11. Rain's Witness

259 33 6
                                    

Intermezzo:

Congratulations for your debut! Finally idol Gyuvin!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Congratulations for your debut! Finally idol Gyuvin!

Hearing news about your health, I hope you are recovering well...

Emang boleh selucu ini^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emang boleh selucu ini^^

And Sullyoon, congratulation for NMIXX's comeback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And Sullyoon, congratulation for NMIXX's comeback. Manifesting that they're gonna film tiktok challenge together ㅋㅋㅋ

-----

"Ck hujan segala," keluh Gyuvin

"Gyuvin hujan, Neduh dulu aja," suara gadis itu di belakang tidak terlalu jelas namun masih bisa didengar oleh orang di depannya.

Meneduhkan diri dan sepeda motor di depan ruko yang tutup, keduanya sekarang duduk di teras depan ruko itu. Keduanya sibuk mengotak-atik balok elektronik di tangan masing-masing.

"Halo? Iya ini kita lagi kejebak hujan,". "Iya, udah neduh kok,". "Ok,".

"Telpon dari siapa?" tanya Gyuvin. "Dari ketua kelas, nyuruh neduh dulu aja gapapa," jawab Sullyoon sambil memandangi jalanan. "Oh,".

"Buat pacar lo?" tanya gadis itu setelah melihat laki-laki di sebelahnya melakukan pap. "Bukan kocak, orang ke Junhyeon. Lagian gue ga punya pacar," jawabnya sambil masih memandangi ponsel itu. "Lah, lo udah putus?" Sullyoon mulai penasaran. "Sejak kapan gue punya pacar? Hahahah,".

Aneh, mengapa laki-laki itu tertawa. Sepengetahuan Sullyoon, laki-laki di sebelahnya sudah memiliki pacar sebelumnya, pacar yang selalu dibangga-banggakan. Tidak ingin terus meributkan hal itu di kepalanya, Sullyoon menanyakannya. "Gue bohong waktu itu, emang gaada. Waktu di rumah, itu gue emang sandiwara sama temen gue. Dan gue juga tau lo nangis gara-gara percakapan itu kan?". "Terus siapa cewek makan permen sama lo itu?". "Oh, dia cuma cewe centil yang ngedeketin gue, gue ladenin aja bentar," ucapan tersebut sontak membuat Sullyoon memasang ekspresi aneh.

"Tek". Tiba-tiba Sullyoon teringat akan penyataan yang mengejutkan Sullyoon. "Eh emang gue waktu itu nangis gara-gara kucing gue kok, dasar sotoy". "Udah lah ga usah denial,". Sial, rupanya saat itu ia sudah ketahuan, Sullyoon merasa sangat malu sekarang. Gadis itu tidak memberikan pertanyaan lagi, membuat suasana legam yang dibacksound-i oleh rintikan hujan.

"Kayanya gue bawa cemilan deh," memecah keheningan, gadis itu membuka sling bagnya dan mengambil sebuah cemilan almond berperisa madu. Menyobek bagian atas pembungkusnya, Sullyoon mulai mengambil almond di dalamnya kemudian menyuruh Gyuvin untuk membuat gestur tangan meminta. "Enak," sahut yang diberi almond bersemangat lalu mengambil kembali almond itu sendiri dari kemasannya.

Gadis itu sedari tadi menyaksikan Gyuvin memakan almond itu, ah bagaimana bisa dia terlihat tampan dan lucu di saat yang bersamaan? Sullyoon takut, takut semakin jatuh lebih dalam kepada orang di sampingnya kini.

"Anginnya makin kenceng, lo ngga kedinginan?" rupanya Gyuvin masih ada perhatian terhadap Sullyoon. "Ngga kok, malah enak, sejuk" responnya sambil mengibaskan pelan rambutnya ke belakang. Tanpa ada aba-aba, Gyuvin melingkarkan tangannya ke belakang kepala Sullyoon-mendorong perlahan dari sisi lainnya agar gadis itu dapat bersandar di bahu lebarnya. Yang disandarkan kebingungan, ia membulatkan mata dan mengikuti dorongan tangan itu. Gadis itu bersandar di bahu laki-laki di sampinganya sekarang, ia melihat ke arah wajah laki-laki itu dengan penuh kegugupan. Tidak ada obrolan apapun di antara keduanya, nampaknya mereka menikmati suasana yang ada.

Perlahan-lahan kepala Gyuvin mulai menempel pada kepala Sullyoon yang ada di bahunya. Tidak bisa, Sullyoon tidak bisa terus seperti ini. Dia mulai menarik kepalannya dari bahu laki-laki itu, Gyuvin justru kebingungan. "Sorry Gyuvin, gue ngga bisa. Semakin lo perlakuin gue kayak gini, semakin gue-," gadis itu menunduk namun laki-laki itu melayangkan kembali tangannya ke hulu Sullyoon, mengusapinya perlahan. "Gyuvin udah!" Sullyoon menjauhkan kepalanya.

Gyuvin malah tertawa kecil. "Kamu lucu," katanta. "Kamu? gue ngga salah dengar kan?" tanya Sullyoon dalam hati. Tak sampai di situ, kedua tangan laki-laki tinggi itu bergerak menuju pipi Sullyoon, mendekapnya perlahan sambil menggerak-gerakkannya. Semakin tertimpa tangga gadis itu saat ini, rasa-rasanya ia ingin memiliki sepenuhnya laki-laki di depannya. Menepis tangan Gyuvin, Sullyoon mulai memeluk erat laki-laki dengan surai coklat tua itu. Membebaskan apa yang selama ini ia inginkan.

Perasaannya sudah tidak terbendung, Gyuvin berhasil mengalahkan Sullyoon. Benar, dia mencoba memancing gadis itu sedari tadi.

"Gyuvin.... Gue tanya sekali lagi, pertanyaan lo waktu itu apa masih berlaku?" gadis itu menghilangan gengsinya. "Kalo masih berlaku apa gue masih disuruh nunggu lagi?" menurutnya sangat seru menggoda gadis yang sedang memeluknya saat ini.

"Ngga! Gue bakal bilang iya," Sullyoon melepaskan dekapannya. "Gimana kalo lo sekarang yang nanya kaya gitu ke gue?". "Ngga mau, gue takut lo nolak,". "Hahaha, yauda kamu mau ngga jadi pacar aku?".

"Sangat mau!"

---


"

Sayang udah semua yang ada di list?". "Ha?" Sullyoon masih asing atas panggilan itu. "Itu barang-barang di list udah masuk keranjang semua?" Gyuvin mengulang pertanyaannya. "I-iya ini aku cek. (Aduh bisa gila gue)" gadis itu mengecek barang yang ada di keranjang belanjaan satu per saru dengan tingkah yang sedikit gugup.

"Kamu mau makan dulu?" ucap Gyuvin sambil memasangkan helm pada Sullyoon. "Jangan dulu deh, nanti takutnya yang di sekolah udah nunggu lama," jawab gadis itu rasional. "Tapi mumpung ada kesempatan keluar dari sekolah sayang. Gimana kalo take away aja?" sahutnya mempertahankan kesempatan yang ada. "Ide bagus si, tapi gimana kalo ketahuan?". "Gampang itu, sembunyiin aja pake kantong plastik item,". "Emang kamu bawa?". "Ada aku, udah ayo. Kamu mau makan apa?". "Terserah,". "Makan pasir aja kalo terserah, serius mau apa?!". "Ih gatau, terserah kamu aja,". "Ck, dasar cewek. Yauda"

---

"Sayang, ini aku masih ada kerjaan. Kalo kamu laper, makan aja duluan gapapa" Sullyoon menghampiri Gyuvin setelah menyerahkan belanjaan kebutuhan pameran pada teman-temannya. "Gamau, aku tungguin aja kamu" jawabnya sangat spontan. "Yauda tungguin ya, bakal aku cepet-cepetin kok" gadis itu memastikan. "Oke sayang" laki-laki itu memberikan wink-nya, yang menerima hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kegelian.

---

"Makasi Gyuvin, enak banget makanannya" laki-laki itu hanya menganggukan kepala karena mulutnya penuh dengan odeng sekarang. "Hahaha lucu banget, mau lagi ngga sukinya?" tanpa menunggu jawaban, langsung saja Sullyoon menyuapkan dumpling keju pada Gyuvin. "Sayang mulut aku masih penuh" jawabnya dengan mulut yang masih terpenuhi oleh odeng. Sullyoon terus mendekatkan dumpling itu pada mulut Gyuvin, mau tak mau ia harus membuka kembali mulutnya. "HAH! SAYANG PANAS BANGET KEJU DI DALEMNYA!" mulut laki-laki itu seperti terpanggang, ia terus menghembuskan nafas lewat mulutnya. Sang pelaku? justru tertawa dengan keras.

brat | Kim Gyuvin x SullyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang