P R O L O G

2.1K 57 10
                                    

Dentuman musik DJ yang begitu keras dan kerlap kerlip lampu club mewarnai ocehan amarah seorang lelaki bertubuh tinggi dengan pahatan wajah yang begitu sempurna.

Entah apa yang sedang terjadi saat ini, yang jelas dirinya begitu murka dan tidak bisa mengontrol emosinya.

"Gue nggak nyangka lo bakal nikung gue, Giv. Anjing ya Lo!!"

Zizan yang saat ini tengah mabuk berat mencoba untuk tidak sempoyongan. Lelaki itu benar-benar syok dengan apa yang dia lihat. Padahal tujuan utamanya ke club untuk menenangkan pikiran dari keluarganya. Tapi apa yang dia dapat? Laki-laki itu malah melihat kekasih dan sahabat dekatnya berciuman di tengah keramaian club.

"Sayang, dengerin dulu penjelasan kita. Aku cuma jadiin Givel tempat curhat, nggak lebih."

"Diam Lo sialan!! Dasar lacur! Lo pikir gue bodoh? Mana ada orang curhat sambil cipokan! Jalang murahan!" Emosi Zizan benar-benar tidak terkontrol, kepalanya terasa sangat sakit. Bagaimana bisa dua orang yang paling dirinya percaya dan dirinya anggap sebagai keluarga malah bermain dibelakangnya. Zizan benar-benar berada di ambang kesabarannya.

"Zan, gue nggak bermaksud. Lo tau gue kan? Kita nggak berteman setahun dua tahun Zan. Tapi dari kecil. Lo harusnya tau gue gimana."

"Lo gimana?" Zizan tertawa sumbang bermaksud merendahkan.

"Jelas gue tau, sejak kecil lo selalu pengen punya semua barang yang gue milikin. Tas, sepatu, mainan semua barang gue lo ikutan beli karena selera lo selalu ngikutin gue. Jadi lo masih mau nanya lo gimana? Lo suka nikmatin barang gue, Giv!! Termasuk barang murahan ini!!" Murka Zizan menunjuk kasar wajah Intan, kekasihnya.

"Zan, please dengerin dulu-"

"Nggak ada yang perlu didengerin!! Hubungan gue sama Lo, ataupun sama Lo berakhir detik ini juga!!" Zizan menunjuk wajah Intan lalu bergantian menunjuk wajah Givel.

"Jangan pernah coba buat temuin gue atau hubungi gue lagi! Anggap kita nggak pernah kenal!!

Lelaki itu pergi dari sana dengan wajah mabuk beratnya dan perasaan campur aduk, tubuhnya seolah melemah berhadapan dengan dua orang munafik tadi. Bahkan untuk sekedar memukul wajah Givel saja Zizan sudah tidak punya tenaga.

Lelaki itu berjalan kasar menuju pintu keluar club tanpa menghiraukan Intan dan Givel yang terus memanggilnya. Lelaki itu menuju parkiran lalu masuk ke mobilnya. Zizan masih syok atas apa yang dia lihat barusan. Semua itu hal gila, bahkan lebih gila dari pada halusinasi nya saat mabuk.

Zizan segera menyetir mobilnya keluar dari area club. Lelaki itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Seolah sedang melampiaskan rasa sakit hatinya.

Keadaannya yang sedang mabuk membuat cowok itu sempoyongan, hingga pandangannya memburuk. Tampak dari kejauhan seorang lelaki tua sedang menyebrang dengan sepeda bututnya. Zizan yang sedang mabuk berat pun tak menyadari ada orang yang akan menyebrang di depannya. Dan hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Brak!!"

Lelaki itu menabrak laki-laki tua tersebut hingga terhempas sejauh beberapa meter. Mata cowok itu melotot seketika, "Anjing! Gue nabrak orang?!!"

Zizan melirik ke arah belakang, tampak seorang lelaki tua telah terkapar penuh darah di sana. Cowok itu panik, dengan sigap Zizan kembali menghidupkan mesin mobilnya.

"Nggak, gue nggak mau dipenjara!! Gue harus kabur."

Alih-alih menolong, Zizan malah kabur dan semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Hingga tepat saat berada di persimpangan jalan, sebuah truk melaju dari arah kanan, Zizan yang terus melaju kencang tidak menyadari akan hal itu. Dan kecelakaan pun terjadi.

BRAAAAKKK!!

Mobil Zizan ditabrak keras oleh truk tersebut hingga terpental jauh, mobil tersebut berguling dan terus berguling hingga masuk ke dalam sebuah jurang yang ada di dekat jalan tersebut.

Keadaan depan mobilnya hancur, semua kacanya pecah, mobil itu perlahan mulai mengeluarkan asap.

Zizan yang tengah terjepit di depan karena keadaan mobilnya yang penyok akibat hempasan truk mulai kehilangan kesadaran. Tampak darah mulai keluar dari pelipisnya.

Zizan berteriak kesakitan, kakinya terjepit keras. Laki-laki itu mencoba untuk keluar dari sana. Dengan rasa sakit yang begitu menyiksanya Zizan terus mencoba mengeluarkan bagian pinggang hingga kakinya yang terjepit.

Dan perjuangan lelaki itu membuahkan hasil, cowok itu berhasil keluar dari mobil itu. Namun sedetik setelah Zizan berhasil keluar, mobil itu meledak.

-to be continued-

Case sesuai tingkat kehaluan masing-masing aja!!🤲🏻

Start: 2021

[Fyi: Cerita ini sudah di revisi beberapa kali hingga saat ini, 2024. Jadi harap bagi pembaca baru ataupun pembaca lama dapat mengerti kenapa ada sedikit perbedaan pada cerita (tapi alurnya tetap sama) stay tuned info terbaru.]

Btw, aku butuh 2-3 hari untuk lakukan perbaikan pada teks yang typo dan alur yang tidak jelas. Jadi, BAB lainnya aku private dulu ya. Lusa akan di publish kembali, stay tuned!!💎💎💎

ETHEREALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang