di sekolah. Gue tolak dia berkali kali karna gue suka sama seseorang-"

Sejenak Leo menjeda ucapannya. "Oke, skip yang itu." Lanjutnya.

Suka sama seseorang? seseorang itu pasti gue kan?. Batin Arraya.

"Gue berhasil pacaran sama orang yang gue suka, dan itu bikin Liona sakit hati karena merasa kalah dan gak bisa pacaran sama gue. Cuma beberapa bulan gue pacaran sama pacar gue, tapi pacar gue kecelakaan dan udah tenang di sana. Di hari yang sama, Liona juga bunuh diri karena ngerasa depresi dan stres gak bisa dapetin gue."

Anjir! S-si Liona meninggoy?.

Arraya menatap wajah Leo seksama. Leo emang ganteng sampe cewe aja bunuh diri karena di tolak. Batin Arraya.

"Jadi itu yang bikin Edgar pengen balas dendam sama kaka?" Leo mengangguk membalasnya.

"Tapi waktu itu, kak Leo bilang kalo kak Leo gak pernah punya pacar."

"Gue bilang gitu karena mau berusaha ga bahas dan move on dari pacar gue."

Arraya mengerti perasaan Leo. Wajar saja bila Leo ingin melupakannya, toh Arraya yang dulu juga sudah tiada. Tapi Arraya yakin, dia bisa mendapatkan kembali hati Leo dengan tubuh nya saat ini. Arraya hanya perlu menggoda dan membuat skenario romantis dengan Leo.

DIARY ARRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang