Eps 13

203 23 23
                                    

Warning Typo bertebaran mohon di tandai Jangan lupa vote and komen

Selamat membaca 🍃🍃

Selamat membaca 🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eps sebelumnya

Ceklek

Arfenpun membuka pintu lalu menutupnya ulang, bisa arfen lihat, cewe cantik yang sayang dekat dengan bosnya, sepertinya ia tidak bisa mendaftar jadi calon.

"Kak boleh saya lihat kak bara"ucap Bunga dengan ekspresi khawatir, menghilangkan lamunan Arfen.

"Ah ya ehem, itu Albara belum bisa di lihat"ucap Arfen.

"Kena-"ucap bunga terhenti.

"Akk sakit cok, woi bantuin oii anji- akk"teriak dari dalam  ruangan, sepertinya suara refan.

"Astaga Al, udah!"ucap suara reyan, sepertinya membantu memisahkan.

"Kak! Sepertinya terjadi sesuatu di dalam!"ucap Bunga dengan khawatir melangkah.

"Eits! Jangan masuk neng"ucap Arfen menghalangi.

"Tap-"

"Membiru cok!"teriak dari dalam.

"Diam!"balasnya.

"Teman teman anjing"batin Arfen dengan kesal.

"Ehem gini neng cantik, katanya Albar neng di suruh jangan bertemu dengannya"ucap Arfen.
"Kok gue merasa mengusir ya"batin Arfen.

"Gitu ya"ucap Bunga terlihat ekspresi bersalah.

"Maa-"

"Ah gak papa, titip berikan ini kak bara"ucap Bunga tersenyum tipis memberikan air yang ia beli di kantin.

Sedangkan di dalam, Albara menempelkan telinganya di pintu untuk mendengarkan pengobrolan Arfen dan Ayangnya.

"Bar lo seperti tidak memiliki image sumpah"ucap refan sambil ngupil.

"Baru tau"balas Albara.

"...."refan.

"Saya permisi"ucap bunga beranjak pergi.

"Neng! Aduh gimana sih gue!"ucap Arfen kebingungan, melihat Bunga yang sudah menghilang dari lorong.

Brukk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang