13

956 58 4
                                    

Moona:"Maaf, Aku udah salah paham..."

Iofi:"Gapapa kok..."

Moona:"Tadi aku dorong kamu ke dinding, Sakit ga?"

Iofi:"Engga kok, Kan pake armor!"

Moona:"Bagus lah..."

Moona masih memeluk Iofi, Moona meletakan wajah nya di pundak Iofi sambil menciumi wangi badan Iofi.

Moona:"Kamu wangi banget..."

Iofi:"Makasih!"

Moona tetap memeluk Iofi, Bahkan tidak ingin melepaskan nya.

Karena hal itu, Jantung Iofi menjadi berdegup kencang.

Iofi:"Sampai kapan kamu peluk aku?-"

Tiba-tiba mereka berdua teleportasi ke ruangan, Tapi Moona masih memeluk Iofi.

Moona:"Sampai sini."

Lalu, Moona pun mengecup pipi Iofi, Sontak Iofi pun terkejut apa yang di lakukan Moona.

Iofi:"Eh..."

Moona:"Semangat kerja nya, sayang."

Iofi:"Makasih-"

Moona:"Ingat, Kalo kamu lebih dekat lagi dengan pria itu, Awas aja kamu."

Iofi:"Santai..., Dia cuman teman kok..."

Moona pun menarik dirinya, Lalu menatap Iofi dengan sinis.

Moona:"Aku percaya, Tapi awas aja kalo bohong..."

Iofi pun menarik kepala Moona ke diri nya, Dahi dan hidung mereka bersentuhan.

Iofi:"Iya, Aku ga bohong kok!" Dengan nada yang ceria.

Moona:"Sialan, Kenapa kamu manis banget sih... (Dalam hati)"

Tiba-tiba ada suara langkah kaki di ruangan itu, Padahal di ruangan hanya ada Moona dan Iofi.

Iofi:"Dengar gak?"

Moona:"Dengar-"

Tiba-tiba ada yang menembak kan sihir ke belakang Iofi.

Moona yang menyadari itu langsung menangkis sihir itu dengan sihir nya.

Iofi pun terkejut, Karena dia tidak menyadari nya, Untung saja Moona bergerak cepat...

Moona:"Siapa diri mu?!"

Moona melepas pelukannya, Melihat sekeliling nya untuk mencari keberadaan orang itu.

Iofi menyiapkan pedang nya untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu hal yang terjadi kepada mereka.

Tiba-tiba ada yang menembak kan sihir juga ke belakang Moona.

Iofi:"AWAS!"

Iofi langsung mendorong Moona dan Iofi pun menunduk, Untung saja sihir itu tidak mengenai mereka.

Iofi:"Hampir saja..."

Moona:"Siapa orang itu?! Sialan..."

Tepat di depan mereka, Ada tangan sambil memegang tongkat, Tetapi badan nya tidak terlihat. (Pake jubah transparan kayak Harry Potter)

Moona langsung menembaki orang itu dengan sihirnya, Dan sihir itu pun tepat mengenai perut di orang itu.

"Argh...sialan..."

Jubah nya pun terlepas, Dan muka orang itu terlihat, Ternyata dia seorang pria yang entah dari mana.

Karena orang itu tidak seperti warga bulan.

Iofi melihat orang itu merasa familiar, Seperti dia pernah melihat nya...

Iofi:"Kayak pernah lihat, Tapi di mana ya?"

Moona:"Kau mengenal nya?"

Iofi:"Hm...kurasa tidak..."

???:"A-airani!..."

Iofi:"Hah?"

Iofi terkejut, Mengapa orang ini mengenal dirinya?, Bahkan Iofi tidak mengenal nya walaupun dia terasa familiar.

???:"Kau...pengkhianat..."

Iofi:"Pengkhianat? Maksud mu?"

Orang itu tiba-tiba terbaring dan tak sadar kan diri, Akibat sihir dari sang Dewi.

Iofi:"Lah...pingsan."

Moona:"Iofi."

Iofi:"Ya?"

Moona:"Kau benar-benar tidak mengenal nya?"

Iofi:"Cuman familiar sih..., Tapi aku kayak nya gak kenal sih."

Moona:"Lalu, Mengapa orang ini mengenal mu?"

Iofi:"Aku juga gak tau, Bingung..."

Moona:"Hmm...begitu..."

Moona:"Panggil yang lain, Suruh orang ini bawa ke ruang bawah tanah untuk di penjara."

Iofi:"Oke, Siap!"

Iofi keluar dari ruangan dan memanggil 2 penjaga dan menyuruh membawa penyusup itu ke ruang bawah tanah.

Penjaga pun membawa penyusup itu ke ruang bawah tanah, Iofi pun masuk ke ruangan sang Dewi.

Iofi:"Udah yang mulia!"

Moona:"Bagus..."

Moona mendekat ke Iofi lalu memeluk nya.

Iofi:"Kenapa?"

Moona mencium kening Iofi sambil mengelus kepala Iofi.

Moona:"Makasih..."

Iofi:"Eh...makasih untuk apa?"

Moona:"Tadi, Sudah mendorong ku agar tidak kena sihir..."

Iofi:"Sama-sama!, Aku juga makasih banget udah menangkis sihir nya!"

Moona:"Tidak masalah, Sayang..."

Moona pun pat-pat kepala Iofi sambil mengelus nya juga.

Iofi merasa nyaman apa yang di lakukan oleh Moona.

Moona:"Kembali pada tugas mu."

Iofi:"Iya siap~"

Moona duduk di singgasana nya lalu memakai mahkota nya kembali, Dan Iofi berdiri tegak di samping sang Dewi.

Moona melihat penyusup tadi di penjara dengan bola mantranya, Penyusup itu masih pingsan.

Moona:"Pria yang malang."

Iofi melihat penyusup itu juga lewat bola mantranya, Dan berusaha mengingat pria itu.

Iofi:"Aku kayak pernah lihat dia, Tapi aku ga ingat..."

Moona:"Hmm...apakah dia seorang alien seperti mu?"

Iofi:"Aku aja udah lupa, Kayak gimana alien-alien di tempat tinggal ku yang dulu."

Moona:"Tempat tinggal mu? Apakah semua alien tinggal di tempat yang sama?"

Iofi:"Iya!, Tapi...mungkin saja orang itu memang alien, Tapi ga tau juga sih..."

Moona:"Hmm...Oke."

Moona masih memerhatikan penyusup itu, Dan sudah waktunya istirahat.

Moona:"Kenapa masih di sini? Kamu ga kau istirahat?"

Iofi:"Gak dulu deh, Pengen sama kamu aja! Hihi..."

Moona sedikit tersipu, Dia menutup bola mantra nya lalu melepaskan mahkota nya.

Moona:"Kalo begitu..."

Moona menepuk pahanya untuk memberi isyarat ke Iofi.

Moona:"Duduk sini~"

Iofi:"Eh? Serius?" Ucap Iofi yang malu.

Moona:"Iya..."

Iofi:"O-oke..."

Iofi pun duduk di pangkuan Moona, Lalu menatap Moona.

Moona menatap pipi Iofi yang merah merona, Lalu mengelus pipi nya Iofi.

Moona hanya terkekeh kecil melihat reaksi Iofi sambil mengelus pipinya.

Bulan dan Alien || IoMoon [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang