𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐗𝐗𝐈𝐗

25.3K 1.9K 34
                                    

💌 : hayyie cintahhh💋 selamat membaca yo, do not forget Bintang kecil nya cintahhh

enter the story

•••
••


Setelah sampai dibawah pun, mereka langsung naik ke podium yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri

Setelah sampai, Edwin pun mulai mengambil mic yang memang sudah di siapkan oleh Jo

"Selamat Malam para tamu yang terhormat. Saya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran anda sekalian di acara membahagiakan ini. Langsung pada intinya saja, saya selaku kepala keluarga RILEY, pada malam ini akan memperkenalkan Calon menantu saya, gadis manis, cantik, yang akan mendampingi Putra saya sampai tua nanti"

sorakan demi sorakan pun terdengar. Banyak orang, serta media yang mengabadikan momen tersebut

"Kemari lah nak, berdiri di samping papi" Ujar Edwin yang langsung mendapat anggukan dari Bianca.

Setelah sampai, Edwin pun membelai sayang kepala Bianca. Dan perlakuan itu mengundang perhatian dari para tamu
Joanna dan Xavier yang berada di belakang pun tersenyum melihat interaksi tersebut. Terasa menggemaskan dan hangat.

Namun dari seluruh tamu undangan, cuma satu orang yang entah mengapa merasa tak senang melihat interaksi itu. orang itu adalah pria paruh Baya yang masih terlihat gagah, dan tampan. Ia menyorot tajam ke arah podium terlebih pada Edwin dan Bianca. Dan tak ada yang menyadari itu kecuali seseorang yang kini sedang menatap kearah nya dengan tatapan curiga

"Mengapa dia menatap Bianca seperti itu?" Batin seseorang tersebut

Ckrekk📸.

Pria Paruh baya itu memfoto Bianca, dan mengirimkan nya pada seseorang

Kurang lebih seperti ini pesan nya
| Cari tau identitas gadis itu. Entah masa lalu ataupun sekarang. Aku memberi mu waktu 30 menit dari sekarang |

••

Kembali pada Bianca, kini Edwin sedang memperkenalkan nya pada seluruh tamu undangan yang hadir

"Nama calon menantu ku Bianca. Dan sebentar lagi, akan ada marga RILEY di belakang nama nya" Ucap Edwin dengan tegas

prokk prokk prokk

ucapan tersebut mengundang tepuk tangan dari para tamu undangan. Tak bisa dipungkiri banyak tamu undangan yang berbisik-bisik membicarakan Bianca

"Tuan Edwin terlihat sangat menyayangi nya bukan?!"

"Benar. Aku sedikit iri"

"Gadis itu terlihat sangat dekat dengan Keluarga RILEY"

"Tentu. Dia kan kekasih Tuan muda Xavier"

"Apa gadis itu tulus mencintai Tuan muda Xavier? atau hanya ingin harta keluarga RILEY saja?"

"Hey. Jaga ucapan mu. Jangan main main dengan keluarga ini jika tak ingin kena sial seumur hidup!!"

"Siapa gadis itu? Seperti nya aku tak pernah melihat nya di pertemuan kalangan atas"

"benar. Dia juga bukan model ataupun artis"

"Apakah dia dari kalangan menengah?"

"Haiss diam kalian semua, jika tak ingin diusir dari sini"

"Kau ingin mengucapkan sesuatu nak?" Tanya Edwin pada Bianca dengan lembut

Didetik itu pun Joanna dan Xavier mendekat, dengan posisi Joanna di samping kiri Edwin, dan Xavier di samping kanan Bianca

"Yes Papi" Jawab Bianca dengan senyum manis yang menghiasi bibir nya

Bianca pun mengambil mic dari tangan Edwin, namun sebelum itu, tangan kanan nya menggenggam tangan Xavier erat. Mencoba menghilangkan rasa gugup nya

Xavier yang peka dengan Bianca pun dengan lembut mengelus punggung tangan Bianca dan berbisik

"Tidak papa, aku disini. Semua akan baik baik saja"

Mendengar itu, Bianca pun menjadi sedikit tenang. Ia menghela nafas sebelum mulai berbicara

"Halo para hadirin sekalian, pertama tama saya juga akan mengucapkan terimakasih banyak atas kehadiran nya.
Malam ini, ditempat ini, saya di kenalkan sebagai calon istri serta calon menantu keluarga ini, saya tau hadirin sekalian pasti bertanya tanya siapa saya sampai bisa masuk di keluarga ini. benar??"

"BENARRR"  ucap para tamu

"Saya akan memperkenalkan diri secara detail. Sebenarnya, saya bukan siapa-siapa. saya bukan berasal dari kalangan atas. saya tinggal di apartemen dan saya hanya seorang penulis novel. saya mendirikan sebuah Cafe yang sekarang sudah banyak cabang nya di negara ini. Sekali lagi, saya bukan siapa-siapa. Jadi, jika kalian tak menyukai saya itu wajar, saya tidak memaksa kalian untuk menerima saya, karena menyukai ataupun tidak menyukai adalah hak kalian semua.
Masuk ke keluarga ini bukanlah impian saya, namun takdir. Aku mencintai Xavier. Maksud saya, kami saling mencintai"

Ucap Bianca dengan mata menatap teduh Xavier yang kini juga menatap nya dengan pandangan penuh cinta

"Aku tak peduli Xavier kaya maupun miskin 'karena yang penting dia suami orang yang ingin aku hancurkan', intinya aku sangat menyayangi nya. Susah, senang, aku ingin dia terus bersama ku. Aku tak ingin kehilangan dia" Sambung Bianca dengan nada lirih di akhir kalimat

Mata nya berkaca kaca. Xavier dengan sigap pun langsung menarik nya kedalam pelukan

PROKK

PROKK

PROKK

"mereka sangat romantis"

"Aku bisa melihat, gadis itu sangat tulus pada Tuan muda xavier"

"Tuan muda xavier  juga terlihat sangat mencintai nya"

"Benar. mereka pasangan yang sangat serasi"

"Gadis hebat. Dia sangat mandiri. Aku kagum pada nya"

"Tuan muda Xavier tak salah memilih"

Edwin dan Joanna pun tersenyum. Mereka sangat bahagia. Mereka sekarang sudah bisa tidur dengan nyenyak, tanpa bayang bayang rasa penyesalan

Penyesalan karena selalu mengabaikan Xavier sedari kecil dan penyesalan karena menikah kan Xavier dengan Liliyana

"putra kita sudah mendapatkan kebahagiaan nya" Ucap Lirih Joanna pada Edwin

"Benar sayang. Bianca adalah obat penyembuh yang dikirim Tuhan" Jawab Edwin lembut

"Yah, sejak awal pertemuan kami, dia memang seorang penyelamat"

Kembali pada Bianca dan Xavier, kini mereka masih berpelukan. Menghiraukan para tamu kaum muda yang sangat merasa iri

Edwin yang sadar dengan kebucinan anak nya pun lekas mengambil alih.

"Para hadirin sekalian, silahkan dinikmati hidangan yang sudah kami persiapkan"

***

Mereka pun akhirnya turun dari podium dan langsung menuju meja yang sudah dipersiapkan khusus untuk mereka

Namun, saat asik berbincang, seseorang datang dan bersimpuh di samping Bianca sambil memegang tangan Bianca

"Kak Arsen?" Panggil Bianca terkejut

Xavier yang melihat itu pun dibuat sedikit cemburu. Dengan cepat ia menyingkirkan tangan Arsen yang memegang tangan Bianca

"Apa apaan kau. Bagaimana bisa orang seperti mu ada di acara ku??!!" Marah Xavier






┃█████┃█████┃█████┃█████┃
***
Lohaa guyss. Sorry ya kalau saya akhir akhir ini jarang Up

Tengkyuu juga udah semangatin saya, dukung saya, Honestly, you guys are really nice people. love you so much guyss

bye


𝐓𝐄𝐀𝐒𝐄𝐑  [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang