"Kehangatan"

186 19 1
                                    

Phayu :" Maafkan aku !!!

Rain :" Hah apa ?? Kau bilang apa barusan ? Maaf ? Kau meminta maaf setelah membuat ku terkapar hampir mati hipotermia ???

(Sontak permintaan "Phayu" itu membuat "Rain" kaget, bagaimana tidak setelah membuatnya pingsan dan hampir mati hipotermia dia dengan gampangnya berkata maaf)

Phayu :" Bisakah kau lebih tenang sedikit, kenapa kau cerewet sekali, bahkan disaat kau sedang sakit !! Aku tidak ada niatan membuatmu seperti ini, jadi tenang lah !

Rain :" Hah kau berkata aku cerewet, awas saja jika aku pulih kata kataku bukan hanya sebatas cerewet untukmu, aku bisa memakimu hingga telingamu sakit.

(Selagi mereka berdebat, badan "Rain" semakin bergetar menggigil kedinginan ditambah suhu dipuncak gunung saat ini sedang dingin dinginnya)

Phayu :" Heyy kau tidak papa ? Badanmu menggigil !

Rain :" Dingin !!!

("Rain" yang kedinginan itu tidak bisa berkata kata lagi selain kata dingin)

Phayu :" Tunggu disini aku akan mencari selimut lain untukmu !

     "Phayu" dengan terburu buru dia keluar tenda dan berlarian mencari selimut ditenda lainnya, ya mereka tidak hanya berdua disana ada beberapa orang pekerja proyek, mereka semua datang bersama "Phayu", namun tak ada satupun dari mereka yang membawa selimut lebih yang bisa dipinjamnya untuk "Rain".

(Ditengah kebingungannya "Phayu" kembali berlari ketenda dan memutar otaknya bagaimana caranya agar "Rain" tidak hipotermia parah)

Phayu :" tidak ada cara lain, aku harus melakukan ini, maafkan aku !

(Ucap "Phayu" bergumam minta maaf lalu membuka jaketnya disusul dengan membuka selimut "Rain" lalu memeluknya erat)

Rain :" Tu...tunggu apa yang kau lakukan ?

Phayu :" Diamlah jika kau masih ingin hidup !

(Tegas "Phayu" berkata tergesa gesa memeluk "Rain" dengan nada cemasnya meski berkata kasar)

       Malam itu rasanya "Rain" melihat sisi lain dari seorang "Phayu", pandangannya terhadap "Phayu" seketika berubah, "Phayu" si manusia sosiopat itu memeluknya erat dengan cemas untuk mengurangi rasa dingin yang dirasakan "Rain".

(Malam yang dingin itu seketika berubah menjadi hangat ini bukan tentang cuaca tapi tentang perasaan dan cara pandang "Rain" terhadap "Phayu")

MY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang