Dokter keluar dari ruangan Junkyu bertepatan dengan kedatangan Jihoon. Jaehyuk memandang Jihoon heran.
"Dok... Gimana keadaan teman saya?" Tanya Mashiho. Nadanya terlihat bergetar.
"Junkyu tidak apa-apa, begitu cairan infusnya habis boleh pulang," jawab dokter.
Semua yang ada di sana merasa lega dengan pernyataan dokter.
"Apa ada keluarga pasien di sini?" Mashiho menatap Hyunsuk.
"Saya saudaranya dok. Ada apa ya?" Jawab Hyunsuk.
Hyunsuk memang bukan saudara Junkyu tapi kalau menyangkut sahabatnya dia akan turun tangan tanpa di minta.
"Bisa ikut saya ke ruangan. Ada hal yang harus saya bicarakan," dokter melangkah lebih dulu.
Mashiho memegang pundak Hyunsuk untuk memberi kekuatan.
"Jangan takut," bisik Mashiho tepat di telinga Hyunsuk. Hyunsuk mengangguk.
Setelah Hyunsuk pergi, Mashiho masuk ke dalam kamar rawat Junkyu.
Asahi dan lainnya sudah ada di dalam. Mashiho melangkah cepat menuju Junkyu dan langsung menerjang tubuhnya memeluk erat.Junkyu tersenyum dalam dekapan Mashiho. "Gue khawatir sama loe," lirih Mashiho.
"Gue gak apa-apa kok. Loe gak perlu takut. Gue kan kuat," kekeh Junkyu membuat Mashiho mempoutkan bibirnya.
"Gue serius! Loe mah sakit malah begini,"
"Haha... Gue gak apa-apa kok. Kan ada loe dan Hyunsuk yang jaga gue. Makasih ya," ucapan tulus Junkyu membuat Mashiho tersentuh.
"Selalu deh bisa bikin gue gak tenang sama perkataan loe," Junkyu hanya tertawa kecil.
"Hyung... Loe gak apa-apa kan?" Junkyu mengalihkan pandangannya pada seseorang.
Junkyu merentangkan kedua tangannya memberi isyarat untuk memeluk. Mashiho ikut mundur untuk memberi ruang.
"Hwanie... Hyung takut sekali tadi. Hwanie gak apa-apa kan? Apa yang sakit? Hmm? Ada yang luka gak? Sini hyung lihat," Junkyu bicara dengan lembut sambil menatap seluruh tubuh Junghwan.
Junghwan hanya menggeleng. Junkyu tersenyum dan kembali memeluk Junghwan.
"Hyung... Hwanie kangen," ujar Junghwan dengan nada manja.
Junkyu jadi ingat dengan adiknya di rumah. Junkyu menatap Mashiho. "Doyoung gak tau soal ini kan?" Tanya Junkyu membuat Mashiho mengangguk.
Brakkk!!
Pintu terbuka dengan kasar. Seseorang langsung menerjang tubuh Junkyu dan menangis keras.
"Hyunnnnggg... Hikss.. kenapa denganmu? Hiksss.. dobby takut... Jangan tinggalin dobby... Hiksss hyungg..." Junkyu menatap Mashiho yang juga terkejut.
Tidak ada yang memberitahu Doyoung di antara mereka. Lalu bagaimana bisa Doyoung di sini.
"Dobby... Hey... Lihat hyung," Junkyu menangkup kedua pipi Doyoung dengan tersenyum.
"Hyung gak apa-apa kok. Dobby bisa lihat sendiri. Hyung baik-baik aja kan? Hyung cuma sedikit lelah," bohong itulah yang ada di pikiran Doyoung.
"Hyung pasti bohong kan," Junkyu menggeleng.
"Hyung gak bohong kok,"
Doyoung kembali memeluk Junkyu dengan erat.
"Dobby sayang hyung jadi jangan pernah tinggalin dobby sendiri. Janji ya hyung,"
Doyoung menunjukkan jari kelingkingnya di depan Junkyu lalu di sambut dengan baik oleh hyung tersayangnya..
"Kyu..." Hyunsuk terkejut melihat kehadiran Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
What You Waitin' For?
FanfictionKata orang Jodoh gak akan pergi kemana-mana apa iya seperti itu? bukankah semua berhubungan dengan takdir? Jika takdir sudah di putuskan maka tidak akan bisa berubah apakah dia takdir yang Tuhan kirim untukku? atau dia hanya masa lalu kecil yang...