"Perubahan Cuaca"

157 15 0
                                    

Malam yang dingin itu akhirnya terlewati, sayup sayup matahari mulai menampakan sinarnya suara ribut orang diluar tenda mengisyatkan bahwa pagi telah tiba dan membuat "Rain" perlahan membuka mata namun pemandangan yang tak asing terlintas dipikirannya, kini "Rain" ada dipelukannya Phayu.

Rain :" Apa ini sungguh dia (Phayu) yang ku kenal selama ini ?? Saat tidur seperti ini dia tampak berbeda, bulu matanya panjang dan jika dilihat lihat diaa... tampan juga 😳, eh tunggu, kenapa aku memujinya 😒 ? Tapi ku akui dia memang tampan 🙄

PLAAKKK... 😖

(Suara "Rain" yang kembai menyadarkan dirinya sediri sesaat setelah memuji "Phayu")

(ditatapnya lagi "Phayu" dalam dalam lalu memperhatikan setiap titik diwajah "Phayu" dari bulu matanya yang panjang, struktur wajahnya yang tampan, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang plump kemerahan melengkapi kata sempurna dalam dirinya, bahkan saat dia sedang tertidurpun dia terlihat sempurna, setelah beberapa saat "Rain" menyadari ada yang aneh dengan tubuhnya lalu memegang dadanya)

Rain :" Ada apa dengan dadaku ini ? tiba tiba jantungku mulai terasa berdebar kencang dan kenapa rasanya gerah sekali disini 🥵, apa ini efek hipotermia semalam 🙄?

(Autor :" Aheuuum ada yang mulai dagdigdug nih 🤭)

Rain :" Sadarlah Rain, bukankah harusnya kau sedang kesal sekarang 😤? Untung saja semalam kau menyelamatkan ku dan aku tidak jadi mati konyol karnamu 😒

("Rain" yang polos itu tersadar dari lamunannya dan bergerak bangun secara tiba tiba membuat Phayu terbangun)

Phayu :" ehhh Apa katamu.. kenapa ? Apa kau kesakitan lagi ?

("Phayu" yang terlanjur terbangun itu sontak menatap cemas kearah "Rain" lalu beranjak dari tidurnya mendekat dirinya pada "Rain" yang sedang duduk tepat disampingnya)

Rain :" Ti-TIDAK, a-aku tidak berkata apapun !!! aku hanya sedang meratapi pengalaman hampir mati kedinginan dan sesak dipelukanmu semalam 😤

("Rain" yang secara tiba tiba gelagapan gugup itu berusaha mengalihkan perhatiannya dan kembali dengan sikap aslinya yaitu ce-re-wet 😌)

"Phayu" yang mendengar hal itu bangun perlahan dan tanpa berkata apapun langsung memegang dahi "Rain" disusul dengan memegang dahinya sendiri memastikan demam "Rain" sudah turun atau belum, nampaknya demam "Rain" sudah turun, setidaknya itulah yang "Phayu" sedang pastikan.

Rain :" A-ada apa dengan mu 😳???

(Ada perasaan aneh saat "Phayu" tiba tiba menyentuh "Rain" jantungnya terasa semakin berdebar lagi dan lagi)

Phayu :" Aku hanya memastikan kau baik baik saja !!!

Setelah dipastikan "Rain" baik baik saja, "Phayu" beranjak dan perlahan membuka pintu tenda, dibukanya pintu itu lalu disambutnya dengan pantulan sinar mentari yang lembut dipagi hari, angin dingin yang semalam dirasakan itu kini sudah berganti hangat.

Phayu :" Hey bodoh, berhenti berdiam diri disitu dan keluarlah !!

(Tegas "Phayu" menyuruh "Rain" yang masih bengong terdiam didalam tenda)

Rain :" 😒 wahh manusia bipolar ini luarbiasa, beberapa detik yang lalu dia memastikan aku baik baik saja dan sekarang dia memancing kemarahanku dengan memanggilku bodoh 😠???

Phayu :" Berhentilah mengomel dan keluarlah 😑 !!!

MY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang