Eps 3

436 41 6
                                    

Butuh semangat
Butuh komen
Dah lah
Warning Typo bertebaran mohon di tandai ⚠️
Selamat membaca

Butuh semangat Butuh komenDah lah Warning Typo bertebaran mohon di tandai ⚠️Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di padang rumput yang begitu luas, seseorang tertidur dengan tidak nyaman. Perlahan-lahan kelopak matanya terbuka menyesuaikan cahaya.

"Euhh ini dimana?, bukannya tadi di bangkar rumah sakit"ucapnya, ya dia adalah Riana dengan tubuh lamanya. (Kita memanggil Riana dulu ya)

Perlahan-lahan Riana melangkahkan kakinya dan melihat sekeliling, terlihat padang rumput yang sangat luas, jika dilihat hanya ada perumputan yang luas.

Matanya tertuju pada suatu titik yang bercahaya, semakin dia menuju titik itu, semakin luas cahaya itu. Dan seketika cahaya itu, semakin bercahaya terang hingga ia tidak mampu melihat cahaya itu, dan menutup matanya. Merasa cahayanya sudah perlahan-lahan menghilang, dia langsung membuka matanya dan melihat ke sumber cahaya terang itu.

Kini pandangannya berubah di mana di padang rumput yang sangat luas terdapat pohon berwarna hitam setengah putih. Di pohon itu terlihat seorang gadis tersenyum tipis kearahnya, jika dilihat watak wajahnya seperti tidak asing.

"Hah kamu, aku seperti mengenalmu, tapi siapa"ucap Riana, melihat sosok gadis yang menurutnya tidak asing.

Gadis itu tersenyum tipis menanggapinya, dia pun menyapa Riana.

"Hai Riana, atau bisa dibilang Bunga. Saya adalah Binca Zavela Bunga, dan tentu saja kau tidak merasa asing dengan nama itu, karena itu dirimu sendiri Bunga"ucab Bunga tersenyum tipis.

"Ternyata kamu, pantas saja tidak asing"

"ya aku Bunga, aku akan memberi tahu sesuatu yang bersangkutan kamu dan aku, dengar baik-baik karena waktuku tidak banyak, aku adalah kamu dan kamu adalah aku, kita satu orang, hanya beda tempat dan tubuh" ucap Bunga.

"apa maksudmu?"tanya bingung.

"Sepertinya waktuku sudah habis, babay diriku selamat hidup baru"ucabnya tersenyum dengan senang.

"Heii!!"panggil Riana terbangun, nafasnya tidak stabil.
"Hahhh hahhh, itu mimpi"
"Tapi apa maksudnya?, aku tidak mengerti"
"Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku, hahh apa maksudnya"ucabnya pusing.

*****

🍃

Satu minggu berlalu

Riana atau sekarang bisa kita panggil Bunga. Iya mendapat ingatkan sedikit tentang tubuh yang ia tempati yaitu, Bunga adalah anak jenius.

Bunga sama seperti dirinya dulu, yaitu anak yang tidak diinginkan. Bunga di buang oleh orang tuanya, saat berumur 5 tahun, dan di pungut seorang kakek. Kakek itu merawat bunga, tapi kakek itu meninggal 2 tahun yang lalu. Bunga di turunkan ilmu hacker oleh kakek, sehingga dia diam diam menjadi hacker.

Bunga sekarang berumur 18 tahun, dan sekolah sma secara online. Dan satu lagi Bunga memiliki adek laki-laki yang berumur 14 tahun dari kakeknya. Bunga sangat menyayangi adeknya, tapi adiknya itu mengidam penyakit, yang mengharuskan berada di rumah sakit.

Oke skip balik ke topik
(Kita panggil Riana dengan Bunga lagi)

Bunga sekarang berada di rumah barunya. Bunga membeli rumah yang sangat besar, tapi terlihat sederhana. Uangnya darimana?, tentunya dari sistem.

Puk

"Ah melelahkan, kurasa aku akan sekolah lagi"ucab Bunga menatap langit langit kamarnya tampa ekspresi.

Ting
["Halo nona, sistem yang tampan rupawan datang"ucap beter pd.]

Bunga menatap datar bentuk hologram di depannya, ah dia lupa menanyakan tentang satu minggu lalu.
"Jelaskan yang lalu"pinta Bunga dingin.

["Hah yang mana nona?"bukannya menjawab, Beter malah bertanya.]

"Ck, yang lalu"

["Aisss nona berbicara yang jelas, sistem tak mengerti"]

"Ck, yang di rumah sakit lalu belum kau jelaskan"ucab Bunga memutar bola mata malas, dasar lemot batinnya.

Otak sistem masih mencerna (emang sistem punya otak?, mana tanya tau). Ding! Nah Beter dah tahu, apa yang nonanya pertanyakan.

["Oh sistem tau, ternyata yang itu nona"ucap sistem paham]
["Apakah nona sudah berbicara dengan jiwa nona yang satu?" bukannya menjawab, sistem bertanya.]

"Ya"jawab Bunga singkat.

["Nona pasti masih bingung dengan dia ucapkan?"tanya sistem lagi.]

"Ya jadi?"tanya Bunga menaikan sebelah alis nya.

["Dia adalah jiwa nona sendiri, percaya tidak percaya itu hak nona"jawab Beter.]

"Apa maksudmu?"tanya Bunga kesal, sumpah ia selalu merasa bingung.

["Sekali lagi saya akan ucap, percaya tidak percaya itu hak nona, dengarkan baik baik nona"ucab sistem memberhentikan penjelasannya, dan menghelan nafas, Bunga hanya mengangguk.

["Mungkin kejadian ini nona tidak ingat, tapi sistem akan jelaskan. Saat di dunia nona dulu, nona pernah menemukan buku, sebuah buku cahaya dan kegelapan, dan nona pernah membuat perjanjian"ucap sistem.]

"Perjanjian"potong Bunga bingung.

["Jangan di potong nona"]

"Baiklah"

["Perjanjian itu, adalah--





Eh kepotong eps



Hehehe kalau penasaran vote dong
Dan komen

9 April 2022
Diperbaharui
Rabu 19 juli 2023, tanya

Al.bun [Proses Niatkan Diri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang