Eps 7

264 42 6
                                    

Terima kasih hehe

Warning⚠️ Typo bertebaran mohon di tandai

Selamat membaca 🍃🍃

Selamat membaca 🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi harinya🌼🌼

Matahari terbit dengan bersemangat menerangi dunia dengan senang hati. Seseorang pemuda, yang sudah lengkap dengan baju sekolah. Matanya melirik kearah suatu rumah, entah sudah berapa menit atau hampir se jam.

"Hahh, bunga kemana, apa itu cuman mimpi"ucapnya menghelan nafas dengan murung.

"Woi!,  Albar lo lama banget dah!"ucap seorang pemuda.

Bisa di tebak siapa dia, dia Albar. Albar sendiri pagi sekali memerhatikan rumah Bunga. Hari ini, ia akan pergi ke sekolah lain untuk berlatih pertandingan basket. Maka dari itu, ia ingin saat saat seperti ini ingin melihat Bunga.  Memastikan dan meyakinkan, bahwa tetangganya benar-benar Bunga  pujaannya, dan kemarin itu benar-benar bukan mimpi.

Balik ketopik

"Lihat apaan dah al?"tanya temannya.

"Bukan apa-apa, kita berangkat"balas Albar dingin, beranjak pergi di ikuti temannya.

.....

Di tempat lain tepatnya di lapangan olahraga umum, terlihat seorang gadis yang berlari sambil menggunakan handset, gadis itu adalah Bunga, yang berolahraga pagi.

Seusai beberapa menit kemudian, ia beristirahat duduk di kursi umum. Saat hendak minum, terhenti dengan hologram di depannya.

Ting
["Pagi nona"sapa Beter.]

"Hmm pagi"balas Bunga.

["Nona Beter membawa berita baik, Beter telah selesai mengurus perpindahan sekolah para pemeran, nona sebentar bisa berjalan jalan ke sekolah para pemeran untuk perkenalan lingkungan sekolah"ucab Beter dengan ceria.]

"Ohh, ok"respon Bunga.

Saat Beter ingin berbicara, terhentikan dengan deringan hp.

Dringgg

"Ya, intinya"ucap Bunga.

"Maaf mengganggu nona, adik nona mencari nona"ucap bawahan.

"Ya"balas Bunga, mematikan telfon sepihak.

["Nona mau bertemu dengan adik nona?"tanya Beter.]

"Hm ya, kenapa?"ucap Bunga bertanya.

["Nona, Beter mau memberi tahu sesuatu"ucab Beter.]

"Ya"

["Orang tua adik nona akan datang"ucab Beter.]

Bunga menatap tajam hologram di depannya, bukannya hologram di depan hanya memberi tau, bahwa ia dulu tumbuh besar dengan adik saja. Lalu orang tua adiknya?, ia tidak mengetahui itu. Apakah Beter hanya menjelaskan separuh.

"Jelaskan semua yang bersangkutan kehidupanku dulu dengan adikku, tampa disembunyikan"printah Bunga dengan dingin menatap tajam hologram di depannya.

["B-aik nona"ucap Beter.]

["Nona di rawat oleh kakek, dan kakek itu memiliki seorang cucu laki-laki yang sakit sakitan. Nona di ajarkan ilmu hacker untuk melindungi nona dan adik nona, lalu setelah kakek meninggal, nona di berikan warisan dari sang kakek, yaitu beberapa restoran"ucab Beter menjeda.]

["Adik nona memiliki keluarga, tapi mereka membuang adik nona, karena adik nona penyakitan. Setelah beberapa tahun, mereka datang untuk mengambil hak asuh adik nona, kakek tidak memberikannya, karena tahu mereka akan menyiksa adik nona, mereka mengancam kakek di penjara, dan syarat jika ingin adik nona tinggal bersama kakek, harus memberikan mereka uang 300 juta jika mereka memintanya. Dua tahun lalu, sebelum kakek meninggal, mereka meminta uang 10 kali lipat dari bisanya, dan setelah itu mereka menghilang sampai sekarang"jelas Beter tampa disembunyikan.]

Mendengar itu, entah kenapa Bunga merasa dadanya yang sesak, sakit rasanya sakit. Sakitnya kembali lagi, sama seperti dulu.

["Nona mereka akan ke rumah sakit"ucab Beter.]

......

Kita beralih ke Albar yang pikirannya tidak karuan, sekarang Albar dalam pertandingan basket.  Entah sudah berapa kali ia mencetak gol pada ring basket, tapi fikirannya selalu dengan pujaannya.

'Tidak mungkin ini mimpi, kemarin gue merasa menyentuh tangannya, tapi kenapa dia engga ada, atau mungkin gue halusinasi lagi, akkk'batin Albar frustasi.

'Kyaaaa tampannya'

'Woiiii golnya di luar nalar'

'Akkkk mereka sangat tampan'

'Gue gak tahan sumpah'

Dll

Teriak para ciwi-ciwi melihat Albar dkk. Sedangkan para teman-teman Albar, menatap Albar dengan gelisah dan takut.  Jika Albar begini, pasti terjadi sesuatu dengannya dan fikirannya.

"Akk"frustasi Albar, tampa sengaja menyenggol salah satu lawannya.

Brukkkk brakkk

"Akkkk"teriak pemuda yang disenggol Albar, sedangkan Albar tidak mempedulikannya dan lanjut mencetak gol.

"AL SUDAH"teriak salah satu teman Albar.

"ALBAR"teriak salah satu temannya lagi.

Mendengar itu Albar berhenti bermain, dengan emosional yang tidak terkendali, Albar menarik kerah baju lawannya yang terjatuh.

"BANGUN LO ANJING!, LO PIKIR DENGAN KEMAMPUAN LO YANG KEK GINI BISA BERGABUNG DENGAN GRUP GUE!"bentak Albar dengan kasar menarik kuat kerah baju pemuda yang terjatuh. Membuat pemuda itu ketakutan, dan keringat yang bercucuran.

"BAR LEPAS, LO KENAPA SIH"tegur teman Albar, berusaha melepas tangan Albar dari baju pemuda itu.

Dengan kasar Albar melepas kerah baju pemuda itu,"Ck, lemah"ucab Albar beranjak keluar lapangan.

Inilah yang terjadi jika emosional Albar tak terkendali, dan inilah yang di takutkan teman-teman Albar.

.....

Kembali ke Bunga yang saat ini menuju ke ruangan adiknya di rawat.

Tok tok

Ceklek

"Kakak datang!"ucap Bunga tersenyum tipis.

"Kaka hehehe, am rindu tahu"ucabnya tersenyum bahagia, berbaring di bangkarnya.

"Ehh adik kakak ini lagi apa hmm?"tanya Bunga.

"Makan, am lagi makan biar sehat hihihi"jawabnya bahagia.

"Adik kakak sangat pintar, selesai makan kakak bisa makan kue kakak"ucab Bunga tersenyum.

"Yeyy ada kue, Am mau am mau"ucabnya ceria.

"Hahaha"ini adalah tawa Bunga setelah sekian lamanya, mungkin ini tawa pertama di dunia barunya. Dulunya ia jarang tertawa kecuali saat dulu masih bermain dengan adiknya, hah jadi kangen dengan adiknya.

Tok tok

Ceklek

..?

.....

Diperbarui
Senin 24 juli 2023, tanya.

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang