BAB 1: Jigar Selalu Baik

181 29 18
                                    

"Dia selalu baik. Dia akan tetap jadi seseorang yang menurutku sangat baik. Keadaan yang salah karena membuatnya menjadi sosok yang jahat untukku."- Auristella Agnia.

KELAS XII MIPA 1 kini tengah heboh-hebohnya karena tingkah beberapa perempuan yang sibuk berkelahi untuk memilih judul film yang bagus untuk ditonton bersama.

Selain tidur, mereka juga hobi untuk menonton film bersama. Memang beberapa hal yang sangat sepele, namun tentunya bisa menciptakan kenangan yang indah.

"Mau nonton yang mana sih?!"

"Film jorok aja."

"Otak lo cuci sana! Gak usah ngajak orang buat berdosa kayak lo!"

Damian berdecak pelan sebab para perempuan di kelasnya itu memang suka marah-marah. "La, lo kalau gak marah sekali kayaknya langsung kejang, ya? Heran banget gue tiap hari marah," cibirnya.

"Gue tonjok juga muka lo! Siapa suruh lo ngasih ide nonton film jorok," sungut perempuan yang kini tengah mengacungkan jari tengahnya kepada Damian- Sallsabilla Kania

"Gue kan udah pernah bilang kalau muka lo emang hawa jahannamnya menguar banget, Dam," celetuk Baihaqi membuat Damian melemparkan gumpalan kertas ke arah cowok itu.

Damian berdecih pelan. "Gak usah sok ganteng. Muka lo kayak opet aja bangga," ejeknya.

"Sesama opet gak usah kelahi lah. Mending lo berdua ngaca biar sadar seberapa monyet muka kalian," sahut Lathif.

Attha tertawa kencang sembari memukul-mukul bahu Jigar. Kebiasaan cowok itu memang tidak pernah hilang dari dulu. "Emang boleh semonyet itu?"

"Babi ngepet! Nyaut aja lo berdua!" sungut Damian.

"Ini mau nonton apa anjing?! Buruan recom kalau gak mau kami yang milih!" sungut perempuan pemilik wajah blesteran yang kini tengah bersidekap dada menghadap Damian dan Baihaqi- Jennifer Caroline.

"Si bule sekalinya ngomong kasar bikin jantung gue berhenti seketika," ucap Damian penuh drama.

"Freak! Stop using those dramatic words!"

Damian menatap datar Jennifer yang sudah a mengeluarkan bahasa asli keluarga ayahnya itu. "Gak usah bahasa Inggris sama gue! Gue tendang juga lo ke Aussie lagi! Meresahkan amat kalau udah pakai bahasa Inggris," sungutnya.

"Otak lo aja yang gak nyampe," cibir Lathif.

"Buruan mau nonton apa?" tanya Sallsabilla yang berusaha bersabar. "Gak jawab, gue potong masa depan kalian," ancamnya.

Attha menggeleng pelan dengan mulut yang terbuka lebar. "Kacau nih cewek. Bahaya banget lo," celetuknya.

"Buruan!" sewot Sallsabilla.

"Suara hati istri!" teriak para perempuan di kelas itu heboh.

Damian memandang aneh teman kelasnya itu. "Kalian belum nikah sok-sokan nonton begituan. Nyindir kaum adam di kelas ini?"

"Cih, manusia kegeeran," sindir Salsabilla.

Jennifer mengacungkan jari tengahnya pada Damian. "Fuck of you!"

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang