Antagonis Jalur VIP (Sudah Terbit)

Keputusan Jacob

* SELAMAT MEMBACA *

🦞 gaiiiis ini hanya novel yaaa, jangan pada BeTe kalau isi cerita ada yang GA sesuai dengan keinginan kalian

🦞 pokoknya anggap ini hiburan kalian

🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼

Jacob menatap lamat gadis di depannya ini. Gadis yang menjadi sahabat sepupunya sejak memasuki sekolah SMP, gadis cuek dan baik hati. Gadis yang mampu membuatnya jatuh cinta hanya dengan celetuk-celetukan spontannya

Brilliant Jeslyn Adenta Wibowo, awalnya dia tidak percaya jika gadis ini adalah kembaran Arsha. Bagaimanapun panggilan Denta sangat berbeda dengan Arsha.

Hingga semakin mengenalnya Jacob mulai sadar jika dia memiliki perasaan berbeda pada Denta, yang biasa dipanggilnya Jeslyn. Biar namanya sama-sama berawalan huruf J, kekanakan memang.

Hingga suatu hari Jacob merasa jika sikap Denta sedikit mulai berubah. Denta terkesan menghindarinya, apalagi jika mereka sedang berdua.

Awalnya Jacob fikir mungkin Denta sedang ada masalah. Tapi entah kenapa semakin kesini, Denta justru semakin terlihat menghindarinya. Bahkan setiap melihatnya, Jacob mendapati pandangan yang berbeda dari Denta.

Akhirnya Jacob tahu, ternyata Denta merasa kurang nyaman dengan sikap terlalu manisnya kepada semua orang. Ya, mana ada satu orang pun yang suka jika orang yang di sukainya menebarkan sikap manis kepada semua orang.

Apalagi ini Denta, gadis yang memang membatasi sentuhan fisik jenis apapun dengan lawan jenis. Berbeda dengan Eve dan Kyra yang masih bisa mentolerir pegangan tangan atau rangkulan di pundak.

Dan bodohnya dia sama sekali tidak bisa mengerti itu semua. Dia masih saja seperti sebelum-sebelumnya. Karena memang budaya kehidupan luar yang cukup bebas, jadi dia merasa sentuhan fisik antara sahabat adalah hal biasa.

Dia bahkan pernah berkata akan mencium Eve di depannya hanya karena saat itu ingin memancing seorang Kaivan. Jadi apa yang Denta harapkan darinya, dari pria yang mengumbar sikap manis kepada siapapun.

Jacob menghembuskan nafas kasar, hatinya terasa sesak.

"Jeslyn sorry. " Jacob meraih tangan Denta, Jacob bingung harus berkata apa.

"Untuk apa Jac? " Denta sama sekali tidak menoleh.

"Untuk semua sikap aku yang ternyata menyakiti kamu Jes. " Jacob membawa tangan Denta ke dadanya. Biarlah jika gadis ini merasa tidak nyaman, dia benar-benar bingung harus bagaimana.

"Is not your fault. Sudah gue bilang, ini masalah gue pribadi."

"No Jes, ini salah aku. Aku sudah bikin kamu ga nyaman."

"Udah ga usah dibahas lagi. Intinya lo udah tahu apa alasan gue ngehindar dari lo kan. " Denta berusaha menarik tangannya. Bukan karena tidak nyaman, hanya saja Denta dapat merasa debaran jantung Jacob yang sangat kencang.