03

6.9K 394 2
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Gema saat ini tengah berada di pasar menemani salah satu Ibu pengurus panti berbelanja, hal ini sering Gema lakukan, kata anak itu dari pada dia hanya diam di panti tanpa melakukan apa-apa lebih baik membantu Ibu.

Tangan anak itu sudah penuh dengan pelastik-plastik kantong, ini sudah trip kedua dia masuk ke dalam pasar setelah tadi mengantar belanjaan pertama lebih dulu ke mobil pickup. Ibu panti jika belanja kebutuhan mingguan memang tak sedikit itu sebabnya Gema selalu meminta ikut untuk membantu. Terkadang hal itulah yang membuat para pengurus panti suka memberi hal lebih pada Gema, anak itu suka membantu, bukan hanya rutin ke pasar tapi anak itu juga terkadang suka membantu di dapur, anak-anak di panti memang kebanyakan anak laki-laki, anak perempuan hanya ada beberapa saja.

"Gema kembali duluan saja ke mobil, tunggu Ibu disana sama Pak Mamat, Ibu mau ambil pesanan tempe dulu, sehabis itu Ibu nyusul" Ujar Ibu pengurus yang bernama Bu Erna.

Gema mengangguk lantas berlalu meninggalkan Bu Erna.

Pak Mamat yang tengah duduk di bagian belakang mobil, langsung turun untuk membantu Gema yang terlihat sedikit kesusahan dengan barang-barang yang anak itu bawa.

"Capek ya keringetan banget" Ujar Pak Mamat membuat Gema tersenyum.

"Nih beli minum sana, tuh di sebrang ada minimarket" Timpal Pak Mamat sambil memberikan uang seharga dua puluh ribu pada Gema.

Gema menggeleng menolak.

"Udah beli sana, beli dua buat Bapak satu buat Gema satu yang dingin" Ujar Pak Mamat memaksa.

Gema pun akhirnya pasrah dan menerima uang itu, anak itu pun bergegas menuju sebrang jalanan depan pasar yang terdapat minimarket.

Begitu selesai mengambil dua botol air mineral dingin, Gema hendaklah membayar, begitu uang kembalian sudah di tangannya dan akan beranjak dari minimarket. Mata Gema tak sengaja mendapati sosok yang begitu ia kenal, tepat saat kakinya menginjak di depan pintu minimarket.

Gema mungkin sudah lama tidak bertemu sosok itu, tapi sedikit pun Gema tak lupa dengan paras wajah itu.

Gema langsung berlari di trotoar, mengejar sosok yang hendak masuk ke dalam mobil itu.

"PAPA INI GEMA" Batin Gema berteriak memanggil, bahkan anak itu mencoba bersuara namun sayang lagi-lagi tak ada sedikit pun suara yang keluar.

Sosok itu ayahnya, Gema sangat yakin jika itu ayahnya. Namun naas belum sempat ia mendekat pada mobil yang membawa sang ayah pergi, mobil itu lebih dulu melaju membelah jalanan.

GEMA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang