𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐗𝐗𝐗𝐈𝐕

22K 1.5K 19
                                    

💌 : hayyie cintahhh💋 selamat membaca yo, do not forget Bintang kecil nya cintahhh

enter the story

•••
••

Mendengar itu Bianca hanya menggelengkan kepalanya. Keputusan nya sudah bulat. Ia ingin bayi itu menjadi miliknya

"Anak itu gak bersalah, lalu mengapa harus dihilangkan. Pokok nya Bianca mau anak itu, jadi milik Bianca" Ujar Bianca dengan nada datar

Joanna dan Edwin yang mendengar itupun terdiam, mencoba menimbang keputusan Bianca

Melihat Bianca yang seperti itu, Xavier pun mendekat dan langsung memeluk Bianca. Diusap nya punggung Bianca, agar lebih tenang

"Udah sayang, jangan marah yaa. Bayi itu milik kamu sekarang, gak ada yang akan ngegugurin dia. Okeyy" Ujar Xavier lembut

Prinsip Xavierr untuk saat ini adalah, apapun itu yang akan membuat Bianca senang, ia akan memberikan nya.

"Tapi mami papi gak setuju" Cicit Bianca dengan nada sedih

Joanna pun menghela nafas, Ia sebenarnya tidak setuju, namun karena ini permintaan Bianca, mana bisa ia menolak

"Mami akan perintahin Jo untuk ngirim Wanita itu ke Asrama kita yang berada di pinggir kota. Dia akan tinggal disana saat masa hamil. Mami juga akan mrintahin beberapa dokter dan penjaga untuk nya. Dan setelah Bayi itu lahir, mereka akan kembali kesini. Bayi itu akan jadi milik Bian, dan wanita itu harus secepatnya dibinasakan, agar tak mengganggu rumah tangga kalian" Ujar Joanna

"Mami beneran?" Tanya Bianca semangat setelah melepaskan pelukan Xavierr

"Iya sayang. Asal, pernikahan kalian dipercepat" Ujar Joanna

"Baiklah, Bianca setuju" Ucap Bianca

Chupss

Karena gemas, xavier pun mengecup bibir Bianca sekilas

Bianca yang diperlakukan seperti itu pun hanya bisa menabok bahu Xavier pelan, karena malu

Edwin dan Joanna yang melihat itu pun hanya dapat menggelengkan kepalanya.

"Oh iya. setelah Bianca dan Xavier menikah, kita akan pindah ke mansion pribadi kan?" tanya Bianca

"Enggak sayang. Kamu disini aja, temenin mami. Kalo kamu gak ada, siapa yang bakal mami manjain, siapa yang bakal nemenin Mami ngerokok dan minum wine" protes Joanna

"Honey. Biarkan lah. Biarkan mereka membangun rumah tangga mereka sendiri. Kita gaperlu terlalu ikut campur"

"Bener. kalo ada mami, waktu ku sama Biancaa jadi berkurang. Lebih baik aku dan Bianca pindah saja. Kalo bisa ke tempat yang sangat jauh dari Papi mami" Batin Xavier

"Huh~ yaudah. Tapi gabole jauh jauh pindah nya. Mami akan ke tempat kalian setiap hari nanti"

"Mami terlalu berlebihan. Setelah menikah nanti, Bianca yang akan sering kesini buat nemenin mami" Ujar Bianca

"Kamu janji?"

"Bianca janji" jawab Bianca dengan senyum lebar nya

Berbeda dengan Xavier yang menghela nafas lelah.

𝐓𝐄𝐀𝐒𝐄𝐑  [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang