¤¤¤
Hari ini hari minggu, pagi-pagi Gema sudah mendapat pesan dari Pandu. Abang kandungnya itu mengajaknya untuk pergi kesuatu tempat. Dan kini yang Gema lakukan adalah meminta izin pada Jovan. Mumpung Juanda dan Mala tak di rumah, jadi Gema akan izin pada Jovan saja.
-Abang boleh ya, plisss- Bujuknya lewat tulisan.
Jovan menatap jengah pada Gema yang terus-terusan membujuknya, mana tampang wajah anak itu di buat semanis mungkin, sampai rasanya Jovan akan terkena diabetes.
"Telpon Pandu, Abang mau ngomong dulu sama dia, baru boleh pergi" Pinta Jovan, Gema mengangguk dan langsung menelpon Pandu lewat ponselnya, karena ia dan Pandu sempat bertukar nomor ponsel.
Begitu ponsel terhubung Jovan langsung merebutnya dari tangan Gema, lantas sedikit menjauh dari Gema. Sebenarnya tak ada hal penting yang ingin Jovan bicarakan, hanya meminta agar Pandu tidak membuat Gema menangis lagi, serta menanyakan kemana tujuan keduanya.
Tak lama setelah usai ngobrol, Jovan kembali mendekat pada Gema. Lantas memberikan ponsel anak itu.
"Yaudah boleh, janji kalau ada apa-apa langsung kabarin Abang" Nasihatnya, padahal Pandu benar-benar sudah tobat, remaja itu tak akan melukai Gema.
-Iya, lagian Bang Pandu gak sejahat itu tauk- Tulisnya wajah manis itu cemberut, saat Jovan terus menaruh curiga pada Pandu.
-Selagi Adek pergi, Abang coba deh ngobrol sama kakak. Biar makin cepet akrab- Tulis Gema lagi.
Jovan membacanya, agak malas sebenarnya tapi karena sudah terlanjur janji pada adik lucunya, mau tak mau Jovan mengangguk saja.
•••
Disinilah Gema sekarang, duduk di samping kursi kemudi mobil Pandu. Keduanya pergi dari pagi-pagi sekali, dan Gema sampai saat ini tak tau akan di bawa kemana.
Cukup lama mobil berjalan, Gema mulai membaca tujuan mereka.
Bandara?!
Kenapa mereka pergi ke bandara?
Mobil terhenti di parkiran bandara, Pandu turun di ikuti oleh Gema.
-Abang kenapa kita pergi kesini?- Tulisnya.
Pandu tersenyum tipis.
"Ikut aja, nanti Adek juga tau" Jawab Pandu malah semakin membuat Gema bingung.
Tidak salah lagi, Gema mengekori Pandu sampai keduanya sudah berada di dalam pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA [END]✔
General FictionGema punya keluarga tapi rasanya seperti tak punya. Gema masih punya orang tua tapi rasanya seperti yatim piatu. Gema punya rumah tapi ia malah di kirim ke panti asuhan. Bahkan suara pun ia tak punya. Gema memang hanya terlahir untuk semua lukanya...