chapter 15

2.6K 290 9
                                    

Ruangan kamar serba putih dari mulai tempat tidur dan sofa hingga gorden jendela berwarna putih. Tepat pada pukul 1 lewat sedikit, Nabila tiba tiba terbangun karena mendengar sesuatu seperti orang berjalan diluar jendela kamarnya. Ia memberanikan diri untuk membuka selimut sedari tadi menutupi seluruh tubuhnya. Gorden yang putih sedikit transparan sukses menggambarkan sosok yang berjalan diluar jendela. Nabila takut dan lari terbirit birit ke lantai atas.

"Powll Powll, kak Powl bukaaa" teriak Nabila sambil mengetuk ngetuk pintu kamar Powl.

Powl membuka pintu dengn rambut acak acakan dan beberapa kali menguap didepan Nabila.

"Apasih Nab" ucap Paul namun tanpa menjawab Nabila berlari kebelakang Paul seperti sedang berlindung. Paul menggoyangkan badannya reflek karna Nabila memeganggnya dengan keras

"Lo ngapain sih"

"Takutttt, hantu kak Powl"

"Mana ada sih hantu, indigo lo ya"

"Dibawah dekat jendela kamar aku kak Powl, cewek" jelas Nabila menunjuk ke arah lantai bawah

"Bi Ida itu"

"Baju nya putih Powl, orang bi Ida dasternya coklat tadi"

"Pak satpam kali lagi keliling"

"Ih emang pak satpam rambutnya panjang"

"Oh kunti itu" jawab Paul santai lalu kembali berbaring ke tempat tidurnya.

"Kak Powl" teriak Nabila keras. Tiba tiba terdengar seperti benda jatuh dari lantai bawah sontak membuat Nabila terkejut dan melompat ke tempat tidur tepatnya di samping Powl. Tidak hanya itu, nabila Reflek masuk kedalam selimut.

"Kak Powl kak Powwll, Powwl ihhhh" ucap Nabila sembari memukul punggung Powl beberapa kali yang membelakanginya

"Nih bocah" ucap paul sembari membalikan badannya, wajahnya hampir saja menabrak wajah Nabila yng terlihat panik, namun tak kalah panik dengan wajah Paul saat itu.

"Njirr kaget" ucap Paul sampai terjatuh dari tempat tidur.

Nabila bangun menarik Powl, tidak peduli dengan punggung Paul yng sakit karna terjatuh dari tempat tidur, Nabila justru menarikny untuk melihat ke lantai bawah. Paul memaksakan diri untuk menuruti mau Nabila.

"Daripada nih bocah ngedumel terus" batin Paul

Paul berjalan didepan sedang Nabila berada dibelakang Paul beberapa kali menarik baju Powl.

"Gak usah narik narik Nab" ketus Paul. Namun Nabila malah mengencangkan pegangannya ketika Paul selesai menuruni tangga.

"Tuh liat, gak ada apa apa" ucap Paul

Nabila melihat sekeliling sampai ia melihat sosok putih sedang duduk di meja makan.

"Itu apa Powl" ucap Nabila dengan suara bergetar, sembari menyembunyikan wajahnya di punggung Paul

Paul melihat ke arah yang dituju Nabila, ada sosok putih duduk di meja makan, dengan keadaan gelap Paul mendekati lalu menyalakan lampu.

Sosok putih tersebut kaget dan melihat ke arah Paul dan Nabila, sedangkan Paul melihat sinis Nabila yang membuat Nabila hanya bisa menyeringai.

"Bi Ida, ngapain bi malam malam" sosok putih itu adalah bi Ida yang masih mengenakan mukenah putih

"Tuh kan liat, itu bi Ida Nabila, bukan hantu" ucap Paul

"Owalah, maaf neng tadi bi Ida habis solat tahajjud, terus denger suara kucing berisik dekat kamar neng, takut ganggu neng Nabila makanya bibi sendiri yang usir" jelas Bibi

"Oh iya bi gak papa, nabila aja yng penakut" ucap Nabila sembari menahan malu

"Udah yah, udah beres kan" ucap Paul lalu kembali ke kamar, sedangkan tanpa sadar ternyata Nabila masih mengikutinya.

Saat membuka pintu kamar, Paul membalikkan badan mendapati Nabila hanya tertunduk.

"Kenapa lagi?" Ucap paul lembut mencoba menahan kantuk sekaligus emosi

"Numpang boleh? Masih takuttt" ucap Nabila namun tak berani mengangkat wajahnya.

"Daripada gue gak tidur sampe pagi" batin Pau

"Yaudah, masuk tapi jngn macem macem tidurnya" ucap Paul sembari memasuki kamarnya.

"Lo tidur di kasur aja, gue disini" ucap Paul walaupun sedikit salah tingkah dengan tingkah Nabila

"Maaf kak Powl, good night"

paul hanya mengangguk dan melanjutkan tidurnya di sofa kamarnya.

"Ingat Powl jngn bikin malu" bisik Paul kepada dirinya sendiri karena sadar dia punya kebiasaan aneh saat tidur yaitu suka ngigau dan jalan sambil tidur.

The Gentle RebelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang