BALAP LIAR🚫 || 23

34 17 2
                                    

"Bang, ada paket atas nama lo ni" panggil salah anggota junior NEO25 kepada Angkasa. Karena tidak dijawab, Cowok itu langsung menaruh saja sebuah kardus berukuran kecil dimeja depan Angkasa yang sedang duduk.

"Paket?" Tanya Shaka bingung.

"Paket apaan tu Sa? Lo mesen paket? Tumben" tanya Dipta berturut-turut.

Jangankan mereka, Angkasa yang diberipun bingung. Ia tidak pernah memesan paket, tetapi kenapa di sana tercantum namanya? Alamatnya pun tidak salah. Apa ini kiriman seseorang untuknya? Siapa? Apakah Kayra? Tapi kenapa?. Kepala Angkasa sudah pusing tujuh keliling duluan dibuat paket itu.

Angkasa dengan cepat mengambil handphonenya yang berada tidak jauh dari tempat duduknya.

Angkasa dengan cepat mengambil handphonenya yang berada tidak jauh dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck" decak Angkasa kesal karena Kayra terlalu berisik.

"Kayra?" Tanya Aziel yang tadinya sedikit mengintip Angkasa mengirim pesan kepada Kayra.

Angkasa menggeleng. Karena penasaran ia langsung bergerak mencari beda tajam. Karena ia hanya ketemu sebuah carter kecil, ia langsung mendekati kembali paket itu. Membukanya kasar karena terlalu penasaran.

Setelah terbuka mereka yang melihat itu langsung melototkan kedua matanya. Mungkin cuma Dipta dan Shaka yang berteriak heboh, sedikit dramatis sekali memang mereka berdua ini.

"ANJING SIAPA YANG NGIRIM INI? GILA NGGAK NYANGKA GUE?!" teriak Shaka spontan.

"Diem goblok!" Ucap Aziel spontan kesal. Ada-ada saja tingkah temannya satu ini.

"Gimana gue nggak heboh, lo nggak liat, El?" Tunjuk Shaka menggeleng kan kepala tidak percaya.

"Lo kira kita semua buta? Kita juga liat apa yang lo liat kali" sambung Dipta memukul pundak Shaka.

"Iya juga ya," balasnya polos.

Mereka berempat hanya menarik napas panjang dan membuang napasnya panjang. Menghadapi tingkah konyol Shaka ini harus meningkatkan kesabaran ekstra, takutnya nanti malah kebablasan melemparnya di jembatan.

"Hehe" ketawanya pelan sambil menggaruk-garuk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Bentar" ucap Angkasa tiba-tiba.

Angkasa mengambil sebuah kertas yang sudah penuh bercak darah. Membuka kertas yang terlipat kecil itu dengan perlahan. Sebenarnya jijik tetapi ia juga penasaran, darah yang menyeruak itu sangat tidak enak untuk dihirup. Tetapi tidak mungkin juga ia menahan napasnya terus.
____________________________________

Datang ke arena jam 10. Kalo lo nolak lagi, kali ini sepupu lo bakalan rusak di gue!

- G
____________________________________

Melihat tulisan yang ada di kertas itu, dengan spontan Angkasa meremasnya dan menaruh kertas itu diatas meja dengan emosi.

Sedangkan teman-temannya langsung mengambil kertas itu. Mereka juga sempat terkejut tetapi lebih khawatir melihat ekspresi wajah Angkasa yang mulai sangat berubah itu. Pasti Angkasa bimbang dengan pilihannya itu, apalagi kali ini Kayra ikut andil dalam permasalah kedua gang tersebut.

AMORFATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang