20

4.8K 279 1
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

"Kok bisa lo di adopsi sama orang tua-nya si Jovan?" Tanya Pandu sambil meletakan gelas kopinya yang baru ia teguk sedikit.

Gema mulai mencoret notenya.

- Orang tua angkat Gema mampir ke panti, terus gak lama Gema di adopsi - Jawabnya lewat tulisan.

Pandu mengangguk.

"Cepet akrab ya kalian" Seru Pandu, entahlah nadanya bicara sedikit terdengar seperti tengah cemburu.

Gema mengangguk dan tersenyum.

- Abang Jovan sama kakak Petra baik banget - Tulis Gema lagi.

Pandu menatap jengah tulisan itu.

Lalu keduanya terdiam sesaat, bingung ingin ngobrol apalagi.

"Udah pernah ketemu papa?" Tanya Pandu.

Gema menggeleng pelan lalu menunduk. Anak manis itu memainkan jari-jarinya diatas meja.

Pandu mengangguk kaku, lalu menatap jalanan lewat jendela.

Ada sekitar sepuluh menit keduanya diam dengan pikiran masing-masing.

- Abang, Gema pulang duluan ya. Tadi kakak titip komik, takut kakak nungguin di rumah - Tulisnya lalu menunjukannya pada Pandu setelah mencolek tangan Pandu, karena remaja itu menatap jendela sejak sepuluh menit yang lalu.

Pandu membacanya lalu mengangguk.

"Gak perlu bayar, gue yang bayar entar" Seru Pandu cepat, saat melihat Gema hendak mengeluarkan uang untuk membayar minumannya.

Gema mengangguk lalu tersenyum, memberikan ucapan terima kasih lewat bahasa isyarat, Pandu hanya ngangguk-ngangguk saja karena tak paham.

Setelah Gema menghilang di balik pintu cafe, Pandu pun bangkit menuju kasir. Membayar minumannya dan milik Gema, lalu memutuskan untuk pulang juga.

•••

Gema mengetuk pintu kamar Petra, menunggu sang pemilik membukanya. Tak lama pintu terbuka, menampilkan sosok Petra.

"Masuk Gem" Ujarnya.

Gema mengangguk lalu masuk sambil membuka tas ranselnya.

Lalu menyodorkan dua buah komik pesanan Petra.

"Makasi ya" Ucap Petra.

GEMA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang