"Rain" yang kesal terus berjalan tanpa henti melalui jalan setapak yang semalam dilaluinya, hingga tibalah dia disebuah dipersimpangan jalan, pikirannya buntu dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan hanya berbelok sesuai dengan keinginannya tanpa memperdulikan resiko yang mungkin terjadi padanya, jalan itu benar atau tidaknya.
Phayu :" Raiiin !!! Kau dimana ??? Aku berjanji aku tak akan pernah mempermainkanmu lagi !!!
(Teriak Phayu putus asa memanggil Rain yang perlahan menghilang dari pandangannya)
Phayu :" Rain !!! Benhenti bersikap kekanakan kau sedang sakit !!
"Phayu" yang tidak berhenti mengejar "Rain" tiba tiba terdengar teriakan tidak jauh dari persimpangan itu.
Phayu :" Rain ?? RAIIINN KAU DIMANA ??
(Phayu yang mendengar teriakan itu seketika berlari menuju kearah teriakan, dan benar saja Rain sekarang sedang menangis tersungkur di samping tebing tak berdaya)
Phayu :" Rain, kau tidak papa ? Tunggu aku aku akan turun kebawah !
Phayu yang panik melihat itu langsung berusaha untuk turun menghampiri "Rain" tanpa berpikir panjang.
Rain :" Untuk apa kau kesini ? Bukankah ini yang kau mau hah ?
Phayu :" Hanya orang bodoh yang berpikir seperti itu dalam situasi ini !
(Jawab kesal "Phayu" menghampiri "Rain" yang tersungkur, lalu memeriksa seluruh tubuh "Rain" memastikan bahwa "Rain" tidak terluka parah)
Rain:" Lepaskan, atas dasar apa kau memperlakukan aku seperti ini 😭, katakan 😭 apa salahku padamu ???
Dengan nada lirih "Rain" mempertanyakan kesalahannya, hingga "Phayu" setega itu padanya, tangisan kecewa "Rain" kala itu merupakan pukulan keras bagi "Phayu".
Rain :" Ayo katakatan, APA SALAHKU PADAMU 😭😭???
(Teriak "Rain" yang menangis sambil memukul mukul "Phayu", tak ada perlawanan dari "Phayu" dia hanya sesekali mencoba memegang tangan "Rain")
Kejadian kali ini membuat Phayu dan Rain sadar jika hubungan mereka sejak awal memang tidak baik, sesaat setelah situasi tenand dan amarah "Rain" terlampiaskan, suasana jadi sunyi tiada satu katapun yang keluar dari mereka, mereka hanya terdiam dudung bersampingan.
Phayu :" Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu sakit seperti kemarin, ku pikir kau hanya mencari alasan agar tak bisa pergi menemuiku 😔
("Rain" hanya melirik sinis kearah "Phayu" lalu menarik nafas panjang, seolah semua itu menjelaskan bahwa apa yang dilakukan "Phayu" itu salah)
Rain :" Apa kau pernah berpikir jika orang yang kau permainkan itu sakit karna perlakuan konyol mu ? Aku hampir mati konyol kemarin !!!
Phayu :" Aku tau aku salah, maka dari itu sekarang aku sedang mencoba untuk memperbaikinya !!! Maafkan aku !!!
Rain :" Kau gila,,, 😑 bagai mana bisa kau berpikir aku berpura pura sakit hanya karna tak ingin menemuimu, lalu kau bilang aku harus menemuimu dikantor, tapi nyatanya kau membuatku mendaki gunung untuk menemuimu, tak peduli baju apa yang kugunakan, sepatu apa yang ku pakai sampai rasanya hantu pun menertawakan ku 😡
(Jawab Rain ketus khas dengan omelannya, dan Phayu yang mendengar itu sontak tertawa)
Phayu :" Hahahhah 😂, aku tenang sekarang !!
(Ungkap Phayu tertawa lebar)
Rain :" Hellow tuan muda, apa kau menertawakan ku sekarang 😠?
Phayu :" Inilah yang membuatku tak percaya padamu, kau bersikap dan berbicara seolah semua baik baik saja, jika kita tidak bersama saat ini aku tak akan percaya kau sedang menangis tersungkur dipinggir tebing seperti ini 😌
Rain :" Sembarangan, siapa yang menangis 😒? jaga mulutmu baik baik ya, aku tidak menangis !!!
(Ampun deh "Rain" orang sekebon juga tau kali lu nangis treak treak sambil mukun si Phayu 🤭)
Rain :" berhenti tertawa 😠 dan bantulah aku balik ke tenda, karna kesal padamu Croissant ku jadi terlupakan 😤
Phayu :" Tunggu (celingak celinguk) bagaimana cara kita naik bersama ?
Rain :" YAAAAAA,,, 😫 BODOH BAGAIMANA BISA TADI KAU TURUN KESINI TANPA TAU CARA UNTUK NAIK LAGI 😤😫
KAMU SEDANG MEMBACA
MY RAIN
RomanceWarning !!! Cerita ini menceritakan tentang boyslove (BL) dan ada unsur 18+ nya bagi yang memiliki homopobic disarankan untuk tidak membacanya ya, dan lebih bijak lagi dalam memilih bacaan, agar pembaca nyaman, penulis senang 😉 ok 👌 ______________...