༒︎༒︎༒︎🧜♂️༒︎༒︎༒︎
ᴅᴇsᴛɪɴʏ ᴏғ ᴛʜᴇ ᴏᴄᴇᴀɴ
༒︎༒︎༒︎🧜♂️༒︎༒︎༒︎
🌊
🌊
🌊Sepuluh tahun yang lalu.
Hoseok menggeram frustasi, sudah lima tahun sejak ia mengambil alih kapal dari sang Kakek, melanjutkan ekspedisi, mencari persembunyian para makhluk berekor yang diyakini masih banyak di luar sana.
Banyak tempat yang ditandai dalam peta miliknya, tetapi belum ada satu pun yang membuahkan hasil. Tempat-tempat itu kosong, tak ada keanehan apa pun. Para makhluk berekor ini sungguh pandai bersembunyi, pengecut sekali. "Sial, ini tak semudah yang aku harapkan," gerutunya.
Namun, bukan berarti ia menyerah, kata itu tak ada di dalam kamusnya. Perburuan akan terus dilanjutkan, bahkan walau ia tak bisa menemukan para Duyung sampai ajal menjemput, anak cucunya tetap akan mewarisi tekad darinya dan meneruskan pencarian dari generasi ke generasi.
Jemari Hoseok mengetuk pelan peta di meja, menunjuk wilayah selanjutnya dalam daftar. Butuh waktu satu minggu lagi untuk sampai, menurut desas desus yang disebarkan dari kapal lain lewat burung pengantar, di tempat ini banyak keanehan yang terjadi. "Mungkin aku akan mendapatkan petunjuk di tempat ini."
BOOM!
Suara ledakan mengagetkan Hoseok. Kapal bergetar dan bergoyang-goyang dengan cukup kencang. "Apa yang ... "
"Kapten, kita diserang!" ujar salah satu awak kapal, berdiri di ambang pintu. "Kapal Militer tak jauh di depan kita!"
"Apa?! Siapkan meriam! Lakukan serangan balasan untuk mengecoh dan cepat pergi menjauh!" perintah Hoseok. Apa yang dilakukan kapal Kemiliteran di wilayah ini? Apakah ia tanpa sadar memasuki wilayah suatu negara? Sial.
Suara meriam yang ditembakkan terdengar silih berganti, berusaha memukul mundur musuh, tetapi apa daya. Kapal musuh jauh lebih besar, daya serangnya jauh lebih kuat, tak butuh waktu lama kapal mereka tak mampu menahan serangan duluan, porak poranda.
"Tinggalkan kapal!" perintah Hoseok, jika terus seperti ini, mereka semua hanya akan mati sia-sia. "Selamatkan nyawa kalian, jangan sampai tertangkap, pergi dengan sekoci sebelum kapal musuh mendekat!"
Bergerak dengan cepat, Hoseok ikut membantu melepas beberapa sekoci dan lekas menaikinya, tak akan ia biarkan usahanya berakhir di sini. Lima sekoci berhasil diturunkan, awak kapal satu per satu terjun dan menaiki sekoci.
"Hitung teman kalian! Jangan sampai ada yang tertinggal!" ujar Hoseok, bagaimana pun, ia harus membawa seluruh awak kapal bersama dengannya, karena tanpa mereka, ia bukanlah apa-apa.
"Ini yang terakhir," balas salah satu awak kapal. "Hongjoong, cepat terjun!"
"Pergilah lebih dulu! Aku akan menembakkan meriam terakhir, agar mereka mengira kita masih di kapal!" balas Hongjoong dan menghilang dari pandangan.
"Hongjoong-"
"Hentikan!" teriak Hoseok.
"Tapi Kapten-"
"Hormati pengorbanannya. Kita pergi, lagi pula, masih ada satu sekoci di atas kapal. Dayung!" perintahnya. Tangan Hoseok terkepal erat, sangat marah pada kapal Militer yang entah datang dari mana.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Destiny of the Ocean . MinYun
FanfictionMingi adalah manusia yang menyimpan rahasia besar. Sedangkan Yunho adalah pangeran Merman yang haus akan pengetahuan. Dipertemukan dalam ketidaksengajaan yang membawa mereka pada rasa yang lebih dalam. Kisah klise pangeran Merman dari kerajaan Mer...