SMALENSA | 01

88 35 11
                                    

1. SMALENSA

Kayra memberhentikan motornya di parkiran sekolah. Sekolah tersebut tidak berbeda dengan sekolah lainnya, cukup besar daripada sekolah dulunya. Sudah banyak siswa dan siswi berdatangan, hanya saja ia yang kesepian. Menurutnya tidak apa-apa ini hal biasa baginya yang tidak pernah mendapatkan teman sama sekali.

"Woi! Lo ngapain di sana?" teriak salah satu cowok dari kejauhan.

Kayra yang mendengar itu tidak menghiraukan pertanyaannya, toh dia tidak mengenal cowok itu.

"Pergi lo dari sini!" usirnya menarik-narik tangan Kayra.

Dengan sigap Kayra langsung menepis tangan pemuda itu. Apa-apaan perlakuan orang ini terhadapnya, kenal juga tidak ini malah mau mengusirnya. Orang gila.

"Apaan si lo?!" ketus Kayra tidak menyukai sikap laki-laki tersebut.

"Lo anak baru kan? Lo belum tau apa-apa, lebih baik jangan parkir disini" ucapnya sedikit cemas.

"Kenapa nggak boleh? Ini parkiran untuk penjabat apa? Nggak kan?" tanya Kayra sedikit meninggikan suaranya.

"Lo jangan buat masalah! Lebih baik lo pergi daripada-" Cowok itu tiba-tiba saja memberhentikan ucapannya karena fokusnya saat ini telah dialihkan.

"Apa?"

"Gue pergi! Ini kesalahan lo" tandasnya seraya menunjuk ke wajah Kayra.

Sesudah menyebutkan kalimat seperti itu Kayra kebingungan. Kesalahan? Kesalahan apa? Ia hanya menaruh motornya satu, satu biji, apa itu masalahnya?. Gila tu orang.

"Dia gila apa gimana?" gumamnya tidak didengarkan oleh siapapun.

Kayra memang sedikit peka, siapa ya tidak peka kalau dari masuk hingga ia memarkirkan motornya ia terus menjadi pusat penglihatan? Memangnya sebesar apa ia membuat masalah?.

Tiba-tiba suara motor dari gerbang SMALENSA terdengar deruman motor yang bersaut-sautan. Mungkin kira-kira ada sepuluh motor atau lebih. Dari kejauhan Kayra agak mengenal salah satu cowok yang berada di sana. Bukan lagi agak mengenal tetapi memang ia mengenal lelaki itu, cowok gila yang menjadi sepupunya. Ya itu Angkasa.

Kayra masih berdiri di sana, tidak ada pergerakan sama sekali, menunggu rombongan cowok itu mendekat ke arah parkiran yang sedang di injakan oleh Kayra. Dengan senyum tengil Kayra mempunyai ide untuk menjahili Angkasa, kapan-kapan lagi kan mempermalukan Angkasa di depan semua orang ini.

Melihat Angkasa mulai mendekat, Kayra langsung sigap mengadang motor milik Angkasa. Sontak Angkasa dan rombongan langsung mengerem mendadak atas perlakuan gadis didepannya itu. Teman-teman Angkasa sedikit bingung, mereka tidak mengenal perempuan itu, tetapi kenapa ia bersikap seperti ini apalagi kepada Angkasa.

"Lo bisa minggir dari sini?" sahut seorang cowok dari belakang barisan rombongan Angkasa kesal melihat apa yang di lakukan gadis itu.

"Nggak!" bantahnya masih kekeh berada di depan motor Angkasa.

"Minggir," singkat Angkasa berucap.

Kayra hanya membalas gelengan kuat, ia masih tetap ingin mengadang sepupu gilanya ini.

Para siswa melihat aktivitas itu, mereka juga sedikit terpukau atau sedikit cemas akan perempuan itu lakukan. Apa lagi mengadang sang ketua Necronight25 itu.

Salah satu dari rombongan Angkasa turun dari motor. Cowok itu mendekat ke arah Kayra dengan sangat kesal dengan perlakuan Kayra terhadap ketuanya. Setelah mendekat cowok itu menatap cewek itu intens, dari bawah hingga atas ia meneliti gadis itu. Memang cantik, tetapi bawaannya sudah terlalu kesal atas sikap kurang ajarnya Kayra.

AMORFATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang