Eps 4

411 38 6
                                    

Warning⚠️ Typo bertebaran silahkan beri tanda Jangan lupa vote sebagai uang parkir

Selamat membaca 🍃🍃

"Apa maksudmu?"tanya Bunga kesal, sumpah ia selalu merasa bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa maksudmu?"tanya Bunga kesal, sumpah ia selalu merasa bingung.

["Sekali lagi saya akan ucap, percaya tidak percaya itu hak nona, dengarkan baik baik nona"ucab sistem memberhentikan penjelasannya, dan menghelan nafas, Bunga hanya mengangguk.

["Mungkin kejadian ini nona tidak ingat, tapi sistem akan jelaskan. Saat di dunia nona dulu, nona pernah menemukan buku, sebuah buku cahaya dan kegelapan, dan nona pernah membuat perjanjian"ucap sistem.]

"Perjanjian"potong Bunga bingung.

["Jangan di potong nona"]

"Baiklah"

["Perjanjian itu, adalah nona menginginkan kehidupan yang indah, dan perjanjian itu pada ahirnya terpenuhi. Tapi perjanjian itu tidak sempurna, karena salah satu syaratnya harus ada yang menjadi tumbal, dan alhasil jiwa dan tubuh nona terbagi menjadi dua. Kembar, di dunia lama dan di dunia sekarang"jelas sistem panjang kali lebar.]

"Kalau memang jiwa dan tubuh menjadi dua, lalu kenapa sekarang bersatu, jangan bilang ada seseorang yang menimbulkan dirinya"ucab bunga menebak.

["Yap anda benar nona, dan itu Beter tidak mengetahui siapa yang menumbalkan dirinya, dan lagi seseorang itu memberikan permintaan yaitu misi yang harus di kerjakan untuk nona"ucap Beter.]

"Permintaan?, misi?"beo Bunga.

["Heem, misinya adalah harus menghancurkan kisah percintaan remaja nona"ucap Beter.]

"Misi yang aneh"ucap Bunga.

["Ah hahaha sebenarnya sistem juga berpikir seperti itu nona"ucap sistem ^-^.]

"Hmm, keuntunganku dimana?"tanya bunga, ia kali dia tidak mendapatkan keuntungan.

["Ah itu, nona bisa meminta apa saja, dan lebih menariknya lagi nona dapat mengingat semua ingatan nona"ucap Beter semangat.]

"Oh menarik, baiklah"respon Bunga biasa saja.

['Ternyata ekspetasiku salah besar'batin Beter.]

"Kau boleh pergi, aku akan tidur sepanjang hari ini"ucap Bunga menutup matanya. Padahal ini masih menjelang sore, mungkin Bunga merasa lelah.

.....

Di sisi lain

["Halo tuan apa kabar"sapa Beter, pada seorang pemuda.]

"Hem"balasnya pemuda itu.

["Ya elah, tidak kaka tidak adik sama aja"ucap Beter, di acuhkan pemuda itu.]

["Tuan Beter langsung ke intinya ya, kenapa tuan memberikan misi yang aneh itu!?"tanya Beter penasaran.]

Mendengar itu, pemuda itu tersenyum tipis.

"Jika dia tidak mendapatkan cinta keluarga, setidaknya dia mendapatkan cinta masa depannya"ucapnya lalu pergi menghilang.

["Gini amat punya tuan, kayak setan"ucap Beter.]

["Eh emang setan sih"ucap Beter ikut menghilang.]

....

Pemuda yang bersama Beter sekarang menuju ruang penulis cerita percintaan.

"Din"pangginya dingin.

"Astaga setan!, ya emang setan sih anjir"kagetnya dengan reflek. Pemuda itu menatap sang penulis itu dengan datar.

"Apa lo lihat lihat, lo pikir gue takut hah!"teriaknya mempelototi pemuda itu.
'Tolong doakan, moga moga nih Psikopat tidak membunuh gue, mana gue belum punya cogan lagi huhuhu"batinnya berdoa.

"Berani sama gue hmm"ucap pemuda itu mengeluarkan aura yang mengerikan.

"Ya gak lah, gue tadi cuman akting, ya akting hehehe"ucabnya cengengesan. Pemuda itu pun menarik ulang auranya.

'Fuhh aman, nyawa gue masih berdetak'batinnya legah.

"Buat cerita ini lancar"printahnya pemuda itu, lalu seketika menghilang.

"Ck, sumpah aing tertekan"ucabnya.

"Gue harus mengirim alur ceritanya sama Beter"ucabnya lagi.

"Tapi sebaiknya berhati-hati, bisa saja ada yang ikut campur dalam ceritaku"ucabnya dengan mode serius melanjutkan menulis.

....

Beberapa jam berlalu

Beralih ke Bunga yang tertidur hingga malam. Terlihat keringat yang bercucuran di pelipisnya, terlihat seperti suatu kegelisahan, sepertinya mimpi buruk menghantuinya.

"Jangannn"teriaknya terbangun dengan nafas yang tidak stabil.

"Hahh, kenapa mimpi itu tidak menghilang"helannya.

Bunga mengatur nafasnya, lalu mengambil air yang berada pada meja.

"Ck, sialan"umpatnya kesal.

Tak tak

Bunga melangkah keluar balkonnya, menikmati angin malam. Pikiran beralih pada mimpi buruk yang muncul beberapa hari ini, mimpi yang seharusnya sudah menghilang, dan pada ahirnya muncul lagi. Mimpi itu adalah mimpi yang membuatnya takut, takut kejadian itu terulang kembali.

"Hahh"lelah, itu lah yang Bunga rasakan. Bunga pun kembali menutup balkon kamarnya, dan melanjutkan tidurnya. Ia hanya berdoa mimpi itu tidak kembali lagi.

****

Diperbaharui
Jum'ad 21 juli 2023, tanya

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang