Bab 12.

79 30 74
                                    

Assalamualaikum all

Bagaimana hari kalian?semoga menyenangkan ya?

Saya mau buat cerita,dan ini hanya fiktif belaka jadi jika ada kesamaan maka itu hanya sebuah kebetulan!

No plagiat!

Dipantai.

Mobil dziki terparkir sempurna,mereka berjalan pelan ke arah pantai sembari menggandeng tangan,Diva terkejut melihat dekorasi yang dipimpin oleh alvaro dan yg lain dia tak menyangka bahwa akan ada hal sebagus dan seindah ini

Perlahan dziki menutup mata diva menggunakan tali penutup,ia membawa diva ke tengah pantai yang dimana mereka akan duduk bersantai dihadapan laut dan pasir putih

Bima dan yang lainnya tersenyum lebar melihat ardiva yang diperlakukan bak seorang ratu oleh dziki,Bima juga lega ada yang bisa melindungi temannya setelah dirinya sekarang."Mereka serasi bnget ya?"ucap aura manis terharu melihat perlakuan dziki

"Hu'um,gue iri tau huaaa"rengek primaa

"Kamu mau diperlakukan seperti itu?"tnya bima tiba-tiba,gadis itu tersentak dan berubah menjadi kalem kembali,Prima tidak menjawab pertanyaan bima,ia takut kalau dijawab bima malah memperlakukan hal yang tidak baik terhadapnya,tukan berburuk sangka?

Dziki dan ardiva langsung duduk ditengah pantai sembari menghirup angin disana, ternyata pantai dimalam hari lebih indah dibandingkan siang hari,suasana yang indah,nyaman dan tenang

"Sembari diva sama dziki lagi menikmati, bagaimana kalau kita makan malam bersama disana"Semua perhatian tertuju pada gadis berambut pendek itu,mereka setuju dari pada jadi nyamuk bagusan makan?

"Ide yang bagus,yaudah gua juga udah siapin beberapa meja sama kursi disekitar sana"sahut al membenarkan,Mereka pergi dan berpindah tempat ngga jauh dimana ardiva dan dziki,mereka ngga bisa jauh-jauh karena sepasang itu juga harus diawasi,Bima menggeser kursi kebelakang agar prima bisa duduk tanpa harus menggeser kursinya

"Makasih bim"Bima tersenyum dan mengangguk, selanjutnya mereka menikmati makan malam disana."Al kamu sekolah dimana?"tnya aura memecahkan keheningan diantara semua

"Gua udah kuliah?"

"Oh kuliah! universitas Gunadarma school ya"

"Iyaa,kok lo tau?"heran al pada aura

"Bokap gue pemilik universitas disana"

"Hah,serius?"

"Iyaa,gue anaknya pak veno verela"

"Sumpah,gue ngga percaya seriusan"tnya al kembali."Iyaa serius,gue anak bungsunya"

"Tampang aura aja sederhana sebenarnya dia juga anak dari pengusaha kaya"sahut prima ditengah-tengah mereka."Gue kira dia anak tukang jual beras"ucap bima membuat aura langsung tersedak

"Idih,heh bima jan sepele lo sama jual tukang beras karena mereka juga lo bisa makan yaa bangke"kesalnya terhadap bima."Idih gua bisa makan karena petani,bukan karena tukang jual beras ga nyambung lo tukang beras yang menjual yang menanamkan petani gimana sih pendek bet otak lo"sahut bima

 NEW FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang