Chapter 21

2.6K 311 18
                                    

Setelah makan malam bersama, kini waktunya Anggis dan Nabila pulang, begitupun dengan Rony.

"Lu pulang pake apa??" Tanya Rony menatap ke arah Anggis lalu ke Nabila. Paul ikut menunggu jawaban dari pertanyaan Rony.

"Aku sama Nabila mau pesan grab" jawab Anggis menggandeng tangan Nabila dan menyandarkan kepalanya ke Bahu Nabila.

"Kita antar aja Ul, kasian mereka bahaya naik grab malam malam"
Kode Rony kepada Paul yang sedari tadi hanya menyimak

" Gak usah kak, bisa kok kita balik sendiri, aman juga kok" jawab Nabila meyakinkan, namun terlihat Anggis justru kepikiran dengan tawaran Rony

"Kemarin gue punya temen, naik grab malam malam malah di grepek grepek" jelas Rony dengan ekspresi yng sangat meyakinkan, belum selesai berbicara mulut Rony disentil Paul

"Lu ya Ron, mesum mulu pikiran lo" ucap paul ketus

"Gepeng dong kak temannya kalau gitu, ih kasian" ucap Nabila sedangkan Anggis, Rony dan Paul terdiam mencoba menyerapi apa saja yang dikatakan Nabila barusan.

"Di grepek grepek Nab, bukan di geprek" ucap Rony gemas, ingin rasanya ia mencubit pipi Nabila yang menggembung seketika.

'pengen gue pitess, untung ini Nabila bukan Edo' batin Anggis

Paul hanya geleng geleng lalu tersenyum simpul, ke polosan Nabila membuat Paul justru gemas dengan teman masa kecilnya itu.

"Berangkat lah udah, gasss" titah Rony lalu berjalan ke arah motornya. Nabila nampak bingung harus naik ke boncengan siapa, ia membiarkan Anggis untuk lebih memilih dulu.

"Aku sama kak Rony aja, kalau ama kak Paul ugal ugalan, nanti aku dibawa angin giman?" Ucap Anggis yng kini sudah ada di boncengan Rony.

"Jangan nyesel lo ya, lu belum tahu aja Rony gimana bawa motor" ucap Paul menakut nakuti.

"Lah lo ngapa gak naik Nab, mau ditinggal" ucap paul ketus kepada Nabila yang masih berdiri

"Isshh tadi aja lembut banget, sekarang mukanya asam banget" batin Nabila. nabila akhirnya mendudukkan dirinya di boncengan Paul.

Keduanya kini berdampingan di jalan raya, diperjalanan Anggis tiba tiba menepuk pundak Rony.

"Kak Rony, singgah bentar di Indomaret depan" Tegur Anggis menepuk pundak Rony. Rony segera meminggirkan motornya masuk ke parkiran Indomaret diikuti oleh Paul dibelakang nya.

"Nab, yok masuk dulu temanin aku beli cemilan" ajak Anggis merangkul pundak Nabila lalu masuk bersama ke dalam indomaret. Di parkiran Rony dan Paul menunggu kedua temannya itu.

Akhirnya Nabila dan Anggis keluar dari Indomaret. Segera Paul dan Rony menyalakan motor nya.

"Mau kemana cantik?" Goda dua orang laki laki yang tib tiba menghadang Anggis dan Juga Nabila

"Abang temenin ya cantik" ucap laki lki tersebut sembari mencoba meraih tangan Nabila.  Paul dan Rony yang meliht kejadian itu didepannya langsung menghampiri kedua lelaki yang mencoba mengganggu Nabila dan Anggis.

Rony dan paul saling mengode
"Lu satu gue satu Ron" cicit Paul kepada Rony

Bruggh Brugghh, pukulan Rony dan Paul bersamaan mendarat dengan telat dipelipis kedua lelaki tersebut. Keduanya terjatuh seketika.

Ternyata lelaki mesum tersebut tidak hanya berdua, mereka ternyata segerombolan ank geng motor liar yang juga sedang berbelanja di indomaret, meliht temannya diserang mereka berlari menghampiri.

"Buset, mereka banyak Ul" celetuk Rony panik melihat beberapa orang berjalan ke arahnya.

"Jadi gimana?" Tanya Paul panik sembari memengang tangan Nabila

The Gentle RebelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang