Chapter 18 - Manusia yang terlibat

439 88 31
                                    

༒︎༒︎༒︎🧜‍♂️༒︎༒︎༒︎
ᴅᴇsᴛɪɴʏ ᴏғ ᴛʜᴇ ᴏᴄᴇᴀɴ
༒︎༒︎༒︎🧜‍♂️༒︎༒︎༒︎
🌊
🌊
🌊

Jaehyo benar-benar kesal, ia pikir rencananya sudah sangat sempurna, tetapi ia hanya mengikuti alur yang sudah dibuat Putra Mahkota, kurang ajar! Manusia kurang ajar! Mereka harus mati! Mereka harus binasa!

"Kau pikir bisa membinasakan seluruh umat manusia?" ucap Keonhee, seolah mendengar semua yang Jaehyo pikirkan.

"Tentu saja!" balas Jaehyo menggebu. "Aku punya rencana, aku punya siasat untuk membinasakan mereka semua! Aku bahkan memiliki satu manusia yang bergerak di bawah kendaliku!"

"Manusia? Apa yang kau bicarakan?" tuntut Keonhe, di antara Merenian yang menjadi pengikut Jaehyo, memang ada yang memiliki kekuatan pengendali pikiran untuk menjerat manusia, tetapi tak sekuat nyanyian Siren. "Kau yakin manusia ini sepenuhnya dalam kendalimu?"

"Tentu saja! Sukwon bisa mengendalikan pikiran manusia, terbukti dari manusia ini yang selalu menuruti perintah dariku sejak sepuluh tahun yang lalu, bahkan dialah yang mengusulkan dan mencarikan tanaman darat untuk membunuh Raja dan memberiku banyak sekali barang-barang manusia untuk menjebak Pangeran.

Tak hanya itu, dengan kemampuan Sukwon, kita bisa menghipnotis seluruh manusia untuk pergi ke tepi pantai agar bisa kita bantai dengan mudah. Putra Mahkota, ini pasti berhasil, kau harus dengarkan aku, rencanaku sempurna, kita bisa menang," jelas Jaehyo, diselingi kalimat manis, berharap Putra Mahkota mengerti dan ikut dalam rencananya.

Keonhee menyimak, tapi jelas tak tertarik dengan rencana Jaehyo, walau kesal karena Jaehyo mengakui semua kejahatan dengan begitu ringannya, tapi ia abaikan untuk saat ini karena ada yang lebih mengganjal pikirannya. Kemampuan Sukwon tidak sekuat itu, jeratnya tak semematikan nyanyian Sirenian.

Kemampuan Sukwon hanya berfungsi jika manusia bertatap muka dengannya, ada di hadapannya, tetapi jika kontak mata terlepas, jeratnya pun ikut hilang. Terlebih lagi, manusia ini tahu tanaman beracun yang mampu membunuh kaum Merenian, bukankah patut dipertanyakan? Bagaimana jika manusia ini memiliki rencana tersendiri?

Keonhee merasa ada yang terlewat, entah kenapa manusia ini begitu mencurigakan. "Sukwon, sejak kapan kemampuanmu berkembang sampai sejauh ini? Seingatku, jeratmu hanya akan bekerja jika manusia melihat sosokmu?"

"Putra Mahkota, apa yang anda takutkan? Sepuluh tahun, sejak aku bertemu dengannya dia dalam kendaliku," Jaehyo yang menjawab, masih berusaha meyakinkan Keonhee untuk bergabung.

Namun, Keonhee tak menghiraukannya, ia tetap menatap Sukwon untuk mendapat jawaban atas pertanyaannya.

"E-entahlah Yang Mulia, saya ... " Sukwon menjeda ucapannya, tak yakin apakah harus menceritakan ini, tetapi Jaehyo sudah tertangkap basah, yang otomatis ia pun sudah ketahuan berkhianat.

Sukwon merasa, ini pun tak perlu disembunyikan lagi. " ... sepuluh tahun yang lalu, saya ikut Tuan Jaehyo menjelajah, saat itu kami bertemu segerombol manusia, dalam perahu kecil, saya yang panik mendadak dapat mengeluarkan kekuatan yang besar, saya menjerat mereka semua, memberi perintah untuk terjun ke dalam lautan dan tenggelam perlahan.

Dan yang satu ini terjerat lebih kuat, maksud saya, entahlah, dia bersumpah setia, bahkan menawarkan seluruh jiwa dan raga untuk keberhasilan rencana Tuan Jaehyo. Saya sendiri tak yakin apakah jerat saya masih bekerja,

[✔] Destiny of the Ocean . MinYunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang