Dengan sedikit tenaga Junkyu duduk bersimpuh di sebelah makam Hyunsuk. Junkyu menatap nisan di depannya dengan tatapan sendu.
Junkyu mengusap pelan mulai dari nisan sampai tanah panjang yang terbentang sebagai rumah baru Hyunsuk.
"Hyunsuk... Maaf," suaranya begitu lirih dan pelan.
"Gak seharusnya begini. Loe janji akan selalu nemenin gue. Kenapa loe milih pergi? Gue jahat ya sama loe? Jadi loe gak mau main lagi sama gue.,"
Junkyu sedikit menghela nafas menahan laju air mata yang terus turun
"Andai hati gue buat loe, apa loe akan tetap di sini? Atau loe tetap pergi? Hyunsuk... Dunia jahat ya sama loe dan gue. Makasih udah nemenin gue selama ini bahkan loe ada di saat gue terpuruk karna kepergian papi dan mami. Loe selalu jadi orang pertama yang ngejaga gue bahkan loe selalu jadi yang pertama waktu gue bahagia."
Junkyu memejamkan matanya sebentar.
"Seperti yang selalu loe bilang sama gue kalau hidup harus berjalan dengan bahagia apapun masalahnya. Gue janji akan tetap tersenyum bahagia untuk loe. Gue janji akan jaga Junghwan seperti gue jaga Dobby. Gue harap loe bahagia. Jaga gue dari sana ya. Makasih buat semuanya. Gue sayang loe,"
Junkyu meremat tanah di depannya dengan isak tangis yang mulai terdengar. Bahunya bergetar hebat. Mashiho merangkul Junkyu.
"Gue janji bakal jaga Junkyu sampai kapanpun. Gue janji Junkyu gak akan pernah nangis lagi. Loe harus bahagia. Padahal gue belum ketemu loe. Makasih," ujar Mashiho pelan
Jaehyuk duduk di depan Junkyu dan Mashiho. Jaehyuk menatap Junkyu sebentar lalu menatap nisan Hyunsuk.
"Hyung .. makasih buat bantuan loe selama ini. Keluarga loe dan Junkyu hyung banyak bantu keluarga gue. Makasih juga udah nyelamatin sahabat gue. Loe orang baik hyung. Gue bangga! Bahagia ya hyung!"
Asahi sudah menangis sejak datang dan kini di peluk Yoshi. Asahi gak kuat melihat mata Junkyu yang sembab dan tubuhnya yang sedikit lemah.
Sejak sadar dan pulang ke rumah, Junkyu terus menangis di kamar. Bahkan Junkyu sempat mengurung diri selama sehari.
Kini perusahaan keluarga Hyunsuk di gabung dengan perusahaan milik Junkyu. Junkyu akan menyerahkan perusahaan keluarga Hyunsuk pada Junghwan saat sudah dewasa nanti.
Kedua perusahaan di pegang Minho sampai Junkyu bisa mengelola sendiri nantinya. Minho dan keluarganya juga pindah dekat dengan perusahaan dan rumah Junkyu.
Istri Minho sering mengunjungi Junkyu dan memperhatikannya. Meskipun Junkyu memiliki pembantu yang bekerja sedari dirinya kecil namun istri Minho ingin menjaga Junkyu juga. Karna keluarga Junkyu sudah berpengaruh untuk kehidupannya.
Setelah selesai berdoa, Junkyu berdiri lalu melihat Asahi yang terus menangis di pelukan Yoshi. Junkyu menatap Yoshi memberi isyarat untuk menjauh sedikit. Yoshi mengangguk dan memberikan Asahi pada Junkyu.
Dengan gerakan cepat, Junkyu memeluk Asahi begitu erat.
"Terima kasih," lirih Junkyu
Asahi semakin di buat menangis dengan suara lirih Junkyu.
"Hyung..."
"Gue janji gak akan nangis setelah ini. Loe juga gak boleh nangis ya," Junkyu menatap teduh Asahi lalu menghapus air matanya perlahan.
Asahi hanya mengangguk.
"Hyung harus bahagia,"
"Pasti. Kita bahagia bareng ya sama semuanya. Makasih udah sayang sama gue," Asahi mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
What You Waitin' For?
FanfictionKata orang Jodoh gak akan pergi kemana-mana apa iya seperti itu? bukankah semua berhubungan dengan takdir? Jika takdir sudah di putuskan maka tidak akan bisa berubah apakah dia takdir yang Tuhan kirim untukku? atau dia hanya masa lalu kecil yang...