Chapter 30

2.9K 335 28
                                    

Karena kejadian tadi siang, dihukum pakpol, adu pukul dengan beberapa anak Alaska membuat anak Aodra kelaparan.

"Gue laper, cari makan di tempat biasa yuk" ucap Neyl memecah keheningan anak Aodra yang kini tengah berkumpul di basecamp setelah kerja bakti membersihkan basecamp yang telah diporak porandakan anak Alaska.

"Kebetulan, lagi kangen berat nih sama bakso Pak Le Malang" celetuk Paul

"Gassss guysss" teriak Rony semangat.

"Giliran makan aja lo semngat, giliran disuruh bersih bersih loyo kek cindol es dawet" ucap Jose karena dari tadi Rony hanya memegang kemoceng entah untuk apa kemoceng yang ia pegang.

"Ya gue kan tadi loyo karena laper, ck"

"Kalian berdua kalau masih mau disini kita tinggal" teriak Diman yang sudah siap diatas motor sportnya sama seperti Neyl dan Paul.

Segera Rony dan Jose berlari dan menaiki motor sport masing masing. Kelimanya kini menuju warung bakso yang biasa dipanggil Pak Le Malang. Warung langganan anak Aodra.

"Pak Le, seperti biasa" ucap Rony santai setelah sampai di warung.

"Siap bossku" ucap Pak Le, lelaki paruh baya itu sudah paham batul pesanan anak anak Aodra.

Semuanya duduk di meja yang sama, selang beberapa menit pesanan pun datang. Semuanya menyantap dengan nikmat diselingi cerita kejadian tadi siang.

"Andreas jago juga ya" ucap Neyl memulai pembicaraan

"Tapi dia belum bisa ngalahin gue" celetuk Paul jumawa

"Ck, gue akuin lo emang jago Ul, tapi gak usah jumawa juga kali, gue suap bakso sekali lahap juga lo" kesal Rony melihat ekspresi Paul yang menyombongkan diri di hadapannya.

Semuanya tertawa mendengar acaman Rony. Karena cuma Rony yang berani mengerjai Paul dengan celotehannya. Yang lain mana berani.

"Eh usst usstt" kode jose tiba tiba memanyunkan bibirnya berusaha memberi isyarat agar semua temannya itu melihat ke arah pintu warung.

"Mati kita, bukannya itu tadi polisi yang sempet ngehukum kita" cicit Rony, semuanya memerhatikan dengan seksama dan ternyata benar ada komandan Fachri yang kini berjalan ke arahnya.

"Lo buat masalah lagi?" Tanya Paul pelan kepada Rony

"Gak, apasih gue mulu" jawab Rony menunduk

"Eh ketemu lagi kita" ucap komandan santai setelah mendapati anak Aodra, sang komandan segera menghampiri

"Eheheh iya Pak, ayo Pak duduk bareng kita" ucap Diman santai

"Diman kamprettttt" batin Rony

"Oh jadi gak papa ini bapak gabung sama kalian?"

"Gak papa pak" ucap semuanya bersamaan

"Nyoman? Ini gak papa Abi gabung sama kalian?" Tanya Pak polisi kepada Paul. Paul seketika terlihat bingung begitpun dengan yng lainnya. Semua sahabat nya melihat bingung, paul hanya menaikkan pundaknya tak tahu. Justru ikut bingung.

"Ohh iya lupa, Abi belum buka masker" ucap sang komandan. Segera Fachri membuka maskernya, semuanya terdiam kecuali Paul yang beranjk dari duduknya dan memeluk polisi tersebut.

Semuanya terdiam, Abi Fachri membalas pelukan Paul lebih erat, tak terasa mata Paul berkaca kaca sama halnya dengan Fachri. Namun segera ia menetralisir air mata yang hendak menggenang di matanya itu.

"Abiii, jadi itu tadi abi, kenapa gak bilang" ucap Paul

"Udah besar ternyata anak Abi ini" ucap Abi sembari melerai pelukannya lalu menatap intens Paul.

The Gentle RebelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang