Jangan lupa kasi vote and comment yaa sebagai wujud menghargai author❤!!
Thanks everyone, happy reading!!💐
***
Ruangan yang dipenuhi berkas-berkas serta peralatan kantor itu tampak sedang kedatangan tamu saat ini. Seorang gadis dengan rambut terurai sepunggung terlihat sedang duduk dengan tangan yang saling bertaut dan menunduk takut-takut.
Bagaimana tidak? Saat ini dirinya tengah berada di ruangan pribadi milik Saga Louiser di kediaman rumah keluarga Louiser. Siapa yang tidak mengenal keluarga ini? Orang paling nomor satu di dunia perbisnisan dan dikenal paling ahli dalam menyingkirkan orang-orang yang mereka anggap tidak berguna.
Sulit memang menerima kenyataan bahwa orang-orang kalangan atas memegang kendali kunci kekuasaan, bahkan disaat mereka membunuh orang dengan cara kotor pun, tidak akan ada yang peduli selagi itu tidak merugikan mereka. Bahkan jika mereka ikut campur, mereka akan terseret ke dalam lubang hitam tanpa celah jalan keluar.
"Kamu Nara, anak dari bi Asih, bukan?" Tanya pria paruh baya dengan aura tegas itu sambil menatap lawan bicaranya dengan tatapan yang datar namun terkesan penuh wibawa.
"B-benar tuan.." jawab gadis itu pelan sambil menunduk.
"Kamu tau alasan kamu berada di sini?"
"M-maaf tapi saya tidak tahu, tuan. Saya hanya diperintahkan untuk menghadap tuan.."
Lelaki paruh baya dengan pakaian rapi itu menghela nafas sekejap, mencoba untuk menyiapkan kata-kata yang entah harus dari mana dirinya mulai.
"Kamu tau, anak saya, Arzizan Sagara Louiser?"
"Saya..saya tidak begitu tau, tapi ibu pernah bilang pada saya bahwa anak tuan adalah seorang lelaki pintar dan berprestasi, dia juga orang nomor satu di sekolahnya persis seperti tuan."
"Itu sudut pandang mu?"
"B-begitu yang saya dengar selama ini..maaf jika saya salah."
"Tidak, itu semua benar. Zizan adalah anak yang begitu mencolok dan sangat saya banggakan. Tapi..."
"...itu dulu." Titah lelaki paruh baya itu melanjutkan kalimatnya.
"Zizan saat ini mengalami kecacatan permanen pada mata serta kakinya. Anak saya yang saya banggakan telah berbuat hal konyol dengan mabuk-mabukan saat menyetir, memalukan bukan? Bahkan sebelum terbanting ke jurang, anak itu sempat menabrak seseorang hingga meninggal dunia."
Jujur, tubuh Nara rasanya bergetar hebat. Hal mengerikan macam apa yang telah terjadi pada anak dari majikan ibunya? Lalu apa kaitannya dengan Nara, mendengar cerita ini saja sudah membuatnya merinding dan merasa takut. Apa saat ini dia sedang dalam bahaya? Apa dia akan ikut terseret masalah ini? Atau jangan-jangan dia akan disuruh menjadi saksi palsu untuk membela anak tuan Saga?Entahlah, keluarga Louiser sulit ditebak.
"Saya sedih dan juga kecewa. Saya sedih karena saat ini anak saya mengalami kebutaan permanen dan kelumpuhan pada saraf kakinya, cukup mengerikan untuk seorang anak muda yang masih berusia 18 tahun." Walau tuan Saga berkata bahwa dirinya sedih, namun pria itu sama sekali tidak menunjukkan raut wajah sedih.
"Dan saya kecewa, saya kecewa karena hal bodoh yang dilakukan Arzizan. Saat ini media tengah bertanya-tanya kemana hilangnya Zizan karena telah tiga pekan lebih tidak menampakkan diri. Saya memberikan alasan bahwa anak itu pindah ke Amerika untuk menempuh pendidikan akhir SMA nya. Tapi karena hal itu pula saya jadi repot, saya tidak mungkin menyewa perawat profesional karena saya telah mengumumkan kebohongan tentang anak saya di depan media. Reputasi saya bisa jatuh kalau media tau anak saya telah cacat karena insiden konyol saat dia mabuk dan itu akan mempengaruhi bisnis keluarga saya." Jelas lelaki itu panjang lebar, walau begitu Nara masih tidak mengerti alasan dirinya dipanggil ke ruangan keramat ini. Apa maksud tuan Saga menceritakan semua ini padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
Ficção AdolescenteArzizan Sagara Louiser. Terlahir sebagai pewaris tunggal dari keluarga serba berkecukupan yang dikenal banyak orang, wajah tampan dengan kapasitas otak yang bisa dibilang cukup pintar. Friendly, mudah bergaul, memiliki banyak teman disisinya dan dig...