Eps 1 '-'

598 46 7
                                    

Selamat membaca
Warning ⚠️Typo bertebaran silahkan tandai Jangan lupa vote nya

Selamat membaca Warning ⚠️Typo bertebaran silahkan tandai Jangan lupa vote nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di abad 21 lebih tepatnya antah berantah kerajaan. seorang gadis berumur 20 tahun, sedang berdiri padang rumput yang sangat luas, gadis itu menatap datar ke depan dengan tatapan kosong.


Padang rumput itu dipenuhi mayat yang terpotong berserakan dimana mana, menciptakan warna baru di atas rumput hijau yang mencolok. Gadis itu mendapat luka yang banyak, walaupun begitu ia tidak menampilkan ekspresi sakit.

"Kenapa... HAHAHA KENAPA..!! DUNIA INI TIDAK ADIL KEPADAKU TUHAN..!! HAHAHA..!! PADA AHIRNYA.. HAHAHA..!! AKU MATI DEMI ORANG LAIN...!" teriaknya tergujur lemah dengan darah yang mengalir banyak di perutnya.

"aku juga pengen seperti orang lain yang disayangi dan dimanja oleh keluarga," ucapnya lagi mengeluarkan unek uneknya yang selama ini ia pendam, perlahan-lahan tubuh melemah lalu semuanya pun menggelap.

***



Di sebuah bangkar rumah sakit, terdapat seorang gadis yang berumur 18 tahun, sedang terbaring lemah, gadis yang terlihat cantik, walaupun wajahnya yang pucat.
Tak beberapa lama kelopak mata itu perlahan lahan terbuka, menampilkan netra hijau nya yang sangat cantik, lenguhan gadis itu saat merasa pusing.

"Euhh.. sttt,"perlahan-lahan gadis itu berusaha bersandar, satu tangannya memegang pelipisnya yang sangat pusing.

"Di-mana i-ni,"ucabnya memerhatikan sekelilingnya terasa asing.

'Bahasaku?'batinnya bingung.

"Akkk!! ssstttt!!"tiba-tiba kepalanya terasa sakit yang luar biasa, bertepatan dengan sebuah potongan memori yang buruk bermunculan.

"Hah..hahh...!"nafasnya memburu tidak stabil, saat kepalanya yang begitu sakit perlahan lahan menghilang, terganti dengan keringat dingin di pelipisnya.

"Kau memberiku kehidupan kedua, tapi haruskah aku senang atau aku harus tidak menerima ini,"ujarnya.

"Hahh, apakah aku harus menerimanya,"helan nafasnya. Merasa kejadian ini terasa cepat.

"Binca Zavela Bunga, kenapa aku berada di tubuhnya?"ucapnya bingung, bertepatan dengan itu, muncul sebuah hologram di depannya.


Ting!

[Menyalur mulai]

1%

15%

30%

60%

85%

99%

100%

Ting

[Berhasil]

Ting
["Halo nona saya Sistem Beter, Selamat datang"ucab Sistem bernama Beter dengan tidak bernada.]

"Siapa?"tanyanya melihat sekelilingnya, mencari sumber suara itu, menghiraukan hologram di depannya.
(Putri Riana kita panggil Bunga, biar gak bingung, oke)

["Maaf nona, anda tidak bisa melihat wujud saya, karena saya dalam bentuk hologram"ucab Sistem Beter.]

Mendengar itu Bunga menatap hologram di depannya dengan intes.

"Siapa kamu!?, apa ini terjadi karna ada sangkut pautnya denganmu!?"tanya Bunga dingin dan mengeluarkan aura permusuhan, menatap tajam hologram di depannya.

["Ah maaf nona, memang sayalah yang melakukannya, tapi saya hanya di utus oleh atasan saya"ucap Sistem Beter.]

"Atasan!? Siapa!?"tanya Bunga lagi dengan dingin.

["Ah itu nona dia adala-" ucapnya Sistem Beter berhenti saat mendengar langkah kaki mendekat ke arah ruang nonanya.]

["Maaf nona ada seseorang, Sistem mode off"ucap Sistem Beter seketika menghilang.]

....

Bunga mendengar langkah kaki menuju ke ruangannya berbaring, matanya pun tertuju pada sebuah pintu.

'Dari ingatan pemilik ini, dia mengalami kecelakaan dan sekarang dia berada di tempat pengobatan atau bisa dibilang Rumah Sakit'batinnya.

Ceklek

Pintu terbuka dan nampaklah dua pria berjas putih. Saat dua pria melihat kearah ranjang Bunga, mereka kaget melihat Bunga yang sudah sadarkan diri.

"Astaga nak Bunga!, sudah sadar!?"tanya salah satu pria berjas putih yang terlihat sudah berumur.

'Apa matanya bermasalah'batin Bunga.
"Siapa !, dan apakah kamu mengenalku!?"tanya Bunga dingin menatap datar dua orang di depannya.

"Seperti yangku duga, setelah kejadian itu, ingatanmu bermasalah"ucapnya.

"Dr. Arxe cek keadaan nak Bunga"printahnya.

"Baik profesor"ucapnya bernama Dr. Arxe.

"Nona izinkan saya memeriksa"izinnya, di balas deheman oleh Bunga bertanda di persilahkan.

Beberapa menit kemudian Dr. Arxe selesai memeriksa, ia menghelan nafas.

"Seperti yang profesor ucap, ingatan nona bermasalah, ia kehilangan beberapa ingatannya, tapi tenang saja, ingatan nona tidak menghilang secara permanen"ucab Dr. Arxe.

"Hahh, sudah kuduga , baiklah kita akan berkenalan"ucabnya.

Jangan lupa votenya dan dukunganya

Ingin next

6 April 2022
Di perbarui
Senin 17 juli 2023, tanya

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang