BAB 4: Tentang Auristella Agnia

118 20 1
                                    

"Mereka tidak perlu tau latar belakangku, mereka hanya perlu tau karya dan prestasiku." — Auristella Agnia.

CANTIK itu relatif. Semua perempuan yang ada di dunia ini cantik dengan ciri khasnya masing-masing. Terkait warna kulit atau pun bentuk tubuh sama sekali tidak memengaruhi karena semua perempuan itu diciptakan indah oleh Tuhan.

Auristella Agnia, perempuan yang menginjak kelas akhir di sekolah menengah atas itu memang terkenal dengan prestasi serta karya-karyanya. Tidak lupa pula sebutannya yaitu multitalent.

Memiliki fisik yang indah tidak membuat Stella besar kepala. Bahkan ia menganggap bahwa dalam hidup ini setidaknya ia berguna dan dapat menghasilkan banyak hal.

Stella itu penyuka berbagai hal dan selalu berusaha mencoba. Ia terkenal pandai dalam bidang akademik maupun non akademik.

Tak hanya itu, tak sedikit orang yang mengetahui latar belakang keluarganya. Papa dan mama Stella itu sudah dikenal oleh banyak orang sebagai pengusaha sukses di berbagai bidang. Baik dalam bidang pangan, perabotan, travel, dan lainnya.

Sejak kecil gadis cantik itu memang sudah terbiasa diajak oleh papanya untuk mencoba berbagai hal yang ada di dunia ini.

"Untuk pensi bulan ini, kalian ada ide apa?" tanya seorang gadis yang tengah memakai training serta atasan hoodie.

Elenora Generosa namanya. Ia merupakan ketua ekskul dance yang ada di SMA Garuda. Gadis berparas cantik itu juga merupakan salah satu teman Stella.

Helena Chalante, perempuan yang merupakan anggota ekskul tersebut berdehem pelan. "Menurut lo konsep dance Bite Me Enhypen bagus gak? I mean koreo yang tanpa backdancer cocok untuk kita," usulnya.

"Gue setuju! Anjir kapan lagi lo ngecover dance bias sendiri!" sahut seorang perempuan berbandana pink yang kini tengah menghisap susu kotak di tangannya.

Pemilik wajah terkesan imut itu memiliki nama lengkap Paula Rosalind. Selain kerap dipanggil Paula, gadis itu memiliki panggilan Paul bahkan Rosa oleh orang-orang di sekitarnya.

"Menurut lo siapa yang jadi center kali ini?" tanya seorang perempuan pemilik name tag Kamala Odella yang belum menukar seragamnya menjadi baju bebas.

Elenora memandang keempat temannya itu. "Stella aja. Vibes Stella cocok banget untuk lagu ini. Sexy and cool," kekehnya.

"Vibes dia banget itu," timpal Helena.

"Yang lain gimana?" tanya Elenora.

Kamala dan Paula menganggukkan kepalanya penuh semangat. "Gue setuju banget. Bakal pecah nih panggung," kekeh Kamala.

"Grace, Hana, sama si Laudya gimana?" tanya Stella.

Elenora terkekeh pelan. "Lo kayak gak kenal tuh anak bertiga aja. Urusan beginian mah dilimpahin ke kita. Nanti tinggal kasih tau aja ke tuh orang kita ambil konsep sama lagu apa terus yang jadi center siapa. Kalau kata Grace, mereka tuh ngikut mau kita aja," jawabnya.

"Jadi kapan kita mulai latiannya?" tanya Kamala.

"Nanti aja abis anak basket selesai latian. Gue mau nontonin Diego latian nanti," balas Elenora sembari terkekeh.

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang