༒︎༒︎༒︎🧜♂️༒︎༒︎༒︎
ᴅᴇsᴛɪɴʏ ᴏғ ᴛʜᴇ ᴏᴄᴇᴀɴ
༒︎༒︎༒︎🧜♂️༒︎༒︎༒︎
🌊
🌊
🌊⚠️ada beberapa adegan yang mungkin membuat tak nyaman⚠️
.
.BOOOM!!!!
Ledakan yang begitu dahsyat, menimbulkan gelombang besar yang menyeret Yunho semakin jauh dari Mingi. "Tidak, tidak, tidak, tidak." Mengentak ekor, menyelam ke dalam untuk menghindari ombak, kembali ke permukaan dan berenang dengan cepat menghampiri Mingi.
Laju Yunho seketika berhenti ketika melihat apa yang ada di depannya. "Mingi ... tidak mungkin." Yunho membekap mulutnya erat, saudara yang selama ini ia yakini telah punah ...
Sirenian.
Ada banyak, mungkin lebih dari lima puluh, berkumpul mengelilingi Mingi, barrier transparan yang begitu tebal dan kuat membentang melindungi. Ledakan dahsyat itu sama sekali tak menyentuh Mingi.
Yunho berenang mendekat, para Sirenian memberi jalan sembari memberi hormat, mereka tahu jika ia merupakan anggota kerajaan, tak hanya terlihat dari bentuk ekor miliknya, mereka juga tahu dengan baik siapa sebenarnya ia.
"Pangeran, sebelah sini," ujar salah satu Sirenian.
Mereka juga mungkin tahu ia merupakan kekasih Mingi, pasti ada Sirenian yang memiliki kekuatan istimewa pendeteksi jati diri.
Mingi akhirnya terlihat, masih tak menyadari banyaknya Sirenian yang mengelilingi, tatapannya tak fokus, bergerak gelisah, masih mencari keberadaan Kapten Ho.
Luka Mingi sudah sembuh sepenuhnya, regenerasi Mingi saja sudah cepat, ditambah Sirenian berkekuatan penyembuh yang juga membantu, membuat regenerasi Mingi semakin pesat, hingga seluruh luka hilang hanya dalam hitungan detik.
Siren penyembuh itu berenang menjauh, menuju daratan. Siren yang memiliki kekuatan istimewa juga pasti mengetahui jika manusia yang terluka parah di tepi pantai merupakan manusia yang berharga bagi Mingi.
"Mingi," panggil Yunho lembut setelah berdiri di depan Mingi. Menangkup kedua pipinya, memaksa Mingi agar menatap netranya. "Mingi, aku di sini, semuanya pasti baik-baik saja, bantuan telah datang."
Tersenyum manis dan terkekeh pelan, menatap Mingi -yang akhirnya berhenti bergerak gelisah- dengan pandangan penuh kagum. "Mingi, lihatlah dirimu, keren sekali, membuatku semakin jatuh cinta saja padamu," ujar Yunho dengan pipi yang bersemu merah. "Kita pasti menang, dan kembali hidup dengan tenang, dengan semuanya, dengan Kak Hongjoong juga."
Sebelah pipi Mingi, Yunho usap dengan pelan. "Untuk itu, aku ingin kamu tenang. Semuanya akan kembali seperti semula, semuanya akan baik-baik saja. Kembalilah padaku, Mingi. Aku mencintaimu."
Setitik cahaya akhirnya muncul pada netra Mingi, pandangannya mulai fokus, netra merahnya terlihat lebih hidup, begitu indah dengan cahaya kehidupan yang kembali bersinar, begitu bening. "Yun-ho?"
"Aku di sini."
Mingi masih sedikit linglung, menatap dirinya sendiri dengan bingung. "Ini ... "
"Jati dirimu, Sang Pewaris Takhta, Putra Mahkota Mingi," sambung Yunho, tersenyum lembut dan menggenggam sebelah tangan Mingi. "Lihat sekelilingmu, Mingi. Kamu ... bukan lagi yang terakhir."
Mendengar itu, Mingi akhirnya tersadar, banyak yang mengelilingi mereka, tetapi bukan Merenian. Netra Mingi melebar, ekor mereka memiliki sirip samping, sama seperti miliknya, mereka semua ... Sirenian.
"Yang Mulia Putra Mahkota!!" ujar semua Sirenian kompak dan menunduk hormat.
Yunho mengangguk pada Mingi, dan sedikit menjauh, memberi ruang bagi para Sirenian berbicara dengan Mingi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Destiny of the Ocean . MinYun
FanficMingi adalah manusia yang menyimpan rahasia besar. Sedangkan Yunho adalah pangeran Merman yang haus akan pengetahuan. Dipertemukan dalam ketidaksengajaan yang membawa mereka pada rasa yang lebih dalam. Kisah klise pangeran Merman dari kerajaan Mer...