Chapter 21

1.6K 33 3
                                        

Keandra menatap sengit cowok yang baru saja turun dari motornya, diberinya tatapan sinis seraya berdecak dengan suara dikeraskan. Bersedekap dada, bombastic side eye lekas beraksi. "Ekhem," suaranya berpura-pura berdehem.

Berjalan cepat menuju tempat gadisnya, cowok itu acuh pada sang kakak juga pandangan semuanya. Langsung saja ia bersimpuh, menunduk seraya berdesis, "Ola, maafin aku please. Aku beneran nggak inget, aku lupa sayang."

"Ili, miifin iki plis. Iki binirin nggik ingit, iki lipi siying." Tiru Keandra menye-menye seraya memainkan kukunya.

"Diem, Jae!"

"Nyenyenye," balas Keandra meremehkan, "sok banget sih lo, tau sekarang jam berapa?"

Cowok itu menggeleng, tatapannya datar.

"Anj-ini jam tujuh kurang satu menit Nathan tolol! Lo nyadar gak sih dimana letak kesalahan lo, hah?!" hardik Keandra greget, meremas tangannya sendiri gemas.

Arjuna menatap datar kekasih adiknya. Lalu ditendangnya bokong cowok itu dengan satu kakinya keras, mengakibatkan Nathan terjengkang.

"Apa?!"

"Apa-apa mata lo anjing, lain kali masang alarm seratus kali biar lo nggak lupa njing!" hardiknya pada Nathan, melirik sinis.

Dibantunya cowok itu bangkit, Arjuna lalu tanpa berkata langsung meninju perut pacar adiknya. "Lo bikin gue gemes sampe pengen gue bunuh anjing! Kenapa sih ada manusia macam lo, yang sialnya malah jadi tunangan adik gue hah?!" geramnya masih mencengkeram hoodie yang dipakai Nathan.

"Arjuna, stop it!" titah seseorang muncul, ia kemudian memisahkan keduanya. Tampang dingin sangat kental diwajah juga suaranya, membuat siapapun pasti akan segan dengannya.

"Biarin aja, Bang! Biarin Arjuna ngasih si bocil pelajaran, gue setuju sih biar kapok dia!" kompor Keandra dari kejauhan sebelum akhirnya bibirnya ditabok oleh kakak kembarannya, Kalandra.

Rajash menatap kekasih gadisnya. "Lo pikir tindakan lo udah bener?" tanyanya dengan nada rendah.

"Maaf-"

"Maaf lo nggak guna, bangsat!" sela Arjuna hendak membogem lagi, Pandu datang mencegahnya membawanya sedikit menjauh.

"Apa?"

"Gue bangun kesiangan, Bang."

"Gue nggak nanya alasan lo."

Nathan menunduk. Berhadapan dengan Rajash seolah berhadapan dengan malaikat maut yang tampan, aura pria itu sangat pekat.

"Abang, kenapa? Kita mulai aja nanti keburu panas, aku udah gerah ini," ungkap gadis itu seraya sibuk mengipasi dirinya dengan tangan.

Rajash menghela napas. Memberi tatapan pada Kalandra yang langsung dibahas anggukan.

"Nih baju, pakai!" ungkap Kalandra melemparkan sepasang baju juga celana. Seperti kemeja warna putih juga celana bahan warna cokelat susu.

Nathan tersenyum. Tanpa aba-aba ia melepaskan hoodie yang dipakainya-

"Goblok, anying Nathan tolol! Ganti dimobil njing!" Keandra berteriak seraya menutupi matanya dengan tangan. "Jangan nodain mata suci gue, njing!"

Arjuna mendengkus. Menjitak kepala adiknya. "Apa lo bilang? Jangan nodain mata suci lo? Hoax anying, tiap malem lo nonton bok*p njir!"

Keandra langsung menyumpal mulut Arjuna menggunakan tangan. "Jangan buka kartu Arjunasu!"

"Aku tidak percaya Mas, kamu mengkhianatiku," kata Kalandra mendramatis, ia mengusap dada seraya menampilkan mimik wajah sedih.

Dangerous PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang