¤¤¤
Ini pertama kalinya Gema pergi jauh dari panti, dan mungkin tak akan kembali lagi kesana. Ini juga pertama kalinya Gema menaiki pesawat, rasanya penuh kekaguman. Wajah manisnya penuh dengan tatapan polos dan kagum, bahkan anak manis itu tak sadar sudah berapa kali mengucapkan kata 'wahhh'.
Senyum manis tak lekang dari belah bibirnya. Membuat Gema terlihat berlipat-lipat menggemaskan. Ada banyak hal indah yang anak itu rangkai di dalam kepalanya, membayangkan bagaimana rasanya mempunyai keluarga, bagaimana rasanya bercengkrama dengan saudara barunya.
Dan Gema pun berharap ia bisa di terima dengan baik nantinya.
"Silahkan di nikmati" Seru Pramugari yang tengah menyajikan cemilan untuk para penumpang, ada puding, sandwich, cake serta buah potong.
Gema tersenyum hangat saat pramugari melayaninya.
Gema mulai menyantap hidangan itu dengan nikmat, begitu pun dengan Juanda dan Mala yang juga mendapatkan bagian mereka.
Cukup lama perjalanan, tapi akhirnya Gema dan kedua orang tua angkatnya telah sampai di rumah, lebih tepatnya rumah milik kedua orang tua angkatnya, dan rumah yang akan menjadi tempat ia tinggal untuk kedepannya.
Rumah milik Juanda dan Mala terlihat indah dengan arsitektur modernnya, ditambah dengan halaman yang luas, serta banyaknya vegetasi di halaman membuat rumah itu terlihat sejuk.
"Bi tolong antar Gema ke kamarnya" Ujar Mala begitu mereka masuk kedalam rumah.
Pembantu rumah tangga itu mengangguk, lantas membantu Gema membawa barang-barangnya.
Gema menatap sekeliling kamarnya, cukup luas. Ada tempat tidur, lemari pakaian, televisi, meja belajar dan lengkap dengan kamar mandi di sudut sana.
Gema tersenyum tipis, kamar ini terasa nyaman.
•••
Makan malam berjalan penuh ketenangan, hanya ada suara dentingan sendok bertemu piring kaca. Atau sesekali terdengar bisikan Mala pada putra keduanya.
Sang kepala keluarga selesai lebih dulu, Juanda mengelap pinggiran bibirnya dengan serbet.
Tak lama yang lain ikut menyelesaikan makan malam mereka.
"Gema, kenalkan ini putra sulung Papa. Namanya Jovandra Ivander, lalu yang duduk di sebelah Mama Mala itu anak kedua kami, namanya Petra Raka Ivander, kalian lahir di tahun yang sama hanya saja Petra lebih tua beberapa bulan dari kamu" Jelas Juanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA [END]✔
General FictionGema punya keluarga tapi rasanya seperti tak punya. Gema masih punya orang tua tapi rasanya seperti yatim piatu. Gema punya rumah tapi ia malah di kirim ke panti asuhan. Bahkan suara pun ia tak punya. Gema memang hanya terlahir untuk semua lukanya...