16. Kerinduan Tom and Jerry
Kriinggg.....
Kriiinggggg.....
Bel istirahat telah berbunyi, banyak siswa berhamburan ke arah kantin, ada juga yang sedang kasmaran di lorong-lorong Smalensa.
"WOE!! BELIIN GUE MAKANAN, GUE LAPER!!" Suruh Bunga sambil memukul keras meja seorang perempuan yang ternyata adalah Avalea.
"Uang?" pintanya polos.
Mendengar itu Bunga bertambah murka, padahal hampir setiap hari Avalea membelikan makanan, tetapi ia masih tetap bertanya? Perempuan ini bodoh atau bagaimana?
"Pake uang lo!" ucap Bunga menatapnya sinis.
"Tapi aku nggak punya uang," balasnya yang menunduk takut.
"Miskin banget si lo!" hina Bunga sambir mendorong keras tubuhnya yang hampir membuat Avalea oleng sedikit, untungnya ia masih bisa mengatur keseimbangan kalau tidak ia akan terjatuh.
Bunga serta rombongannya langsung tertawa melihat Avalea yang sedikitpun tidak berkutik ketika ia sedang dirundung. Mereka tidak tahu kalau mereka sedang di pantau dengan penuh dendam oleh satu perempuan di depan pintu kelas.
"Oh, masih nggak kapok ni?" Batin perempuan itu sedikit mengangguk memegangi dagunya.
"Udah cabut!" titah Agnes menyuruh teman-temannya untuk pergi dari sana.
Bergerak membalikkan tubuhnya ingin pergi, tetapi langkah nya langsung terhenti. Karena melihat seorang perempuan sedang menghadang jalan, sedikit tertegun melihat raut wajah perempuan itu yang kini mungkin begitu ketus, apalagi tangan nya yang kini ia lipatkan di dada.
"E-eh?" terkejut Bunga yang tersenyum kikuk melihat kehadiran Kayra.
"Ngapain?" tanya Kayra sedikit kelihatan bego.
"Lo nggak buta kan? Minggir!" jawab Agnes pura-pura tidak takut.
Mendengar ketussan itu Kayra hanya menanggapinya dengan senyum miring, remeh. Sangat terbaca dari raut wajah tiga perempuan itu bahwa sedang memalingkan matanya tidak berani menatap Kayra seperti pertama kali mereka bertemu. Apa jangan-jangan mereka trauma?? Kasihan.
"Karena gue males ngeladenin kalian, jdi-" Kayra menggantungkan ucapannya sebentar sebelum ia meneriaki mereka bertiga. "PERGI!! DARI PADA GUE BOGEM KALIAN SEMUA, MAU?!" murka nya yang langsung membuat mereka bertiga lari meninggalkan Kayra dan Avalea berdua saja didalam kelas.
Setelah lega, Kayra langsung tertawa puas. Sedangkan Avalea hanya bisa diam, tidak tahu mau bereaksi apa.
"Makasih, kamu nolongin aku lagi" ungkapnya yang sedikit tersenyum melihat Kayra yang sedang menetralkan nafasnya.
"Gue nggak nolongin lo, seneng aja liat mereka takut segitunya sama gue" balas Kayra yang masih geli mengingat kembali hal tadi.
"Iya," Anguknya menanggapi Kayra.
"Lo laper nggak?" tanya Kayra memperhatikan Avalea.
Avalea hanya bisa menggelengkan kepalanya, kalo boleh jujur ia kini sangat lapar, karena tadi ia tidak sarapan.
"Iya kah?" tanya kembali untuk memastikan bahwa ia benar-benar tidak lapar.
"Laper, tapi aku nggak punya uang" jawabnya yang mendapatkan uang seratus ribu dari Kayra.
Melihat itu Avalea langsung melotot tidak percaya, semudah itu Kayra mengeluarkan uang seratus ribu untuk diberikan ke orang lain. Memang betul ya, orang kaya itu bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORFATI
Ngẫu nhiên⚠️[The story contains adult scenes, violence, and profanity]‼️ ⚠️[IF THERE ARE SIMULTANEOUS WORDS, SENTENCES AND CHARACTER NAMES. EXCUSE ME. THERE IS NO ELEMENT OF PRACTION]‼️ [Jangan lupa VOTE & KOMEN]? Angkasa terpaksa harus mengikuti perintah dar...